spirit
Mod
Mimpi bocah berusia 7 tahun ini untuk memiliki kuda poni akhirnya menjadi kenyataan setelah kerja keras selama tiga tahun.
Sabastian Lucas dari Scarborough, utara Brisbane, memulai bisnis menjual es limun di luar depan rumah keluarganya untuk mengumpulkan uang yang dibutuhkan untuk membeli hewan peliharaan barunya.
Sabastian menjual es limun dan es teh dari depan rumah orang tuanya.Facebook; Juliana Kent
Es limun Sabastian dibuat dengan cara tradisional, dengan lemon dan gula, dan menjadi sangat populer sehingga ia menjualnya secara rutin.
"Saya menjual limun seharga 20 sen per cangkir dan saya menabung selama hampir tiga tahun," tutur Sabastian.
Ia mengatakan, saat pertama kali melihat kuda barunya, Tom, pekan ini, ia benar-benar gembira.
"Saya sangat senang karena ia begitu besar dan saya tadinya tak mengharapkan kuda poni besar," kata Sabastian.
"Saya merasa sangat senang karena kuda poni ada di sini. Saya menabung hampir 3.000 dolar (atau setara Rp 30 juta) untuk membeli Tom. Saya sudah menungganginya hampir 10 kali dalam lima hari," ujar bocah laki-laki ini.
Ibu Sebastian, Juliana Kent, mengatakan, putranya selalu berdedikasi untuk menyisihkan uang yang dibutuhkan.
"Selama tiga tahun ia terus menabung uang dalam toples dan terus berdoa kepada dewa-dewa kuda poni ... kami harus menerimanya," canda Juliana.
Ia mengatakan, dirinya menemukan kuda poni berjenis schoolmaster berusia 13 tahun pada awal bulan ini, dan langsung tahu kuda itu sempurna.
"Tadi malam Sabastian tertidur di atas si kuda poni setelah satu jam menepuk-nepuk peliharaannya itu," kata Juliana.
Sejak saat itu, keluarga Juliana telah pindah dari secuil rumah di pinggiran kota ke lahan yang lebih besar untuk menampung anggota keluarga baru berkaki empat mereka. Sabastian serta Tom akan berlatih di Pusat Pelatihan Berkuda Danau Cedar di dekat Gold Coast.
"Saya masih belajar tapi saya bisa berlari dan berjalan biasa karena itu mudah tapi berlari cepat itu sulit," kata Sabastian.
Bocah ini sekarang berencana menabung untuk membeli pelana baru dan perawatan kesehatan bagi Tom.
"Saya akan kembali membuat es limun agar mampu membelinya," kata Sabastian.
sumber