palupi
New member
Sembilan bulan ini, Eka (44 tahun) menyaksikan peralatan rumah tangga yang dimilikinya
rusak satu per satu. Mulai dar televisi, penanak nasi (magic jar), sampai lemari
pakaian yang keropos akibat lembab. Itu semua bukan karena barang yang dibeli penghuni
rumah susun (rusun) sewa Bekasi Jaya itu berkualitas rendah, Eka langsung menunjuk
pada rembesan air dan sejumlah ruangan di Lantai empat atau lantai teratas rusun yang
terLetak di Kelurahan bekasi Jaya. Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi itu.
Rupanya, air dan Lantai paling atas itu meresap ke lantai di bawahnya meLalui celah
atap ruangan sehingga membasahi sejumLah dinding dan merusak perangkat elektronik
milik Eka. ‘Saya sudah setahun tinggal di rusunawa in sejak awal 2012. Rembesan air di
bLok saya ini.terjadi sejak tiga buLan pertama saya tinggaL. Air meresap melaLui celah
atap ruangan hingga membasahi seturuh ruang yang berada di bawahnya,” ujar Eka yang
menghuni Blok C Nomor 15, Senin (413).
Karena asal air dari lantai paling atas, situasi yang dialami Eka juga menimpa
sejumLah tetangganya yang tinggaL di blok Lantai dasar dan lantai dua atau BLok A dan
8. “Air dari lantai empat meluncur bebas ke seruruh lantai di bawahnya meLalui celah
atap ujar Beben (331. penghuni lainnya di 810k 8 Nomor 6.
Berdasarkan hasil pengecekan sementara warga penghuni rusun, penyebab kebocoran diduga
kuát berasaL dari kamar mandi dan tempat cuci piring penghuni di lantai empat bangunan
tersebut. Dugaan itu karena air yang merembes beraroma kurang sedap sehingga
dipastikan bukan hanya akibat kebocoran pipa air bersih. Airnya bau pesing dan
comberan karena merupakan air buangan dan kamar mandi dan tempat cuci piring, kata
Eka.
Menurut Beben, instalasi air di Lantai empat itu tidak sempurna sehingga mengalami
kebocoran. Di unit rusun yang ditempati Beben, rembesan air mencapai ruang tidur,
dapur, dan ruang keluarga. “Kadang kalau saya tidur, masih suka ada air yang menetes
dari atas. Kondisi ini sangat menggangu sekali waktu istirahat saya dan keluarga,”
kata karyawan swasta di Jakarta itu.
Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah penghuni memilih untuk pindah atau memilih
lokasi Lain yang lebih Layak huni.
Awalnya.jumlah penghuni di Rusun Bekasi Jaya ini berjumlah 97 kepaLa keluarga. Tapi,
sejak gangguan bocor yang terkesan dibiarkan oleh pengeLolanya ini, ada saja penghuni
Blok A, 8, dan C yang pindah.
Di BLok B yang dihuni Beben, jumlah penghuni yang telah pindah sebanyak empat kepala
keLuarga akibat tidak tahan dengan kondisi kebocoran tersebut. Setiap bulan seLalu ada
saja yang memilih pindah karena tidak betah,’ ujar Beben.
Keluhan tersebut telah disampaikan para penghuni kepada pengeLoLa rusun, yakni Dinas
Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi. Hingga kini, mereka belum memperoleh
respons positif. Beben mengakui bahwa Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
memang menanggapi permintaan mereka melalui sebuah surat pada Desember LaLu. Isinya
pemberitahuan bahwa dinas itu teLah mengajukan permohonan biaya operasional rusun
untuk 2013. ‘Tapi. sampai sekarang kondisinya masih seperti ini,” kata Beben.
Perwakilan pengelota Rusunawa Bekasi Jaya Sumini, yang dikonfirmasi oleh wartawan
terkait hal itu, belum berkenan menjawab panggilan melalui sambungan telepon.
Sementara, Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi ternyata telah
mengalokasikan dana Rp 150 juta untuk memperbaiki instalasi air Rusun Bekasi Jaya.
Kepata Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Syafri mengemukakan, hal itu
terkait keluhan ratusan warga penghuni soal ruangan bocor di rusunawa beralamat JaLan
Baru Underpass, Bekasi Timur itu. ‘Kami minta maaf kalau penanganannya agak terLambat
karena memang alokasi anggaran operasional rusunawa ini sangat minim, yakni Rp 150
juta per tahun, kata Syafri.
Menurut dia, perbaikan terhadap kerusakan instaLasi air tensebut tidak bisa terlaksana
pada 2012 karena alokasi anggarannya baru dialokasikan padà 2013. Saat ini pun Syafri
masih menunggu pencairan APBD Kota Bekasi 2013 yang sedang memasuki tahap seleksi di
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia berjanji perbaikan instatasi air dari Lantai empat
bangunan tersebut akan segera dimulai setelah dananya cair.
Sumber : Republika
rusak satu per satu. Mulai dar televisi, penanak nasi (magic jar), sampai lemari
pakaian yang keropos akibat lembab. Itu semua bukan karena barang yang dibeli penghuni
rumah susun (rusun) sewa Bekasi Jaya itu berkualitas rendah, Eka langsung menunjuk
pada rembesan air dan sejumlah ruangan di Lantai empat atau lantai teratas rusun yang
terLetak di Kelurahan bekasi Jaya. Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi itu.
Rupanya, air dan Lantai paling atas itu meresap ke lantai di bawahnya meLalui celah
atap ruangan sehingga membasahi sejumLah dinding dan merusak perangkat elektronik
milik Eka. ‘Saya sudah setahun tinggal di rusunawa in sejak awal 2012. Rembesan air di
bLok saya ini.terjadi sejak tiga buLan pertama saya tinggaL. Air meresap melaLui celah
atap ruangan hingga membasahi seturuh ruang yang berada di bawahnya,” ujar Eka yang
menghuni Blok C Nomor 15, Senin (413).
Karena asal air dari lantai paling atas, situasi yang dialami Eka juga menimpa
sejumLah tetangganya yang tinggaL di blok Lantai dasar dan lantai dua atau BLok A dan
8. “Air dari lantai empat meluncur bebas ke seruruh lantai di bawahnya meLalui celah
atap ujar Beben (331. penghuni lainnya di 810k 8 Nomor 6.
Berdasarkan hasil pengecekan sementara warga penghuni rusun, penyebab kebocoran diduga
kuát berasaL dari kamar mandi dan tempat cuci piring penghuni di lantai empat bangunan
tersebut. Dugaan itu karena air yang merembes beraroma kurang sedap sehingga
dipastikan bukan hanya akibat kebocoran pipa air bersih. Airnya bau pesing dan
comberan karena merupakan air buangan dan kamar mandi dan tempat cuci piring, kata
Eka.
Menurut Beben, instalasi air di Lantai empat itu tidak sempurna sehingga mengalami
kebocoran. Di unit rusun yang ditempati Beben, rembesan air mencapai ruang tidur,
dapur, dan ruang keluarga. “Kadang kalau saya tidur, masih suka ada air yang menetes
dari atas. Kondisi ini sangat menggangu sekali waktu istirahat saya dan keluarga,”
kata karyawan swasta di Jakarta itu.
Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah penghuni memilih untuk pindah atau memilih
lokasi Lain yang lebih Layak huni.
Awalnya.jumlah penghuni di Rusun Bekasi Jaya ini berjumlah 97 kepaLa keluarga. Tapi,
sejak gangguan bocor yang terkesan dibiarkan oleh pengeLolanya ini, ada saja penghuni
Blok A, 8, dan C yang pindah.
Di BLok B yang dihuni Beben, jumlah penghuni yang telah pindah sebanyak empat kepala
keLuarga akibat tidak tahan dengan kondisi kebocoran tersebut. Setiap bulan seLalu ada
saja yang memilih pindah karena tidak betah,’ ujar Beben.
Keluhan tersebut telah disampaikan para penghuni kepada pengeLoLa rusun, yakni Dinas
Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi. Hingga kini, mereka belum memperoleh
respons positif. Beben mengakui bahwa Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
memang menanggapi permintaan mereka melalui sebuah surat pada Desember LaLu. Isinya
pemberitahuan bahwa dinas itu teLah mengajukan permohonan biaya operasional rusun
untuk 2013. ‘Tapi. sampai sekarang kondisinya masih seperti ini,” kata Beben.
Perwakilan pengelota Rusunawa Bekasi Jaya Sumini, yang dikonfirmasi oleh wartawan
terkait hal itu, belum berkenan menjawab panggilan melalui sambungan telepon.
Sementara, Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi ternyata telah
mengalokasikan dana Rp 150 juta untuk memperbaiki instalasi air Rusun Bekasi Jaya.
Kepata Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Syafri mengemukakan, hal itu
terkait keluhan ratusan warga penghuni soal ruangan bocor di rusunawa beralamat JaLan
Baru Underpass, Bekasi Timur itu. ‘Kami minta maaf kalau penanganannya agak terLambat
karena memang alokasi anggaran operasional rusunawa ini sangat minim, yakni Rp 150
juta per tahun, kata Syafri.
Menurut dia, perbaikan terhadap kerusakan instaLasi air tensebut tidak bisa terlaksana
pada 2012 karena alokasi anggarannya baru dialokasikan padà 2013. Saat ini pun Syafri
masih menunggu pencairan APBD Kota Bekasi 2013 yang sedang memasuki tahap seleksi di
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia berjanji perbaikan instatasi air dari Lantai empat
bangunan tersebut akan segera dimulai setelah dananya cair.
Sumber : Republika