andree_erlangga
New member
Seorang pengebom bunuh diri Palestina menyerang sebuah toko roti di kota wisata Israel bagian selatan, Eilat, Senin (29/1), menewaskan dirinya sendiri dan tiga orang lainnya.
Serangan ini merupakan bom bunuh diri pertama dalam sembilan bulan terakhir, sekaligus kali pertama yang terjadi di Eilat, kota paling selatan Israel.
Tiga kelompok pejuang Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan tiga orang di daerah wisata Eilat, Laut Merah Israel, Senin.
Jihad Islam, Brigade Syuhada Al Aqsa, bagian dari faksi Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas dan satu kelompok yang sebelumnya tidak dikenal Army of Believers, masing-masing mengatakan mereka melakukan serangan itu, serangan bom pertama Palestina di Israel sejak April lalu.
Kepala kepolisian Eilat, Bruno Stein mengatakan setelah melakukan pemeriksaan di lokasi, pihaknya berkesimpulan bahwa ledakan itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri.
Pengebom menghantam sebuah toko roti kecil di tengah perumahan penduduk. Pecahan-pecahan kaca terlihat di trotoar jalan, bersamaan dengan puing-puing toko roti akibat ledakan tersebut.
Polisi kemudian mengamankan tempat itu dan Bruno Stein, komandan polisi Eilat mengatakan pihaknya yakin ada lebih banyak pelaku bom bunuh diri di kota tersebut.
?Perkiraan kami adalah itu bukan hanya satu pengebom dan mungkin ada lebih banyak lagi pengebom di Eilat saat ini,? ujar Stein. Layanan gawat darurat Israel meningkatkan kewaspadaan mereka sampai tingkat tertinggi.
Polisi sebelumnya menduga ledakan tersebut sebuah kecelakaan atau tindakan penjahat.
Serangan tersebut merupakan bom bunuh diri pertama yang mengguncang Eilat, yang terletak jauh dari pusat penduduk Israel dan cenderung terisolasi dari konflik Israel-Palestina. Ini juga merupakan serangan bom bunuh diri di Israel sejak April lalu, ketika pengebom bunuh diri menghantam sebuah restoran di Tel Aviv, menewaskan 12 orang.
Bunuh diri di Israel menurun tajam empat tahun lalu, ketika ratusan orang Israel tewas dalam puluhan serangan. Namun demikian, kekerasan semacam itu dipastikan akan menghambat usaha yang saat ini dilakukan AS, Israel dan presiden moderat Palestina Mahmoud Abbas untuk meninjau ulang perundingan damai yang lama buntu.
Serangan ini merupakan bom bunuh diri pertama dalam sembilan bulan terakhir, sekaligus kali pertama yang terjadi di Eilat, kota paling selatan Israel.
Tiga kelompok pejuang Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan tiga orang di daerah wisata Eilat, Laut Merah Israel, Senin.
Jihad Islam, Brigade Syuhada Al Aqsa, bagian dari faksi Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas dan satu kelompok yang sebelumnya tidak dikenal Army of Believers, masing-masing mengatakan mereka melakukan serangan itu, serangan bom pertama Palestina di Israel sejak April lalu.
Kepala kepolisian Eilat, Bruno Stein mengatakan setelah melakukan pemeriksaan di lokasi, pihaknya berkesimpulan bahwa ledakan itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri.
Pengebom menghantam sebuah toko roti kecil di tengah perumahan penduduk. Pecahan-pecahan kaca terlihat di trotoar jalan, bersamaan dengan puing-puing toko roti akibat ledakan tersebut.
Polisi kemudian mengamankan tempat itu dan Bruno Stein, komandan polisi Eilat mengatakan pihaknya yakin ada lebih banyak pelaku bom bunuh diri di kota tersebut.
?Perkiraan kami adalah itu bukan hanya satu pengebom dan mungkin ada lebih banyak lagi pengebom di Eilat saat ini,? ujar Stein. Layanan gawat darurat Israel meningkatkan kewaspadaan mereka sampai tingkat tertinggi.
Polisi sebelumnya menduga ledakan tersebut sebuah kecelakaan atau tindakan penjahat.
Serangan tersebut merupakan bom bunuh diri pertama yang mengguncang Eilat, yang terletak jauh dari pusat penduduk Israel dan cenderung terisolasi dari konflik Israel-Palestina. Ini juga merupakan serangan bom bunuh diri di Israel sejak April lalu, ketika pengebom bunuh diri menghantam sebuah restoran di Tel Aviv, menewaskan 12 orang.
Bunuh diri di Israel menurun tajam empat tahun lalu, ketika ratusan orang Israel tewas dalam puluhan serangan. Namun demikian, kekerasan semacam itu dipastikan akan menghambat usaha yang saat ini dilakukan AS, Israel dan presiden moderat Palestina Mahmoud Abbas untuk meninjau ulang perundingan damai yang lama buntu.