Bubur Ayam

Status
Not open for further replies.

emnoer

New member
"Hmm...enak sekali bubur ayamnya. Tadi beli dimana, Yang? Enak betul. Lain dari yang biasanya,"seru Ki Amat kepada istrinya, setelah semangkok bubur ayam ia habiskan sendiri. Mpok Soleha, istri Ki Amat, yang baru pulang dari pasar bersama cucunya, Mamat, rada kebingungan mendengar seruan pria idamannya itu. Belum sempat mpok Soleha menjawab, si kakek udah nyerocos lagi...

"Lain kali beli bubur yang kayak begini lagi ya, Yayang! Enak banget. Beli di pasar, ya? Soalnya kalau yang jualan di sekitar sini ngak enak. Mana bumbunya kurang menggigit, eh...daging ayamnya hanya sedikit. Tapi yang ini lain sekali, baru kali ini kakek mencobanya..huk..huk..huk...." kata si kakek terbatuk-batuk.

Kemudian ki Amat pergi ke beranda rumah sambil duduk-duduk di kursi malasnya. Baca koran pagi sambil berjemur badan kayak orok seumur jagung. Si mpok Soleha masih kebingungan, soalnya ia tak merasa membelikan bubur ayam buat yayangnya itu. Sedangkan ibunya si Mamat sudah berangkat kerja dari pagi sekali...lalu siapa yang beliin si kakek bubur ayam???
Tapi kalau cucunya, si Mamat memang makan bubur ayam tadinya di pasar...namun ia tidak merasa negebliin buat si kakek. lalu...

Lama juga si nenek memikirkannya, tiba-tiba ia baru ingat sesuatu, dengan tergesa-gesa ia segera lari ke beranda rumah.

"Aki!!!Yang dibungkus dalam kantong plastik hitam tadi Aki makan, ya?" teriak si mpok Leha dengan perasaan was-was.

"Lho, ya jelas dimakan dong, yayangku. Masa bubur enak begitu dianggurin aja. Ada apa emangnya? Emangnya bubur itu bukan buat aki? Hayoo..buat siapa? Oh, ya. aki baru ingat. Maaf ya yayang...Aki lupa nyisainnya tadi. Habis enak banget, gitu lho."Jawab Ki Amat dengan mengoda istrinya.

"Weleh..weleh, Kek. Itu tadi bukan...." Tak tega si nenek melanjutkan ucapannya. Yah, yang berlalu biarlah berlalu, lagi pula yang dimakan si kakek adalah hasil produksi cucunya sendiri, masih ada hubungan keluarga. nag apalah, kata si nenek dalam hati sambil menuju ke dapur sambil membayangkan bagaimana kejadian cucunya tadi muntah di angkot karena terlalu banyak makan bubur ayam beneran di pasar. Karena takut muntahnya berceceran di lantai angkot maka ditampung si nenek muntah cucunya ke dalam kantong plastik hitam bekas tempat belanjaan.

Cuma si nenek lupa membuang kantong plastik berisi muntahan itu ke tempat sampah...dan malah terbawa ke dalam rumah dan diletakkan di atas meja makan dan...itulah yang dikira Ki Amat bubur ayam dan dimakannya....:D:mad:)<3D>:l



Ket: sebetulnya ini adalah bagian dari kumpulan lebih kurang 40 cerita humor karya sendiri yang ada gambar kartunnya dan belum dipublikasikan..termasuk cerita dengan judul NGa Mau Dikawinkan Orang Sekampung
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top