uRaN
New member
Republik Rakyat Cina
Cina, Republik Rakyat. Negara di Asia Timur berbatasan dengan Republik Rakyat Mongolia, Uni Soviet, Pakistan, India, Nepal, dan Asia Tenggara. Luas 9,7 juta km2. Penduduk 787 juta. Kepadatan penduduk 87/km2. Ibu kota: Beijing. Bahasa resmi: bahasa Cina. Satuan mata uang: yuan (100 fen).
FISJOGRAFI Pegunungan Nan-ling yang membujur dan tenggara ke barat laut dan merupakan terusan dan Pegunungan Kuan Lun membagi Cina menjadi bagian utara dan selatan dati dalam daerah pengaliran air ke sungai-sungai besar: S. Ruang Ho (Sungai Kuning) (4.600 km) dan S. Yangtse Kiang (5.632 km). Bagian timur Cina Utara (Manchuria) sebagian besar terdiri dan !embah S. Sungari yang dikelilingi Pegunungan Sing-an Besar, Sing-an Kecil, Sichote Aim. Lembah lumpur S. Huan8 Ho yang padarpenduduknya, hanya terpotong Pegunungan Suantung di tanah Semenanjung Syantung. S. Huang Ho terkenal karena sering menimbulkan banjir. Bagian barat lain yang berbatasan dengan Mongolia, sebagian besar merupakan padang pasir Ordos dan Gobi yang lebih besar lagi. Debu tanah hat hams (Yun.: loss) dan Gobi menutupi daerah tenggara Syansi, Syensi dan Kansu yang merupakan tanah loss yang subur. Deretan pegunungan yang merupakan sub-bagian dan Pegunungan Nansyan membatasi daerah mi di bagian selatan. Geografis, Cina Selatan merupakan daerah yang amat berbelit (komplikasi) dan sebagai bagianbagian utama dapat dikenal daerah ahiran S. Yang-tse Kiang, Pegunungan Cina Selatan, plato kapur Yuun-nan dan Kwei-tsow; daerah lembah Szctsuan dengan pegunungan tertinggi dan puncak tertinggi Minya Konka 7.590 m di sebelah barat, dengan S. Saluen, S. Mekong, S. Yang-tse Kiang, S. Ya-lung Kiang. Di Cina Timur banyak danau, antara lain D. Do-yang (2.800 km2), D. Tungt’ing (4.800 km2). Di Cina Barat danau—danau merupakan tempat pengaliran air yang airnya asin (D. Ching-hai atau Koko Nor, 4.800km2). Margasatwanya memperhihatkan campuran unsur margasatwa India dan Eurosiberia.
IKLIM. Sebagian besar Cina dipengaruhi iklim muson Asia Timur sekalipun terdapat beberapa kelainan. Umumnya terdapat iklim kontinental dengan musim panas yang amat panas dan musim dingin yang amat dingin. Banyak terdapat bencana alam seperti banjir, banjir mèndadak, gempa bumi, musim kering.
EKONOMI. Karena kestabilan uang dan tiadanya hutang luar negeri, ekonomi Cina maju dan inflasi tidak begitu dikenal. Perubahan menuju ekonomi sosiahis terjadi sejak 1952. Industri dan perdagangan berdiri di bawah pengawasan pemerintah dan pertanian dirasionalisasi. Dalam tahun 1950-an dibuat rencana untuk memusatkan industri berat di kota-kota besar sebagai dasar perkembangan ekonomi di masa mendatang. Rencana tersebut tak dapat dilaksanakan karena kekurangan modal dan tekanan kenaikan penduduk. Sejak “Lompatan Besar Maju” (Ing.: the Great Leap Forward, 1959—1960) desentralisasi dijalankan dan titik berat tidak lagi dibebankan pada industriahisasi; 1958, rumah-rumah pertanian kolektif, tempat 90% dan petani bekerja, dirubah menjadi komune rakyat (Ing.: people’s communes), yang merupakan kesatuan sosial. Pertanian dianggap sebagai sendi terpenting untuk ekonomi Cina. Akibat pertumbuhan penduduk yang cepat, banyak hutan ditebang; menjadikan tanah gundul dan lapisan humus (Lat., tanah bekas daun-daunan yang busuk) tersapu bersih. Kini industri yang harus membuat irigasi dan menjalankan mekanisasi pertanian, memberi histnik ke daerah pedalaman dan membantu pembuatan serta pemakaian pupuk. Dan biji-bijian untuk dimakan, beras adalah yang terpenting setelah itu gandum dan ubi-ubian. Hasil pertanian lainnya: kedele, kapas, kacang tanah, biji-bijian untuk minyak (Lat.: Brassica rapa oliefera,) dan wijen (Ing.: sesame). Ternak kebanyakan dipakai sebagai hewan pengangkut beban dan penarik pedati atau nenggala. Perikanan berkembang dengan modernisasi armada penikanan. Hasil tambang: batubara, besi, minyak bumi (yang cepat meluas), gas bumi, timah, tungsten (produsen dunia pertama). Banyak kemajuan terdapat di bidang industri. Tiap provinsi dan daerah autonom memiliki pabrik tekstih modern. Pabrik besi dan baja banyak dibangun; antara lain di Wuhan dan Pau-t’ow (Mongolia Dalam). Semua kota dan kebanyakan desa tehah memihiki pusat listrik. Dalam akhir 1960-an terdapat ± 100.000 industri modern besar. Impor dan ekspor selalu kecil, tidak lebih dan 4-5% dan produksi nasional, karena hasih produksi hanya cukup untuk dipakai sendiri dan barang huar tidak banyak diperlukan. Yang diimpor adalah biji-bijian, kapas, karet, pupuk, dan mesin. Ekspnr: hasil pertanian, tekstil, dan basil tambang. Dan perdagangan hanya ¾-nya yang dilakukan dengan negara non-komunis. Sejak 1949, jalan kereta api sangat diperluas dan kini berjumlah 30.000 km. Jalur jalanan sepanjang 200.000 km merupakan jalan nasional dan provinsi, kwalitasnya rnasih bermacam-macam. Peranan transpor sungai dan daerah pantai penting artinya dalam bidang pengangkutan. Sejak 1964 beberapa perusahaan penerbangan asing mendapat izin mendarat di Beijing, Kanton dan Syanghai sekalipun paniwisata masih tenlampau sedikit. Dengan resolusi 2758 (XXVI), 25 Okt 1971, RRC ditenima sebagai anggota PBB menggantikan Republik Cina di Taiwan yang dikeluarkan, yang dianggap menempati kedudukan Cina secara tidak legal di PBB. Tahap ke-2 yang penting ialah pembukaan hubungan diplomatik dengan Arnerika Serikat, 1979. Hubungan dengan Eropa Barat tetap baik. Dengan uni Soviet masih tetap ada perselisihan, bertambah lagi karena Cina tidak dapat menyetujui politik Rusia di Afrika, Afganistan, dan sebagainya.
PENDUDUK. Cina memitiki jumlah penduduk terbesar di seluruh dunia, sekalipun keluarga berencana rajin dianjurkan. 94% dan seluruh penduduk merupakan Cina ash (Han). Menurut terkaan, penduduk Syanghai berjumlah ± lOjuta, Beijing 7 juta, Tientsin 4 juta, Syan-yang (Mukden) 4 juta. Chung-king dan Wuhan masing-masing 2 juta, Kanton, Nanking ± 1 juta, dan sebagainya. Agama Cina amat rumit untuk dipelajani dan terdiri dari Konghuan (Ing.: Confucius), Tao dan Buddha yang sering bercampur satu sama lain. Banyak orang Islam terdapat di sana. 1966, semua gereja dan lembaga agama ditutup dan tidak dapat diketahui lagi bagaimana agama dijalantan. Sejak 1952 pendidikan amat diperluas, begiat pula pendidikan masyarakat, sehingga banyak ‘rang dapat bersekolah di waktu senja. Kesadnran politik diperdalam dan pendidikan praktis diperluas. Setelah Revolusi Kebudayaan, waktu untuk segala macam pendidikan dipersingkat (2½ @ 3 tahun untuk pendidikan universitas). SEJARAH Sekitar abad ke-14 sebelum Masehi, tendapat suatu pusat kebudayaan Cina di perbatasan antara tanah pegunungan dan dataran rendah Cina Utara yang diperintah dinasti Shang atau Jin. Dalam abad ke-11 sebelum Masehi ditaklukkan suku Chou. Wang (raja Chou) sampai abad ke-8 sebelum Masehi memegang pimpinan tertinggi atas sekutu-sekutu dan masa lampau yang discrahi pinjaman atas wilayah-wilayah kerajaan Shang dahulu. 221 sebelum Masehi, Raja Ch’in menumpas seluruh negana yang ada, dan mengangkat dinrinya sebagai hwang-ti, kaisar. Sejak 208 sebelum Masehi, meletus pemberontakan di mana-mana; Liu Ti muncul sebagai kaisan pentama dan dinasti Han yang baru (206 sebelum Masehi). Dalam jaman Han tercatat perluasan Cina secara besan-besaran: ke barat melawan penyerbuan bangsa Nomad dan Asia Tengah; ke selatan sampai negana Cina sekarang mi di sebelah selatan Yang-tse. Kehancunan tenjadi sesudah pembenontakan kaum tani oleh kelompok Topi Kuning (akhin abad ke-2 sebelum Masehi), dan beberapa revolusi istana. 220 negara kesatuan itu pecah menjadi tiga kerajaan (Wei di utara, Wu di sebelah muana Yang-tse, Shu-Han di Szetsuan sekanang mi). Baru 589 Masehi Cina disatukan kembali di bawah dinasti Swei, yang 618 Masehi digantikan dinasti T’ang (sampai 907 Masehi). Dengan mi bermula suatu masa perluasan dan kemakmuran yang gilang-gemilang. Agama Buddha mencapai Cina pada pertengahan kedua abad pentama sebelum Masehi, akan tetapi baru dapat berkembang lebih luas dalam abad-abad ketika terjadi penpecahan politik. 907 Masehi, Cina kembali pecah menjadi sejumlah pemerintahan kecil, sampai 975 Masehi disatukan lagi di bawah kaisar pertama dinasti Sung. 1276, seluruh Cina ditaklukkan bangsa Mongol dan disatukan di bawah dinasti Yuan. Dalam masa pemerintahannya, Cina dikunjungi antara lain oleh Marco Polo. 1368, terbentuk dinasti Ming. 1517, Cina untuk pertama kalinya dicapai orang-orang Portugal; mereka nienetap ± 1550 secara definitif di Macao. 1644, dinasti Ming diusir bangsa Mansyu, keturunan bangsa Tungus, yang datang menyerbu. Mereka menaklukkan kerajaan dan memerintah sanipai 1912 dengan nama dinasti Mansyu atau dinasti Ch’ing. Cina mengalami masa jayanya dalam selurub lapangan hidup di bawah penguasa K’ang-Hsi (1622—1722) dan Ch’ienLung (1736—1796). Politis, Cina mencapai puncak kekuasaan teritorial dalam abad ke-18. Kenierosotan dalam bidang politik dipercepat oleh dua faktor: a. bangsa barat yang mencari pemasaran unt uk basil-basil produksi industri mereka yang masih muda, membuka Cina dengan peperangan (terkenal sebagai Perang Candu, 1840— 1842) dan memperoleh lima buah “pelabuhan kontrak”, selanjutnya beberapa tempat lagi (basil dan perang Perancis-Inggeris-Cina, 1856—1861); b. serangkaian pemberontakan gawat yang melanda Cina sejak pertengahan abad ke-19; yang terpenting di antaranya ialah pemberontakan T’aiping (1851—1864). 1894— 1895 berkobar perang Cina-Jepang; Cina dikalahkan. Setelah diusahakan reformasi ke dalam, 1898 janda Kaisar Ts’u-Hsi memegang tampuk kekuasaan sentral. Sesudah terjadi pemberontakan
*Boxer 1900, kedutaan-kcdutaan luar negeri dibebaskan pasukan-pasukan Sekutu yang sesudah itu melancarkan ekspedisi-ekspedisi pembersihan. 1911, meletus revolusi; 1912, diumumkan republik. Kematian Presiden Yuan Shih-K’ai dan golongan konservatif (1916) berarti bermulanya waktu “perkelahian antara sesama jenderal” (sampai 1930). 1927, sayap kanan partai revolusi menempatkan pemerintah nasional di Nanking; kaum komunis dikejar dan menarik diri ke daerah pegunungan di gina Tengah.
1931, Mansyuria diduduki Jepang; 1934, mulailah apa yang dinamakan “Long March” komunis yang membawa mereka sampai ke Shensi pada tahun 1935; di sana mereka niembina pengaruh baru sekitar Yen-an; menyusul perebutan kekuasaan tahun 1936. Pemerintah nasional (Chiang Kai-shek) dipaksa bekerja sama dengan orang-orang komunis. Setahun kemudian Jepang mengawali peperangan (tidak resmi) melawan Cina, menduduki daerah-daerah luas di Cina Utara dan Cina Tengah. Sesudah kapitulasi Jepang 1945, meletuslah perang saudara (1946—1949); pasukan-pasukan komunis mencatat sukses besar, Pemerintah nasionalis Chiang Kai-shek akhirnya menyingkir ke Taiwan, akan tetapi tetap menganggap dirinya sebagai pemerintah yang sah. 1949, mulai terbentuk organisasi Republik Rakyat Cina yang disusun orang-orang komunis dengan Mao Tse-tung sebagai pemimpin partai dan kepala negara (1959 digantikan Liu Shao-chi), sedangkan Chou En-lai sebagai perdana menteri (sampai 1976). Politik dalam negeri ditujukan langsung untuk mematahkan secara radikal cara hidup tradisional Cina (antara lain rnenciptakan Komune Rakyat, 1958); dalam serentetan kampanye guna mencapai “peralihan pemikiran dan indoktrinasi”, yang paling berkesan adalah Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan secara besar-besaran oleh golongan Proletar (1966—1968); pada waktu itu antara lain Presiden Liu telah hilang dan penampilan politik. Mengenai politik luar negeri,
Kiri: Sungai-Sungai besar di China mempunyai arti penting dalam kehidupan, karena membawa banyak kehidupan lumpur dari tunah
pegunungan. Dalam gambar tampak sebuah kapal Jung Cina di S. Huong Ho (Sungai Kuning).
Kanan: Salah satu bangunan bersejarah yang indah di Beijing adalalh Pura Surga; dibangun pada oawal abad ke-15.
[URL=https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/image42045.html]
[URL=https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/image42049.html]
[URL=https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/image42049.html]
tëmbok China. Bagian terbesar dibangun abad ke-2 sebelum Masehi, untuk melindungi dari serangan utara. Kini sisa sebagian besar tembok itu masih ada, melintasi daerah pegunungan di chia Utara. Sebagian dari tembok ini di bagian timur laut mengalami perbaikan untuk kepentingan pariwisata.
terlihat tanda-tanda permulaan 1950-an dengan adanya campur tangan militer Cina di Korea, Tibet dan Indocina; sesudah menjalankan periode yang sebagian besar terdiri atas aktivitas diplomatik (1954—1957), gayanya dilanjutkan lagi dengan menduduki Tibet 1959. Peperangan di Laos dan Vietnam Selatan telah memperluas pengaruh Cina di seluruh Asia Tenggara. Sementara Partai Komunis Cina di bawah pimpinan Mao semakin berkembang sebagai saingan Partai Komunis Soviet, dan 1969 terjadi sejumlah insiden perbatasan yang gawat antara kedua negara itu, sekitar 1970 terlihat suatu keredaan terhadap dunia Barat, dan akhir 1971 republik rakyat mengambil tempat Cina nasionalis di Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai wakil tunggal rakyat Cina. Diplomasi pingpong, Apr 1971, antara Cina dan Amerika Serikat, disusul Feb 1972 dengan kunjungan presiden Amerika Serikat, Nixon, kenegara Cina, merupakan Iangkah penting ke arah tercapainya normalisasi hubungan antara kedua negara itu. Juga dengan Jepang dijalin kembali hubungan-hubungan diplomatik.