Bukan Oktober-November, Tapi Mei-Juni

Status
Not open for further replies.

bendol

New member
MEMASUKI OKTOBER SENTRA MANGGA Di PEMALANG, JAWA TENGAH, MALAH SEPI. TAK ADA HIRUK-PIKUK
PEKEBUN MEMETIK MANGIFERA INDICA SEPERTI DI CIREBON DAN INDRAMAYU, JAWA BARAT, DAN PROBOLINGGO,
JAWA TIMUR. BUAH YANG LEBAT DIBIARKAN BERGELAYUTAN DI ATAS POHON. RERUMPUTAN TUMBUH TINGGI
DI BAWAH TAJUK POHON. KEBUN-KEBUN SEPERTI TAK TERURUS.



lihat saja Abdul Sabar. Pemilik 36 pohon mangga itu malas-malasan ke kebun meski semua pohon
miliknya berbuah.Buah terkadang dibiarkan terbuang ketimbang dipetik. Sabar dan pekebun lain
di Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, bukan tidak bersyukur hasil panen melimpah.
Bukan pula karena mereka tidak mengandalkan mangga sebagai sumber penghasilan. Justru sejak 6 tahun
terakhir mangga menjadi gantungan hidup. Bedanya, pekebun di daerah pesisir utara Pulau Jawa itu
baru rajin ke kebun mulai November, saat panen raya usai. “Bagi kami panen raya dianggap musim sela.
Musim sesungguhnya nanti pada Mei—iuni,” kata Fatchuri, pemilik 70 pohon arumanis.


Dua kali
Musim sesungguhnya? Ya, bagi pekebun di Pemalang panen raya mangga justru pada Mei—juni
ketika pasokan sentra lain kosong Panen di luar musim itu didapat dengan perlakuan budidaya
intensif sejak November—Desember. Pada Desember, setiap pohon berumur di atas 10 tahun diberi
asupan 3—4 kg pupuk NPK mutiara, 1,5—2 kg ZA, 1,5 kg TSP, dan 1,5—2 kg KCI. Keempat pupuk itu
ditaburkan 1—1,5 m dan pangkal batang, lalu disiram air. Setelah 20—30 hari larutan berbahan aktif
paklobutrazol disiramkan ke pangkal batang. Untuk tanaman berumur di atas 10 tahun, konsentrasinya
10—15cc per liter air.



Menurut Prof Roedhy Poerwanto, peneliti Pusat Kajian Buah Tropika Institut Pertanian
Bogor )PKBT-l PB), pakiobutrazol berperan menghambat biosintesis giberelin. “Pada saat
kadar giberelin menurun, fase vegetatif berhenti alias dorman,” kata Roedhy. Yos Sutiyoso,
ahli pupuk di Jakarta, menambahkan, saat dorman hasil fotosintesis disimpan sebagai cadangan
energi untuk pembentukan bunga. Akibatnya rasio jumlah karbon IC) dan nitrogen IN) tinggi.
“Pada kondisi itu tanaman beralih ke fase generatif yang ditandai dengan munculnya bunga,” katanya.Sekitar



40—60 han pasca perangsangan, arumanis mulai berbunga.Menurut Dr Budi Kartiwa, peneliti di Balai Penelitian
Agrokilmat dan Hidrologi di Bogor, Jawa Barat daerah di bagian utara Pulau Jawa umumnya kering. Curah
hujannya lebih rendah ketimbang di hagian selatan. Musababnya, Jawa bagian utara menghadap lautan sempit dan terhalang
daratan Kalimantan. Makanya awan hujan yang berasal dan akumulasi uap air lebih sulit terbentuk
ketimbang di selatan Jawa yang menghadap lautan luas, Samudera Indonesia.

Kondisi itu menguntungkan untuk membungakan mangga di luar musim. Musababnya hujan yang datang ketika mangga
berbunga menyebabkan bunga rontok. Di Pemalang perangsangan dilakukan pada Desember sehingga bunga
muncul pada Januari—Febnuari ketika curah hujan rendah. (Daerah yang secara geografis terletak) makin ke timur,
(iklimnya) makin kering,” ujar Budi. Artinya di sentra sentra mangga di Probolinggo atau Gresik berpeluang
dilakukan rekayasa pembuahan di luar musim.


Di Pemalang pada Mei pekebun mulai panen. Saat itulah Desa Asemdoyong seperti menggeliat. Para pemasok buah
dan berbagai daerah seperti Jakarta dan Surabaya beramai-ramai memborong hasil panen.


Lantaran pasokan dan sentra lain kosong, harga arumanis asal desa di kawasan pesisir pantai utara
jawa itu meroket hingga RplO.000—Rp12.000/kg untuk arumanis grade A dan B. itu sepuluh kali lipat
lebih tinggi ketimbang saat panen raya yang hanya Rpl.000—Rp2.000/kg. Karena dirawat secara intensif,
jumlah buah dengan grade terbaik bisa mencapai 50% dan total panen. Produktivitas arumanis berumur
di atas 10 tahun rata-rata 50—70 kg/pohon—mestinya bisa mencapai 100 kg pohon, tapi sebagian
bunga rontok.



Meski produktivitas rendah, tapi pendapatan pekebun di luar musim tinggi. Dan setiap pohon Fatchuri meraup
omzet minimal Rp500000/pohon Sedangkan biaya produksi hanya Rpl00.000—Rp200.000/pohon. Arumanis yang diberi
perlakuan pakiobutnazol biasanya kembali berbunga 15—30 han pasca panen di - luar musim. Artinya, buah
dipanen kembali pada Oktober—November. Dengan harga jual Rpl.000—Rp2.000/kg, pekebun memperoleh
tambahan pendapatan Rp5O.000—RplOO.000 per pohon.


Baru dl Pemalang
Sejatinya bagi pekebun arumanis di Desa Asemdoyong, pakiobutrazol bukan barang baru. Mereka
mengenalnya sejak 1996. Ketika itu Fatchuri baru saja mengundurkan diri sebagai buruh di perkebunan
mangga di Tegal, Jawa Tengah. Kebun tempat Fatchuri bekerja memakai paklobutrazol untuk merangsang
buah di luar musim. Ia lalu mencoba pada 2 pohon di halaman rumah dan berhasil. Pada 1998, Fatchuri
berhasil membuahkan 18 pohon arumanis di luar musim.


Pada 2003, sebanyak 38 petani mengikuti jejak ayah 1 anak itu dan membentuk kelompok tani Bina Usaha.
Jumlah areal tanam saat mi mencapai 48 ha dengan populasi 5.159 pohon. Kini di Pemalang terdapat 14
kelompok tani yang merangsang buah di luar musim.


Menurut Ir Susiami, kepala sub bidang Teknologi Tanaman Pohon Direktorat Budidaya Tanaman Buah,
Direktorat jenderal Horti kultura Departemen Pertanian, pekebun yang membuahkan arumanis di luar
musim baru di Pemalang dan gedong gincu di sentra di Cirebon, jawa Barat.


Sebetulnya semua mangga bisa dirangsang asal dibarengi budidaya intensit ltulah kunci yang
dipegang erat pekebun di Pemalang Maka di saat pekebun lain menjerit akibat harga menukik,
Abdul Sabar dan Fatchuri justru berseri menikmati aba tinggi. Itu lantaran mereka membuahkan
arumanis di luar musim di lokasi yang tepat dengan perlakuan tepat.​



Sumber : MegazineNews
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top