BULAN KITA TERNYATA MASIH TABRAKAN

enjangmultiguna

New member
BUlan adalah satelit alami bumi yang kerap menjadi sumber inspirasi bagi para penulis puisi dan pencipta lagu. Anda ingat, Wolfgang Amadeus Mozart menciptakan komposisi berjudul "Moonlight Sonata" lagi lagi tentang bulan.

Padahal. benda ruang angkasa ini tak memiliki cahaya sendiri Penampilannya yang bulat dan cemerlang saat bulan purnama hanyalah karena posisinya "Kebetulan" tepat untuk memantulkan cahaya matahari.

Nah, siapa sangka bahwa penampilan Bulan seperti sekarang ini adalah hasil dan bertabrakan dengan adiknya? Dengan kata lain, hingga empat miliar tahun yang lalu, Bumi memiliki dua satelit. Hasil tabrakan itu, Bulan tak sepenuhnya bulat, tetapi agak sedikit benjol.
Pada sisi yang tidak menghadap ke Bumi, Bulan juga lebih berbatu-batu. inilah hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu (3/8).

Menurut paparan ilmuwan di Nature, awalnya Bulan ditemani bulan lain yang lebih kecil yang massanya sekitar 1/30 dan massanya, Keduanya mengitari Bumi secara bersamaan sekitar empat miliar tahun yang lalu.
Lalu, kedua Bulan ini kian lama menjauh dari Bumi dan mendapat pengaruh gravitasi lebih besar dari matahari. Stabilitas kedua Bulan ini pun terganggu sehingga menempatkan keduanya dalam posisi siap

bertabrakan, demikian ‘dipaparkan Erik Asphaug, ilmuwan yang mendalami soal planet di University of California, Santa Cruz, Amerika Serikat (AS).

Lalu, tibalah saatnya Bulan yang lebih kecil menabrak Bulan yang lebih besar. Tabrakan ini berlangsung beberapa jam. Hasilnya, kedua Bulan pun bermerger menjadi satu, demikian kata Asphaug.
Semua itu terjadi hanya dalam jarak sekitar 130 ribu kilometer dan Bumi. Jarak itu sekitar. sepertiganya dan jarak saat ini. yaitu sekitar 400 ribu kilometer dan Bumi.

Benturan keras, tetapi dalam tempo lambat, itu menjelaskan mengapa ada perbedaan pada bagian Bulan yang menghadap ke Bumi dibandingkan bagian belakang Bulan. Untunglah, bagian Bulan yang menghadap ke Bumi tampaknya lebih mulus dibandingkan sisi belakangnya.

Tak hanya berbeda di bagian permukaannya, sisi yang menghadap ke Bumi juga memiliki lapisan, kerak lebih tipis dibandingkan bagian belakang. Kerak yang menghadap Bumi memiliki kandungan potassium yang jauh lebih banyak dari pada sisi sebaliknya. Bentuknya secara keselurhan seperti yang tèlah •disebutkan tadi, benjol alias asimetnis.

Dan hasil penelitian ilmiah ini, gambaran Bulan mungkin tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Dengan penemuan ini, kira-kira apa ya kata’ Mozart tentang Bulan?

Sumber : republika, oleh yeyen rostiyani
 
Last edited by a moderator:
masih belum ada bukti itu.....
belum ada kejelasan benar atau tidaknya bahwa dulu satelit bumi (bulan) ada 2 dan saling bertabrakan,
 
Back
Top