galels
New member
1. Demi hari Selasa.
2. Sesungguhnya telah tiba di kampungku seorang Bunga Desa.
3. Wajahnya cantik secantik Tina Talisa. Yaitu seorang pembaca berita di layar kaca yang kecerdasan dan kecerewetannya luar biasa.
4. Tetapi si Bunga Desa terlihat sangat nelangsa.
5. Tahukah engkau apa yang membuat batinnya tersiksa?
6. Berkatalah si Bunga Desa, “Sesungguhnya aku baru saja kabur dari rumah majikanku karena aku akan diperkosa.”
7. Si Bunga Desa mencurahkan hatinya dengan nada tinggi layaknya bernyanyi seriosa.
8. Dia kembali berkata, “Majikanku gendut dan botak dan bila bicara mulutnya berbusa-busa. Matanya mendelik pertanda sedit pahala banyak dosa.”
9. Kemudian aku berkata, “Duhai Bungai Desa, bagaimanakah engkau bisa kabur dari rumahnya yang dijaga ketat dalam keadaan sehat sentausa?”
10. Sambil mengusap matanya yang basah dia berkata, “Suatu malam aku melompat dari pagar rumahnya dengan tergesa-gesa. Lalu aku berlari sekencang-kencangnya seperti seekor rusa. Dalam hati aku terus menyebut nama Tuhan yang maha kuasa.”
11. Akupun berkata, “Bersyukurlah karena engkau telah lolos dari sergapan lelaki ular berbisa. Kesedihanmu akan sirna besok atau lusa. Tak perlu trauma apalagi putus asa.”
12. Si Bunga Desa berhenti terisak dan berkata, “Tetapi aku tidak mau pulang ke rumah karena ayah ibuku akan mengawinkanku secara paksa.”
13. Maka akupun menawarkan jasa. Aku bersedia jadi suaminya apabila dia juga punya rasa.
14. Tetapi si Bunga Desa menolak keras dan berkata, “Duhai badut, aku menyukai lelaki yang gagah perkasa, bukan lelaki kurus sepertimu yang daging-dagingya tiada tersisa.”
15. Maka pergilah dia pada suatu malam ke suatu tempat sepi di pinggir desa. Esok harinya para tetangga gempar melihat seutas tali melilit di leher si Bunga Desa dengan nyawa yang sudah binasa.
16. Demikianlah nasib si Bunga Desa yang mirip Tina Talisa. Dia kabur dari rumah majikannya agar tidak diperkosa dan dia minggat dari rumah orang tuanya karena menolak dikawinkan paksa.
|
2. Sesungguhnya telah tiba di kampungku seorang Bunga Desa.
3. Wajahnya cantik secantik Tina Talisa. Yaitu seorang pembaca berita di layar kaca yang kecerdasan dan kecerewetannya luar biasa.
4. Tetapi si Bunga Desa terlihat sangat nelangsa.
5. Tahukah engkau apa yang membuat batinnya tersiksa?
6. Berkatalah si Bunga Desa, “Sesungguhnya aku baru saja kabur dari rumah majikanku karena aku akan diperkosa.”
7. Si Bunga Desa mencurahkan hatinya dengan nada tinggi layaknya bernyanyi seriosa.
8. Dia kembali berkata, “Majikanku gendut dan botak dan bila bicara mulutnya berbusa-busa. Matanya mendelik pertanda sedit pahala banyak dosa.”
9. Kemudian aku berkata, “Duhai Bungai Desa, bagaimanakah engkau bisa kabur dari rumahnya yang dijaga ketat dalam keadaan sehat sentausa?”
10. Sambil mengusap matanya yang basah dia berkata, “Suatu malam aku melompat dari pagar rumahnya dengan tergesa-gesa. Lalu aku berlari sekencang-kencangnya seperti seekor rusa. Dalam hati aku terus menyebut nama Tuhan yang maha kuasa.”
11. Akupun berkata, “Bersyukurlah karena engkau telah lolos dari sergapan lelaki ular berbisa. Kesedihanmu akan sirna besok atau lusa. Tak perlu trauma apalagi putus asa.”
12. Si Bunga Desa berhenti terisak dan berkata, “Tetapi aku tidak mau pulang ke rumah karena ayah ibuku akan mengawinkanku secara paksa.”
13. Maka akupun menawarkan jasa. Aku bersedia jadi suaminya apabila dia juga punya rasa.
14. Tetapi si Bunga Desa menolak keras dan berkata, “Duhai badut, aku menyukai lelaki yang gagah perkasa, bukan lelaki kurus sepertimu yang daging-dagingya tiada tersisa.”
15. Maka pergilah dia pada suatu malam ke suatu tempat sepi di pinggir desa. Esok harinya para tetangga gempar melihat seutas tali melilit di leher si Bunga Desa dengan nyawa yang sudah binasa.
16. Demikianlah nasib si Bunga Desa yang mirip Tina Talisa. Dia kabur dari rumah majikannya agar tidak diperkosa dan dia minggat dari rumah orang tuanya karena menolak dikawinkan paksa.
|
