Administrator
Administrator
Well, siapa aja nih orang yang tinggal di zona Jakarta? Pasti sangat familiar dengan transportasi Busway.
Untuk naik busway transjakarta caranya sangat mudah. Anda tinggal datang ke loket yang pasti ada di tiap-tiap halte busway. Beli tiket seharga Rp. 3.500 (Rp. 2.000 dari jam 5 sampai jam 7 pagi) di loket. Kemudian anda akan diberikan kartu magnetik yang dapat anda masukkan di pintu masuk yang berputar / mesin barrier. Bis trans jakarta busway beroperasi mulai jam 5 pagi hingga jam 10 malam.
Nah, sarana transportasi yang sempat kontroversi ini rupanya masih didapati banyak kelemahannya. Banyak penggunanya mengeluh dengan repotnya untuk menggunakan transportasi ini.
Engga usah wawancara sama orang lain deh. Abah juga sering memanfaatkan sarana transport ini. Dari Mega Kuningan kalau mau ke Lebak Bulus, kita cukup merogoh kocek 3.500 rupiah. Dibanding dengan tarif bus umum seharga 3000 rupiah.
Tapi yang mengejutkan adalah kita ternyata engga bisa langsung menuju tujuan yang bila kita ukur pakai mistar hanya tinggal menarik garis lurus yang pendek. Dengan menggunakan busway kita akan diajak berkeliling kota Jakarta bertolak belakang jauh dari tujuan yang kita mau.
Kita akan ditawarkan tantangan perjalanan yang panjang dan melelahkan dari mulai memasuki halte busway yang panjang seperti ular. Menunggu dan ngantri masih jadi budaya di negara kita. Belum lagi di dalam bus kita harus menjujung tinggi toleransi dan mawas diri, kita harus mengalah berdiri bila ada ibu hamil atau orang tua (itu pasti,lah). Tidak cuma sekali, untuk mencapai tujuan kita bisa mengalami pindah bus 3 x meski cuma bayar 1 x. Dan ketidakjelasan petunjuk rute menyebabkan orang semakin malas menggunakan bus ini, sungguh tidak praktis!
Perbandingan waktu dan kenyamanan sudah bisa dikalkulasi deh, ternyata keberadaan Busway tidak lebih memberi kenyamanan bagi penumpang. Usaha keras Bang Yos hanya sebatas mengurai kemacetan dengan memperpanjang jarak tempuh kendaraan agar tidak terkonsentrasi di jalan yang pendek.
Huaah... capek deh.....
Untuk naik busway transjakarta caranya sangat mudah. Anda tinggal datang ke loket yang pasti ada di tiap-tiap halte busway. Beli tiket seharga Rp. 3.500 (Rp. 2.000 dari jam 5 sampai jam 7 pagi) di loket. Kemudian anda akan diberikan kartu magnetik yang dapat anda masukkan di pintu masuk yang berputar / mesin barrier. Bis trans jakarta busway beroperasi mulai jam 5 pagi hingga jam 10 malam.
Nah, sarana transportasi yang sempat kontroversi ini rupanya masih didapati banyak kelemahannya. Banyak penggunanya mengeluh dengan repotnya untuk menggunakan transportasi ini.
Engga usah wawancara sama orang lain deh. Abah juga sering memanfaatkan sarana transport ini. Dari Mega Kuningan kalau mau ke Lebak Bulus, kita cukup merogoh kocek 3.500 rupiah. Dibanding dengan tarif bus umum seharga 3000 rupiah.
Tapi yang mengejutkan adalah kita ternyata engga bisa langsung menuju tujuan yang bila kita ukur pakai mistar hanya tinggal menarik garis lurus yang pendek. Dengan menggunakan busway kita akan diajak berkeliling kota Jakarta bertolak belakang jauh dari tujuan yang kita mau.
Kita akan ditawarkan tantangan perjalanan yang panjang dan melelahkan dari mulai memasuki halte busway yang panjang seperti ular. Menunggu dan ngantri masih jadi budaya di negara kita. Belum lagi di dalam bus kita harus menjujung tinggi toleransi dan mawas diri, kita harus mengalah berdiri bila ada ibu hamil atau orang tua (itu pasti,lah). Tidak cuma sekali, untuk mencapai tujuan kita bisa mengalami pindah bus 3 x meski cuma bayar 1 x. Dan ketidakjelasan petunjuk rute menyebabkan orang semakin malas menggunakan bus ini, sungguh tidak praktis!
Perbandingan waktu dan kenyamanan sudah bisa dikalkulasi deh, ternyata keberadaan Busway tidak lebih memberi kenyamanan bagi penumpang. Usaha keras Bang Yos hanya sebatas mengurai kemacetan dengan memperpanjang jarak tempuh kendaraan agar tidak terkonsentrasi di jalan yang pendek.
Huaah... capek deh.....