adidananto
New member
Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari harga minyak mentah terpantau mengalami penurunan tipis saja (18/6). Harga komoditas ini mengurangi kerugian yang sempat diderita pada perdagangan malam tadi. Harga minyak mentah terangkat dari level terendah harian jelang tutup pasar setelah dollar AS melemah menyusul keputusan Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0 – 0,25 persen.
Harga kontrak berjangka minyak mentah dan produk olahan minyak lain mengalami penurunan tajam di awal perdagangan sesi Amerika Serikat Rabu malam kemarin. Kondisi
perdagangan menjadi volatil setelah data yang dirilis dari AS menunjukkan bahwa secara mengejutkan cadangan bensin mengalami peningkatan pekan lalu meskipun produksi
mengalami penurunan. EIA melaporkan stok bensin naik 460.000 barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 314.000 barel dan data yang kontras bedanya dengan survey API(American Petroleum Institute). Para pelaku pasar melakukan aksi jual menyusul rilis data tersebut.
Akan tetapi penurunan pasokan minyak mentah yang dilaporkan oleh EIA membuat harga minyak bergerak rebound terbatas. EIA melaporkan bahwa cadangan minyak mentah turun sebesar 2,7 juta barel, jauh lebih besar dibandingkan dengan prediksi penurunan sebesar 1,7 juta barel. Meskipun demikian angka dari EIA lebih kecil dibandingkan
proyeksi yang diberikan American Petroleum Institute yaitu penurunan pasokan sebesar 2,9 juta barel.
Di akhir perdagangan sesi Amerika dini hari tadi harga minyak mentah jenis WTI berjangka untuk kontrak bulan Juli terpantau ditutup masih membukukan penurunan meskipun
tipis saja, bahkan bisa dikatakan nyaris flat. Harga komoditas ini ditutup dengan bukukan pelemahan sebesar 5 sen dan berada pada posisi 59,92 dollar per barel.
Harga minyak mentah Brent juga tampak mengalami pelemahan yang terbatas. Harga kontrak Brent tersebut mengalami penurunan sebesar 3 sen dan ditutup di level