Cara Alam Menghibur Kita

GMediator

New member
Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?

Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah :D
 
yups.. itulah cara alam mengajarkan banyak hal kepada kita..
bukan melalui memberi apa yang kita inginkan..
namun melatih kita utk mampu mengatasi dan menyikapi tentang apa yang tidak kita dapatkan..

xixi.. puyeng gak sih..??
 
singkat tapi menyentuh ..

belajar dari alam adalah yang terbaik ..

alam tidak pernah meminta tapi sekalu memberi
 
yups.. itulah cara alam mengajarkan banyak hal kepada kita..
bukan melalui memberi apa yang kita inginkan..
namun melatih kita utk mampu mengatasi dan menyikapi tentang apa yang tidak kita dapatkan..

xixi.. puyeng gak sih..??


darkgrey Pinter Dah. . .. Yo'i

Contohnya Seperti Permainan Bola Mungkin Yah. . .Saat Pemain Bisa Menjebol Gawang Dengan Mengecoh Beberapa Pemain dari Belakang Dan Menendang Dengan Keras Ke Gawang. . .Dan Goll.. Begitu Bangganya Karena Perjuangan Keras..

Tapi Coba Bila Di Bandingkan Dengan Gool Yang Di Dapat Dari Hasil 12 Pas Atau Penalti. . .Lebih mahal Mana Harganya.. ??? Malahan Orang Biasa Bilang ah Itu Mah Golnya Dapat Penalti.. Gak seru. . .

Intinya Butuh Perjuangan Untuk Menang. . .Begitu JUga Dengan Cara Alam Yang Mengajarkan Kita Untuk Berjuang. . .:D:D
 
hooo.. bos hulek lebih pinter lagi.. pake contoh segala.. waaaaah..
darkgrey mah gitu aja udah puyeng.. apalagi kalo disuruh kasih contoh..
mantap bos hulek..
 
gw nggak pernah mengerti dengan alam, dan nggak mau peduli. Lebih peduli dan berusaha mengerti yang menciptakan dan mengatur alam.
 
yups.. begitu juga oke kok kak depe..

cuma kalo nggak mau peduli yo jangan lah..
kan salah satu tugas kita sebagai khalifah.. yo harus peduli noo
ahaha.. sebab.. tanda tanda kebesaran Sang Pencipta Alam ya harus kita pelajari dari.... salah satunya dari Alam..
 
yups.. begitu juga oke kok kak depe..

cuma kalo nggak mau peduli yo jangan lah..
kan salah satu tugas kita sebagai khalifah.. yo harus peduli noo
ahaha.. sebab.. tanda tanda kebesaran Sang Pencipta Alam ya harus kita pelajari dari.... salah satunya dari Alam..
Peduli alam, menjaga alam itu wajib, Den, betul banget itu. :D
Yang gw gak peduli adalah hal2 diatas itu. Bagaimana 'konon' alam begitu bijaknya dengan cara menghibur kita, bagaimana kita perlu belajar dari alam bla bla bla. Kalau itu sih buat gw cuma ngepas-ngepaske ben gatuk, kalau kata orang jawa.
Kalau buat gw pribadi tidak perlu sampai begitu. Cukuplah kita menjaga dan membiarkan alam sebagaimana seharusnya, sehingga alam itu bisa berjalan sesuai dengan sistem yang pas. Tidak perlu belajar dan mencari hikmah ini itu dari gejala alam untuk kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terciptanya alam beserta gejalanya bagi gw udah cukup untuk mengetahui kebesaran Dzat yang berada dibalik semua itu. :D

Mungkin karena gw realis dan bukan filosofis atau surealis :D

Badewei, pertanyaan untuk semua nih, ada yang udah 'belajar' dari 'kebijaksanaan' dan 'kearifan' alam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kah? atau masih dalam tataran filosofis yang "ngepas-ngepaske ben gatuk" itu tadi?
 
xixixi.. oo ngono tho.. yo sip nek ngoten..
jiahaha..
and pertanyaan non depe_3rd..
xixi.. kalo darkgrey.. kayaknya masih jauh dari penerapan.. ahaha filosofisnya aja masih paling di lapis paling luar.. xixi..
 
Peduli alam, menjaga alam itu wajib, Den, betul banget itu. :D
Yang gw gak peduli adalah hal2 diatas itu. Bagaimana 'konon' alam begitu bijaknya dengan cara menghibur kita, bagaimana kita perlu belajar dari alam bla bla bla. Kalau itu sih buat gw cuma ngepas-ngepaske ben gatuk, kalau kata orang jawa.
Kalau buat gw pribadi tidak perlu sampai begitu. Cukuplah kita menjaga dan membiarkan alam sebagaimana seharusnya, sehingga alam itu bisa berjalan sesuai dengan sistem yang pas. Tidak perlu belajar dan mencari hikmah ini itu dari gejala alam untuk kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terciptanya alam beserta gejalanya bagi gw udah cukup untuk mengetahui kebesaran Dzat yang berada dibalik semua itu. :D

Mungkin karena gw realis dan bukan filosofis atau surealis :D

Badewei, pertanyaan untuk semua nih, ada yang udah 'belajar' dari 'kebijaksanaan' dan 'kearifan' alam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kah? atau masih dalam tataran filosofis yang "ngepas-ngepaske ben gatuk" itu tadi?

Aku Rasa Banyak. . .

Tapi Yang Di Atas Itu Hanya Sebuah Perumpamaan Saja. . Mungkin Bisa Kita Terapkan Dalam Kehidupan Sehari-hari. . .
 
akakaka.. alam selalu menjadi sahabat kita bukan?? kadang kala kalo lagi puyeng ma kerjaan.. gw sengaja pulang jalan kaki dari kantor sambil 'nikmatin' alam.. sambil mandang aliran sungai.. bener2 bikin otak fresh lagi..
 
akakaka.. alam selalu menjadi sahabat kita bukan?? kadang kala kalo lagi puyeng ma kerjaan.. gw sengaja pulang jalan kaki dari kantor sambil 'nikmatin' alam.. sambil mandang aliran sungai.. bener2 bikin otak fresh lagi..

benar den jalan kaki sambil memandang awan dan wanita wanita cantik
 
Back
Top