ZESTER
Member
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=PQGvVEUQjzo&feature=player_embedded"]Chemtrail aus dem Flugzeug gefilmt.flv - YouTube[/ame]
Teror maut mengancam warga dunia dan juga warga Jakarta, sejak awal 2007 hingga saat ini, disinyalir sejumlah pesawat asing kerap menyebarkan ethylene bromide dan debu micro fiber demi operasi intelijen “Project Cloverleaf” untuk mengontrol populasi dunia atau “depopulation controlling”
Pernah melihat pesawat yang terbang tinggi dilangit lalu mengeluarkan jejak asap putih panjang dibelakangnya?
Asap berupa awan panjang berwarna putih itu bernama Contrail (Condensation Trail atau jejak kondensasi), yang terjadi akibat adanya kondensasi udara.
Secara singkat dan dalam pengertian awam, Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara dingin yang secara tiba-tiba menjadi hangat akibat pembakaran mesin lalu mengandung uap air dan terbentuklah gumpalan awan.
Yang tidak alami dan tak lazim adalah Chemtrail, namun apakah chemtrail itu? Pertama, kita harus mengetahui apa contrail dan apa chemtrail itu.
Contrail adalah jejak kondensasi atau jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat.
Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer. Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.
Lalu apa itu chemtrail? Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari chemtrail ini biasa disebut chemcloud.
Teori konspirasi chemtrail menyebar di internet, menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah Amerika. Akibatnya, aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan.
Keberadaan chemtrail dibantah oleh pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan bahwa teori ini adalah hoax atau berita bohong.
Walau dibilang oleh pemerintah tidak berbahaya, chemtrail mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan.
Banyak orang mengeluh merasa pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat pesawat chemtrail menyebarkan asap.
Bila asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang.
Kandungan material dari chemtrail ternyata tidak hanya membuat gangguan kesehatan pada manusia, tapi juga membuat tanaman atau binatang terganggu kesehatannya juga.
Chemtrail
Ditengarai banyak binatang yang mati atau tanaman yang rusak akibat dari chemtrail ini. Bahkan ada yang menyebutkan chemtrail dapat membuat mandulnya tanaman atau hewan yang terkena pengaruh dari bahan chemtrail.
Saat material dari chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air.
Tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.
Di Amerika kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada akhir – akhir ini hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.
Chemtrail dipercaya mempunyai bahan sebagai berikut:
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit
Orgonite dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran
Semua material yang terdapat pada daftar tersebut mempunyai efek buruk pada kesehatan.
Beberapa orang yang mengalami gangguan akhir – akhir ini di tes darah atau paru- parunya menunjukkan adanya peningkatan kandungan material yang tersebut di atas.
Banyak yang sudah merasakan sendiri gangguan kesehatan dari chemtrail ini.
Mereka berkumpul untuk mencoba menghentikan chemtrail tersebut. Namun sayang usaha mereka masih gagal.
Jejak Chemtrail di langit Jakarta
Jejak-jejak kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Sinyaleman adanya penyemprotan chemtrails (jejak-jejak kimia) juga ada di langit Jakarta sejak tahun 2009 dan melalui pesawat tangker jet milik USAF mengarah pada sejumlah bukti awal.
Beberapa hari setelah penyemprotan chemtrail terakhir (Agustus sampai September 2010), jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen.
Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails juga pernah terjadi.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=RwjuSBXjelU&feature=player_embedded"]Air Force Pilots Chatting While Filming A Chemtrail Being Sprayed - YouTube[/ame]
Saat itu, chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta juga melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura.
Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.
Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.
Demikian pengamatan, mantan anggota angkatan udara Amerika AU AS (USAF) dan juga aktifis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail Jerry D Gray, menyikapi kurang awasnya pemerintah dan masyarakat Indonesia melihat penggunaan senjata biologi yang mengancam kedaulatan Indonesia.
“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry.
“Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan.
Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar intens mulai Desember 2012.
Brosur tentang chemtrails
Ketika menjadi Presiden Amerika Serikat, George H.W. Bush sering melontarkan gagasan New World Order dalam banyak kesempatan. Para pengusung teori konspirasi menyebut Bush sebagai pengembang kaum pagan modern. Bersama dengan Zionis-Yahudi, Amerika Serikat akan meneruskan paganisme dunia purba.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia.
Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.
Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!
Ironisnya, regulasi kebijakan terkait sektor kesehatan juga terindikasi ada intervensi asing, adanya liberalisasi.
UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009 banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan harga obat-obatan dari luar.
Sejalan dengan itu, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya liberalisasi farmasi di Indonesia.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.
Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!
Hingga detik ini, semakin banyak aktivis diseluruh penjuru dunia yang menentang aksi penyebaran zat kimia melalui pesawat tersebut.
Bahkan penolakan dan aksi petisi untuk pemberhentian chemtrail hingga kini juga masuk sampai ke badan dan agen-agen pemerintah serta para pensiunan FBI (lihat video dibawah).
Dengan begitu, semakin banyak pula para ilmuwan yang menyelidiki zat-zat beracun dan berbahaya yang terkandung di dalam chemtrail ini. Semua bahannya sangat berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Efek dari zat kimia dan biologis yang “disiram” di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup agar menjadi sakit hingga berefek mematikan.
Secara tidak langsung, semua serangga termasuk hewan dan tumbuhan juga ikut berdampak kepada berubahnya perilaku hewan-hewan dan mempengaruhi kesuburan tumbuhan dan tanaman.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=NZXsekxpkLg&feature=player_embedded"]Millions Dead Animal only in TWO WEEKS! - YouTube[/ame]
Efek ini juga mempengaruhi serangga-serangga penyerbuk alami terhadap bunga dan tanaman. Sebagai contoh hewan kecil: tawon, kupu-kupu, ngengat dan kumbang.
Tawon yang sudah terkena zat kimia ini akan berperilaku menjadi bingung (disorientation) dan tidak dapat menyerbuk bunga dan tanaman lainnya, yang akhirnya semua tawon dan hewan penyerbuk tumbuhan menjadi mati.
Akibatnya dunia akan menjadi chaos dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka para penganut New World Order (NWO) akan dapat mengontrol populasi dunia.
Dengan kemampuan mengontrol populasi dunia maka mereka juga akan lebih leluasa untuk berkuasa.
Namun akibat tawon dan kumbang musnah, maka tidak akan ada lagi buah-buahan, dan membuat semua hewan dan manusia juga ikut musnah. (berbagai sumber / icc.wp.com)
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=gR6KVYJ73AU
Teror maut mengancam warga dunia dan juga warga Jakarta, sejak awal 2007 hingga saat ini, disinyalir sejumlah pesawat asing kerap menyebarkan ethylene bromide dan debu micro fiber demi operasi intelijen “Project Cloverleaf” untuk mengontrol populasi dunia atau “depopulation controlling”
Pernah melihat pesawat yang terbang tinggi dilangit lalu mengeluarkan jejak asap putih panjang dibelakangnya?
Asap berupa awan panjang berwarna putih itu bernama Contrail (Condensation Trail atau jejak kondensasi), yang terjadi akibat adanya kondensasi udara.
Secara singkat dan dalam pengertian awam, Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara dingin yang secara tiba-tiba menjadi hangat akibat pembakaran mesin lalu mengandung uap air dan terbentuklah gumpalan awan.
Yang tidak alami dan tak lazim adalah Chemtrail, namun apakah chemtrail itu? Pertama, kita harus mengetahui apa contrail dan apa chemtrail itu.
Contrail adalah jejak kondensasi atau jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat.
Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer. Contrail adalah efek alami dari kondensasi udara yang tidak berbahaya dan mengandung uap air.
Lalu apa itu chemtrail? Chemtrail (Chemical Trail atau jejak kimiawi) adalah bahan kimia atau biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu oleh pemerintah Amerika dengan tujuan yang masih misterius. Awan yang terbentuk dari chemtrail ini biasa disebut chemcloud.
Teori konspirasi chemtrail menyebar di internet, menyatakan bahwa aktivitas ini disengaja oleh pemerintah Amerika. Akibatnya, aparatur pemerintah AS menerima ribuan protes dari penduduk yang meminta penjelasan.
Keberadaan chemtrail dibantah oleh pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia. Bahkan Angkatan Udara Amerika Serikat menyatakan bahwa teori ini adalah hoax atau berita bohong.
Walau dibilang oleh pemerintah tidak berbahaya, chemtrail mengakibatkan banyak orang mengalami gangguan kesehatan.
Banyak orang mengeluh merasa pusing, tidak enak badan, sesak napas atau mata merah saat pesawat chemtrail menyebarkan asap.
Bila asap dari pesawat chemtrail berubah menjadi awan, gangguan kesehatan akan terus berlanjut sampai awan tersebut hilang.
Kandungan material dari chemtrail ternyata tidak hanya membuat gangguan kesehatan pada manusia, tapi juga membuat tanaman atau binatang terganggu kesehatannya juga.
Chemtrail
Ditengarai banyak binatang yang mati atau tanaman yang rusak akibat dari chemtrail ini. Bahkan ada yang menyebutkan chemtrail dapat membuat mandulnya tanaman atau hewan yang terkena pengaruh dari bahan chemtrail.
Saat material dari chemtrail turun ke tanah, materialnya akan meresap ke dalam tanah dan juga meracuni air.
Tanah akan berkurang kesuburannya dan air akan menjadi lebih berbahaya untuk dikonsumsi.
Di Amerika kandungan aluminium dan barium di tanah dan air di konfirmasi meningkat tajam pada akhir – akhir ini hingga mencapai level yang tidak layak untuk dipergunakan.
Chemtrail dipercaya mempunyai bahan sebagai berikut:
- oksida aluminium
- merkuri
- material radio aktif
- barium
- fiber
- microchip
- virus atau bakteri penyakit
Orgonite dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran
Semua material yang terdapat pada daftar tersebut mempunyai efek buruk pada kesehatan.
Beberapa orang yang mengalami gangguan akhir – akhir ini di tes darah atau paru- parunya menunjukkan adanya peningkatan kandungan material yang tersebut di atas.
Banyak yang sudah merasakan sendiri gangguan kesehatan dari chemtrail ini.
Mereka berkumpul untuk mencoba menghentikan chemtrail tersebut. Namun sayang usaha mereka masih gagal.
Jejak Chemtrail di langit Jakarta
Jejak-jejak kimia (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Sinyaleman adanya penyemprotan chemtrails (jejak-jejak kimia) juga ada di langit Jakarta sejak tahun 2009 dan melalui pesawat tangker jet milik USAF mengarah pada sejumlah bukti awal.
Beberapa hari setelah penyemprotan chemtrail terakhir (Agustus sampai September 2010), jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen.
Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails juga pernah terjadi.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=RwjuSBXjelU&feature=player_embedded"]Air Force Pilots Chatting While Filming A Chemtrail Being Sprayed - YouTube[/ame]
Saat itu, chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta juga melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura.
Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.
Penyemprotan chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.
Demikian pengamatan, mantan anggota angkatan udara Amerika AU AS (USAF) dan juga aktifis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail Jerry D Gray, menyikapi kurang awasnya pemerintah dan masyarakat Indonesia melihat penggunaan senjata biologi yang mengancam kedaulatan Indonesia.
“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry.
“Kontrol populasi”, itulah sepertinya yang hendak dituju. Langkah ini merupakan bagian dari operasi intelijen depopulasi yang dijalankan oleh kelompok New World Order dengan mengadopsi skenario kaum Pagan.
Kaum Pagan telah menetapkan, bahwa program depopulasi “project cloverleaf” akan digelar intens mulai Desember 2012.
Brosur tentang chemtrails
Ketika menjadi Presiden Amerika Serikat, George H.W. Bush sering melontarkan gagasan New World Order dalam banyak kesempatan. Para pengusung teori konspirasi menyebut Bush sebagai pengembang kaum pagan modern. Bersama dengan Zionis-Yahudi, Amerika Serikat akan meneruskan paganisme dunia purba.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia.
Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.
Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!
Ironisnya, regulasi kebijakan terkait sektor kesehatan juga terindikasi ada intervensi asing, adanya liberalisasi.
UU kesehatan yang baru, nomor 36 tahun 2009 banyak memunculkan permasalahan antara pasien dan rumah sakit. Apalagi persoalannya, kalau bukan karena biaya mahal, salah satunya terkait dengan harga obat-obatan dari luar.
Sejalan dengan itu, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, justru mendorong adanya liberalisasi farmasi di Indonesia.
Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.
Dengan demikian secara ekonomi, industri farmasi luar akan bisa eksis dan semakin berkembang. Kecurigaan terhadap hal ini sempat diungkapkan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.
Tidak itu saja, melalui kehidupan sosial, generasi muda bangsa juga mendapat ancaman besar pelemahan “senjata biologi” non negara. Mereka diserang dengan zat-zat adiktif berbahaya, narkoba. Transaksi yang terjadi di Indonesia sungguh fantastis, 800 miliar perhari atau 292 triliun!
Hingga detik ini, semakin banyak aktivis diseluruh penjuru dunia yang menentang aksi penyebaran zat kimia melalui pesawat tersebut.
Bahkan penolakan dan aksi petisi untuk pemberhentian chemtrail hingga kini juga masuk sampai ke badan dan agen-agen pemerintah serta para pensiunan FBI (lihat video dibawah).
Dengan begitu, semakin banyak pula para ilmuwan yang menyelidiki zat-zat beracun dan berbahaya yang terkandung di dalam chemtrail ini. Semua bahannya sangat berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Efek dari zat kimia dan biologis yang “disiram” di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup agar menjadi sakit hingga berefek mematikan.
Secara tidak langsung, semua serangga termasuk hewan dan tumbuhan juga ikut berdampak kepada berubahnya perilaku hewan-hewan dan mempengaruhi kesuburan tumbuhan dan tanaman.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=NZXsekxpkLg&feature=player_embedded"]Millions Dead Animal only in TWO WEEKS! - YouTube[/ame]
Efek ini juga mempengaruhi serangga-serangga penyerbuk alami terhadap bunga dan tanaman. Sebagai contoh hewan kecil: tawon, kupu-kupu, ngengat dan kumbang.
Tawon yang sudah terkena zat kimia ini akan berperilaku menjadi bingung (disorientation) dan tidak dapat menyerbuk bunga dan tanaman lainnya, yang akhirnya semua tawon dan hewan penyerbuk tumbuhan menjadi mati.
Akibatnya dunia akan menjadi chaos dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka para penganut New World Order (NWO) akan dapat mengontrol populasi dunia.
Dengan kemampuan mengontrol populasi dunia maka mereka juga akan lebih leluasa untuk berkuasa.
Namun akibat tawon dan kumbang musnah, maka tidak akan ada lagi buah-buahan, dan membuat semua hewan dan manusia juga ikut musnah. (berbagai sumber / icc.wp.com)
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=gR6KVYJ73AU