alitkurniawan
New member
Patah tulang yang terjadi pada bagian atas tulang femur ( paha ) adalah patah tulang pada panggul. Gejala dan rasa sakit yang timbul tergantung dari tingakatan keparahah pada tulang dan juga pada penyebab patah tulang. Apabila anda sudah berusia lanjut, berarti permasalahan patah tulang ini dapat menjadi suatu hal yang serius dalam hidup anda.
Kondisi dari patah tulang pada pinggul yang cukup serius, dapat menyebabkan berdampak besar pada kehidupan seseorang. Selain itu, patah tulang pada pinggul juga dapat mengganggu aktivitas fisik dan mengubah hidup secara signifikan. Hampir setengah orang yang mengalami patah tulang pada pinggulnya kehilangan kemampuan untuk hidup secara individu.
Sekitar 341.000 orang di Amerika Serikat mengalami patah tulang pada pinggul setiap tahunnya. Meningkatnya angka patah tulang pada pinggul terjadi karena usia, 2 kali lipa setiap 5-6 tahun setelah usia 60 tahun.
Terdapat berbagai penyebab patah tulang, termasuk benturan kersa pada kecelakaan lalu lintas atau cedera akibat jatuh dari ketinggian, maupun benturan secara ringan seperti jatuh di rumah, terutama pada pasien yang memiliki osteoporosis.
Faktor Risiko Patah Tulang
Selain penyebab secara umum seperti di atas, terdapat juga berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya patah tulang pada pinggul seseorang. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya patah tulang pada pinggul, diantaranya :
- Merokok,
- Riwayat Keluarga, seperti misalnya anda bertubuh kurus atau tinggi, atau memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami patah tulang,
- Semakin tua usia, semakin mudah bagi anda untuk mengalami patah tulang pinggil,
- Wanita,
- Kurangnya mendapatkan asupan nutrisi seperti vitamin D dan kalsium yang cukup, yang penting agar tulang kuat,
- Memiliki kondisi medis yang menyebabakan atau gangguan pada keseimbangan, atau kondisi seperti arthritis yang mengganggu keseimbangan dan juga pergerakan,
- Seringnya mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid jangka panjang untuk mengobati asma atau PPOK,
- Kurang aktif seperti latihan angkat beban, atau berjalan juga dapat membantu agar memperkuat tulang.
Penanganan Patah Tulang Pinggul
Supaya dapat menentukan penanganan patah tulang pinggul, harus dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan pemeriksaan penunjang seperti sinar-X agar mengetahui tingkat keparahan dari patah tulang pinggul yang dialami. Apabila sudah pasti setelah didiagnosis mengalami patah tulang pada pinggul, berikut ini adalah beberapa langkah penanganan yang akan dianjurkan selanjutnya, seperti :
- Melakukan prosedur operasi seperti memasang sekrup atau pen, mengganti sebagian tulang paha atau mengganti seluruh sendi pada pinggul.
- Melakukan prosedur rehabilitasi yang dilakukan oleh ahli fisioterapi. Hal ini bertujuan supaya mempercepat proses pemulihan serta kembalinya kekuatan tulang dan mobilitas penderita.
- Pemberian obat-obatan seperti obat pereda sakit, obat bius, atau obat antibiotik.
Selain dengan melakukan penanganan seperti hal-hal di atas, anda juga perlu untuk mengurangi risiko pada patah tulang pinggul ini. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko patah tulang pada pinggul, diantaranya :
- Selalu menggunakan sabuk pengaman di saat berkendara,
- Melakukan pendekatan aktif pada lansia dengan gangguan pergerakan, yang dapat berupa latihan postur tubuh, bantuan berjalan, latihan kebugaran, dan keseimbangan,
- Pastikan penataan perabot rumah aman supaya menghindari jatuh,
- Selalu mengkonsumsi suplemen vitamin D atau kalsium supaya mengurangi faktor risiko patah tulang, terutama bagi kalangan lanjut usia ( lansia ).
Baca Selengkapnya Disini --> Cara Mengatasi Patah Tulang Pinggul
Kondisi dari patah tulang pada pinggul yang cukup serius, dapat menyebabkan berdampak besar pada kehidupan seseorang. Selain itu, patah tulang pada pinggul juga dapat mengganggu aktivitas fisik dan mengubah hidup secara signifikan. Hampir setengah orang yang mengalami patah tulang pada pinggulnya kehilangan kemampuan untuk hidup secara individu.
Sekitar 341.000 orang di Amerika Serikat mengalami patah tulang pada pinggul setiap tahunnya. Meningkatnya angka patah tulang pada pinggul terjadi karena usia, 2 kali lipa setiap 5-6 tahun setelah usia 60 tahun.
Terdapat berbagai penyebab patah tulang, termasuk benturan kersa pada kecelakaan lalu lintas atau cedera akibat jatuh dari ketinggian, maupun benturan secara ringan seperti jatuh di rumah, terutama pada pasien yang memiliki osteoporosis.
Faktor Risiko Patah Tulang
Selain penyebab secara umum seperti di atas, terdapat juga berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya patah tulang pada pinggul seseorang. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya patah tulang pada pinggul, diantaranya :
- Merokok,
- Riwayat Keluarga, seperti misalnya anda bertubuh kurus atau tinggi, atau memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami patah tulang,
- Semakin tua usia, semakin mudah bagi anda untuk mengalami patah tulang pinggil,
- Wanita,
- Kurangnya mendapatkan asupan nutrisi seperti vitamin D dan kalsium yang cukup, yang penting agar tulang kuat,
- Memiliki kondisi medis yang menyebabakan atau gangguan pada keseimbangan, atau kondisi seperti arthritis yang mengganggu keseimbangan dan juga pergerakan,
- Seringnya mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid jangka panjang untuk mengobati asma atau PPOK,
- Kurang aktif seperti latihan angkat beban, atau berjalan juga dapat membantu agar memperkuat tulang.
Penanganan Patah Tulang Pinggul
Supaya dapat menentukan penanganan patah tulang pinggul, harus dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan pemeriksaan penunjang seperti sinar-X agar mengetahui tingkat keparahan dari patah tulang pinggul yang dialami. Apabila sudah pasti setelah didiagnosis mengalami patah tulang pada pinggul, berikut ini adalah beberapa langkah penanganan yang akan dianjurkan selanjutnya, seperti :
- Melakukan prosedur operasi seperti memasang sekrup atau pen, mengganti sebagian tulang paha atau mengganti seluruh sendi pada pinggul.
- Melakukan prosedur rehabilitasi yang dilakukan oleh ahli fisioterapi. Hal ini bertujuan supaya mempercepat proses pemulihan serta kembalinya kekuatan tulang dan mobilitas penderita.
- Pemberian obat-obatan seperti obat pereda sakit, obat bius, atau obat antibiotik.
Selain dengan melakukan penanganan seperti hal-hal di atas, anda juga perlu untuk mengurangi risiko pada patah tulang pinggul ini. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko patah tulang pada pinggul, diantaranya :
- Selalu menggunakan sabuk pengaman di saat berkendara,
- Melakukan pendekatan aktif pada lansia dengan gangguan pergerakan, yang dapat berupa latihan postur tubuh, bantuan berjalan, latihan kebugaran, dan keseimbangan,
- Pastikan penataan perabot rumah aman supaya menghindari jatuh,
- Selalu mengkonsumsi suplemen vitamin D atau kalsium supaya mengurangi faktor risiko patah tulang, terutama bagi kalangan lanjut usia ( lansia ).
Baca Selengkapnya Disini --> Cara Mengatasi Patah Tulang Pinggul