lelly
New member
Cara menjadi (super) diri sendiri. Kita lebih sering mendengar ungkapan "jadilah diri sendiri" daripada "jadilah seperti yang anda mau". Tetapi menjadi diri sendiri tidaklah mudah, bukan? Dalam dunia yang kompetitif dimana orang berlomba menaiki jenjang karir agar menjadi profesional dan bekerja dengan baik, akhirnya bisa saja mengabaikan hal di atas, menjadi diri sendiri. Sebagian besar orang sukses tidak mengikuti apa yang ditempuh kebanyakan orang untuk melakukan hal yang berbeda.
Tampaknya, agar berhasil di era digital, menjadi diri sendiri adalah aset berharga. Hal ini bukan untuk selalu mengesankan orang lain – akan tetapi menjadi diri yang otentik. Diri kita memang tidak sempurna, dan justru ini yang membuat perlunya personal branding. "Lebih baik menjadi diri sendiri daripada menjadi sempurna." Begitu pendapat Althaf Ahmed dalam aol.com.
Kenali diri sendiri
Untuk menjadi diri sendiri, Anda harus mencari tahu siapa diri Anda sebenarnya. Ini mungkin tidak mudah, tapi itu penting untuk membangun brand pribadi.
Jelas ada perbedaan antara garis halus dan kasar, demikian halnya perlu bersikap jujur dengan apa yang Anda pikirkan dan bagaimana Anda merasa. Amati dan pikirkan secara hati-hati, dan akhirnya ada saat untuk berbicara tanpa khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang diri sendiri. Inilah jenis percaya diri yang sering dilupakan orang dewasa ini.
Jangan takut untuk mengemukakan gagasan Anda. Misalnya, jangan malu mengakui di pesta pernikahan Anda, bahwa semua kemegahan dan keglamoran tidak begitu penting, atau mungkin menu lokal sederhana terasa lebih enak.
Banggalah bahwa diri Anda memang berbeda
Saat calon pemberi kerja memilah-milah tumpukan surat lamaran kerja di mejanya, mana yang ia akan mengingat yang paling? Mungkin, surat lamaran kerja dengan kertas berwarna hijau yang bertuliskan nama Anda dengan huruf keperakan, atau salah satu dari surat lamaran yang dicetak dengan font standar Times New Roman sama seperti semua resume lainnya?
Sekarang, jika Anda bukan tipe orang yang suka mengirimkan surat lamaran kerja berwarna hijau, maka jangan melakukannya! Lakukanlah sesuatu karena Anda ingin, bukan karena semua orang melakukan begitu.
Dengan menjadi diri sendiri berarti Anda keluar dari keramaian dan tampak lebih berkesan. Mungkin banyak orang tidak senang dengan hal itu, tetapi yang lain mungkin menyukainya dan berpikir Anda benar-benar kreatif dan layak dijadikan teman atau bagian dari team, hanya karena Anda menyampaikan pikiran Anda.
Dengan mencoba untuk menyenangkan semua orang, Anda akhirnya tidak menyenangkan seorang pun, termasuk diri sendiri. Pertahankan sikap Anda dan segala sesuatu sedikit berbeda dari waktu ke waktu. Itulah hal yang mudah diingat orang dari Anda.
Jangan menghafal apa yang akan anda ucapkan
Untuk mengikuti wawancara atau memberikan pidato, hampir bisa ditebak kebanyakan orang terlebih dahulu berlatih sedikit atau malah berulang-ulang. Hentikan itu sekarang. Hentikan berlatih teknik wawancara Anda. Hentikan berlatih pidato Anda. Berhentilah mencoba untuk mempersiapkan bagaimana Anda harus berbicara saat memberikan presentasi.
Jika Anda tidak merasa siap untuk melakukan presentasi, tidak perlu mencoba dan mengingat apa yang akan Anda katakan nanti. Sebaliknya, belajarlah lebih banyak tentang materi yang akan Anda presentasikan. Dengan memahami siapa Anda dan apa yang Anda bicarakan, hal ini akan menambah percaya diri yang lebih besar untuk mengikuti wawancara atau ruang konferensi.
Pikirkan kembali dress code
Mungkin kita pernah bertanya, bagaimana aturan berpakaian saat keluar rumah untuk bertemu orang lain? Memang, pakaian dapat mencerminkan profesionalisme, namun tidak selalu mencerminkan siapa diri Anda sebenarnya. Karena apakah Anda pantas disukai lebih penting saat bertemu seseorang daripada memaksakan diri menjadi seseorang yang bukan diri Anda sebenarnya.
Kenakan pakaian yang Anda rasa paling nyaman, dan tidak perlu selalu mendengarkan celoteh orang yang mengatakan Anda harus berpakaian "begini dan begitu." Jika pakaian yang ‘mereka pikir bagus’ tidak membuat Anda menikmati apa pun selain menimbulkan rasa gugup dan gelisah, maka jangan memakainya. Caranya? ya, jadi diri sendiri!
Sumber : http://www.tipsmu-tipsku.com/2012/01/cara-menjadi-super-diri-sendiri.html
Tampaknya, agar berhasil di era digital, menjadi diri sendiri adalah aset berharga. Hal ini bukan untuk selalu mengesankan orang lain – akan tetapi menjadi diri yang otentik. Diri kita memang tidak sempurna, dan justru ini yang membuat perlunya personal branding. "Lebih baik menjadi diri sendiri daripada menjadi sempurna." Begitu pendapat Althaf Ahmed dalam aol.com.
Kenali diri sendiri
Untuk menjadi diri sendiri, Anda harus mencari tahu siapa diri Anda sebenarnya. Ini mungkin tidak mudah, tapi itu penting untuk membangun brand pribadi.
Jelas ada perbedaan antara garis halus dan kasar, demikian halnya perlu bersikap jujur dengan apa yang Anda pikirkan dan bagaimana Anda merasa. Amati dan pikirkan secara hati-hati, dan akhirnya ada saat untuk berbicara tanpa khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang diri sendiri. Inilah jenis percaya diri yang sering dilupakan orang dewasa ini.
Jangan takut untuk mengemukakan gagasan Anda. Misalnya, jangan malu mengakui di pesta pernikahan Anda, bahwa semua kemegahan dan keglamoran tidak begitu penting, atau mungkin menu lokal sederhana terasa lebih enak.
Banggalah bahwa diri Anda memang berbeda
Saat calon pemberi kerja memilah-milah tumpukan surat lamaran kerja di mejanya, mana yang ia akan mengingat yang paling? Mungkin, surat lamaran kerja dengan kertas berwarna hijau yang bertuliskan nama Anda dengan huruf keperakan, atau salah satu dari surat lamaran yang dicetak dengan font standar Times New Roman sama seperti semua resume lainnya?
Sekarang, jika Anda bukan tipe orang yang suka mengirimkan surat lamaran kerja berwarna hijau, maka jangan melakukannya! Lakukanlah sesuatu karena Anda ingin, bukan karena semua orang melakukan begitu.
Dengan menjadi diri sendiri berarti Anda keluar dari keramaian dan tampak lebih berkesan. Mungkin banyak orang tidak senang dengan hal itu, tetapi yang lain mungkin menyukainya dan berpikir Anda benar-benar kreatif dan layak dijadikan teman atau bagian dari team, hanya karena Anda menyampaikan pikiran Anda.
Dengan mencoba untuk menyenangkan semua orang, Anda akhirnya tidak menyenangkan seorang pun, termasuk diri sendiri. Pertahankan sikap Anda dan segala sesuatu sedikit berbeda dari waktu ke waktu. Itulah hal yang mudah diingat orang dari Anda.
Jangan menghafal apa yang akan anda ucapkan
Untuk mengikuti wawancara atau memberikan pidato, hampir bisa ditebak kebanyakan orang terlebih dahulu berlatih sedikit atau malah berulang-ulang. Hentikan itu sekarang. Hentikan berlatih teknik wawancara Anda. Hentikan berlatih pidato Anda. Berhentilah mencoba untuk mempersiapkan bagaimana Anda harus berbicara saat memberikan presentasi.
Jika Anda tidak merasa siap untuk melakukan presentasi, tidak perlu mencoba dan mengingat apa yang akan Anda katakan nanti. Sebaliknya, belajarlah lebih banyak tentang materi yang akan Anda presentasikan. Dengan memahami siapa Anda dan apa yang Anda bicarakan, hal ini akan menambah percaya diri yang lebih besar untuk mengikuti wawancara atau ruang konferensi.
Pikirkan kembali dress code
Mungkin kita pernah bertanya, bagaimana aturan berpakaian saat keluar rumah untuk bertemu orang lain? Memang, pakaian dapat mencerminkan profesionalisme, namun tidak selalu mencerminkan siapa diri Anda sebenarnya. Karena apakah Anda pantas disukai lebih penting saat bertemu seseorang daripada memaksakan diri menjadi seseorang yang bukan diri Anda sebenarnya.
Kenakan pakaian yang Anda rasa paling nyaman, dan tidak perlu selalu mendengarkan celoteh orang yang mengatakan Anda harus berpakaian "begini dan begitu." Jika pakaian yang ‘mereka pikir bagus’ tidak membuat Anda menikmati apa pun selain menimbulkan rasa gugup dan gelisah, maka jangan memakainya. Caranya? ya, jadi diri sendiri!
Sumber : http://www.tipsmu-tipsku.com/2012/01/cara-menjadi-super-diri-sendiri.html