Megha
New member
ada banyak teman saya yang pesimis & pemalu. gak mau buka diri, buka pikiran dan akhirnya ngerasa kalo dirinya gak mampu dan yang paling sial & bodoh kalo mendapat kesalahan.
Pusing tuju keliling kalo menghadapi teman yang seperti ini, rasa kasihan dan geregetan kerap kali muncul. Tapi teman adalah teman, saudara seiman yang patut dibantu.
Namun dalam kasus ini bagai mana anda melakukannya agar orang-orang setipe ini merasa dirinya hebat?
Misalnya sama anak-anak
1. Cintai anak tanpa pamrih, tegurlah tingkah lakunya bukan prbadinya.
apapun yang anda lakukan pada anak, tunjukan kalau dia tetap anda cintai. Seperti kebiasaannya memukul, anda bisa memberitahukannya dengan cara yang lembut "gak boleh sayang, nanti kakakmu sakit" bukan dengan pernyataan "kamu nakal" atau "kamu bodoh"
2. berilah perintah yang jelas.
bila anak melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, tunjukan bahwa anda menghendaki ia melakukan kegiatan lain. kesempatan ini bisa jadi pelajaran alternatif Misalnya, dengan mengajak anak memberi makan ikan daripada melempari kolam dengan batu.
3. Dengarkan Apa yang ia katakan
Perasaan dan pengamatan anak merupakan sesuatu yang berharga untuk didengarkan, karena dengan begitu siAnak akan merasa dirinya disayang dan gak berusaha mencari-cari perhatian dengan cara yang negatif. Beri respon refleksi bila dia sedang sedih atau bosan "Oh, kamu sedang bosan ya? mau main petak umpet sama aku gak?"
4. Tanggapi Perasaan Anak Dengan Serius
kalau anak dilanda perasaan-perasaan yang negatif seperti kecewa atau putus asa, jangan pernah menyangkal atau meremehkan karena efeknya akan berkelanjutan dimasa depan. Bimbing mereka menanggulangi perasaan-perasaan tersebut, dengan begitu mereka bisa mengenal perasaan dan kebutuhan mereka sendiri sehingga tidak menjadi manja dan pemurung.
5. hargai, Akui & sediakan waktu untuk anak
kalau anak merasa dirinya gak diakui oleh orang dewasa tentu dia akan melakukan banyak tindakan 'ajaib' diluar dugaan. Bisa jadi dia lebih arogan terhadap teman sekolah atau semua orang disekitarnya. Masukan anak kedalam jadwal harian anda, mungkin dengan jalan-jalan ke Mall, makan malam direstoran, atau bermain dengan mengikuti aturan yang telah dia buat. Hargailah sekecil apapun keberhasilan anak, carilah kesempatan untuk mengungkapkannya kepada anak. Misalnya, berilah pujian jika ia bisa makan sendiri tanpa harus disuapi, atau berilah dia pujian jika sudah bisa makan Steak dengan garpu dan pisaunya sendiri.
6. Biasakan Anak memecahkan masalahnya sendiri
beri kesempatan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, karena campur tangan orang tua akan menunjukan adanya rasa tidak percaya kita kepada anak-anak. Akibatnya, harga diri anak tidak berkembang. Bila anak minta bantuan, berilah saran dan dorongan agar dia bisa mengerjakannya sendiri. "robot kamu patah ya, sudah dicoba pakai lem belum? kamu pasti bisa benerin sendiri, kamu kan hebat robot aja bisa patah"
7. Hargai miliknya, pendapatnya, dan akui kemampuannya
kadangkala sebagai orang dewasa kita sering membatasi atau mengontrol mainan anak yang kita anggap sudah gak sesuai sama usianya. Padahal mainan itu masih disukai & dibutuhkannya, tanyailah padanya sebelum mainan-mainan itu benar-benar akan disimpan digudang dan hargai pendapatnya. Dengan menanyakan pendapatnya si Anak akan merasa apa yang menjadi pendapatnya telah diakui & diperhatikan, jika pernyataannya gak sependapat dengan kitajelaskan mengapa kita nggak setuju. Dengan begitu dia bisa belajar banyak hal mengapa hal ini lebih baik dari yang ini.
setelah perdebatan itu, lebih baik kita sebagai orang yang lebih dewasa mengalah dan tidak mencari perkara. sediakan waktu baginya untuk mengambil kepututsan, dan jika dia sepihak dengan pendapat kita akui juga kemampuannya "nah gitu dong, itu namanya anak yang udah gede. kayaknya kamu pantas jadi pemimpin yang bijaksana deh"
8. Lakukan Kontak Mata Sejajar
Usahakan agar tidak berdiri saat anda berbicara dengan anak, ini membuatnya merasa kecil dan berjarak. komunikasi akan lebih intim kalau anda duduk atau membungkuk sehingga sama tinggi dengannya, dengan begitu mereka akan menganggap kita "perhatian"
9. Ungkapkan cinta tanpa kata
anak-anak punya emosional yang sangat peka dibanding orang-orang dewasa seperti kita, mereka bisa menangkap pesan nonverbal. Pelukan akan memberikan perasaan dicintai pada anak, begitu juga sebaliknya jangan memeluk anak pada saat anda merasa sedang sedih. Karena kepekaan anak itu justru membuat kesedihan anda menular kepadanya.
10. pendekatan emosional
ceritakan perasaan anda yang sedang sedih ataupun senang kepadanya, dengan begitu anak akan belajar menerima pengalaman dan perasaannya sendiri. begitu juga bila siAnak mengungkapkan kesedihannya, temukan dan ungkapkan keunikan setiap anak. Tumbuhkan harapan-harapan yang masuk akal sesuai dengan keunikan mereka.
11. jangan memberi pesan yang berlawanan.
ketidak sesuaian pernyataan verbal dengan tingkah laku membuat anak menjadi bingung. Misalnya anda sayang padanya tapi dengan membentak dan memukul, ini akan membuat batinnya bimbang dan merasa dirinya gak dicintai.
Pusing tuju keliling kalo menghadapi teman yang seperti ini, rasa kasihan dan geregetan kerap kali muncul. Tapi teman adalah teman, saudara seiman yang patut dibantu.
Namun dalam kasus ini bagai mana anda melakukannya agar orang-orang setipe ini merasa dirinya hebat?
Misalnya sama anak-anak
1. Cintai anak tanpa pamrih, tegurlah tingkah lakunya bukan prbadinya.
apapun yang anda lakukan pada anak, tunjukan kalau dia tetap anda cintai. Seperti kebiasaannya memukul, anda bisa memberitahukannya dengan cara yang lembut "gak boleh sayang, nanti kakakmu sakit" bukan dengan pernyataan "kamu nakal" atau "kamu bodoh"
2. berilah perintah yang jelas.
bila anak melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, tunjukan bahwa anda menghendaki ia melakukan kegiatan lain. kesempatan ini bisa jadi pelajaran alternatif Misalnya, dengan mengajak anak memberi makan ikan daripada melempari kolam dengan batu.
3. Dengarkan Apa yang ia katakan
Perasaan dan pengamatan anak merupakan sesuatu yang berharga untuk didengarkan, karena dengan begitu siAnak akan merasa dirinya disayang dan gak berusaha mencari-cari perhatian dengan cara yang negatif. Beri respon refleksi bila dia sedang sedih atau bosan "Oh, kamu sedang bosan ya? mau main petak umpet sama aku gak?"
4. Tanggapi Perasaan Anak Dengan Serius
kalau anak dilanda perasaan-perasaan yang negatif seperti kecewa atau putus asa, jangan pernah menyangkal atau meremehkan karena efeknya akan berkelanjutan dimasa depan. Bimbing mereka menanggulangi perasaan-perasaan tersebut, dengan begitu mereka bisa mengenal perasaan dan kebutuhan mereka sendiri sehingga tidak menjadi manja dan pemurung.
5. hargai, Akui & sediakan waktu untuk anak
kalau anak merasa dirinya gak diakui oleh orang dewasa tentu dia akan melakukan banyak tindakan 'ajaib' diluar dugaan. Bisa jadi dia lebih arogan terhadap teman sekolah atau semua orang disekitarnya. Masukan anak kedalam jadwal harian anda, mungkin dengan jalan-jalan ke Mall, makan malam direstoran, atau bermain dengan mengikuti aturan yang telah dia buat. Hargailah sekecil apapun keberhasilan anak, carilah kesempatan untuk mengungkapkannya kepada anak. Misalnya, berilah pujian jika ia bisa makan sendiri tanpa harus disuapi, atau berilah dia pujian jika sudah bisa makan Steak dengan garpu dan pisaunya sendiri.
6. Biasakan Anak memecahkan masalahnya sendiri
beri kesempatan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, karena campur tangan orang tua akan menunjukan adanya rasa tidak percaya kita kepada anak-anak. Akibatnya, harga diri anak tidak berkembang. Bila anak minta bantuan, berilah saran dan dorongan agar dia bisa mengerjakannya sendiri. "robot kamu patah ya, sudah dicoba pakai lem belum? kamu pasti bisa benerin sendiri, kamu kan hebat robot aja bisa patah"
7. Hargai miliknya, pendapatnya, dan akui kemampuannya
kadangkala sebagai orang dewasa kita sering membatasi atau mengontrol mainan anak yang kita anggap sudah gak sesuai sama usianya. Padahal mainan itu masih disukai & dibutuhkannya, tanyailah padanya sebelum mainan-mainan itu benar-benar akan disimpan digudang dan hargai pendapatnya. Dengan menanyakan pendapatnya si Anak akan merasa apa yang menjadi pendapatnya telah diakui & diperhatikan, jika pernyataannya gak sependapat dengan kitajelaskan mengapa kita nggak setuju. Dengan begitu dia bisa belajar banyak hal mengapa hal ini lebih baik dari yang ini.
setelah perdebatan itu, lebih baik kita sebagai orang yang lebih dewasa mengalah dan tidak mencari perkara. sediakan waktu baginya untuk mengambil kepututsan, dan jika dia sepihak dengan pendapat kita akui juga kemampuannya "nah gitu dong, itu namanya anak yang udah gede. kayaknya kamu pantas jadi pemimpin yang bijaksana deh"
8. Lakukan Kontak Mata Sejajar
Usahakan agar tidak berdiri saat anda berbicara dengan anak, ini membuatnya merasa kecil dan berjarak. komunikasi akan lebih intim kalau anda duduk atau membungkuk sehingga sama tinggi dengannya, dengan begitu mereka akan menganggap kita "perhatian"
9. Ungkapkan cinta tanpa kata
anak-anak punya emosional yang sangat peka dibanding orang-orang dewasa seperti kita, mereka bisa menangkap pesan nonverbal. Pelukan akan memberikan perasaan dicintai pada anak, begitu juga sebaliknya jangan memeluk anak pada saat anda merasa sedang sedih. Karena kepekaan anak itu justru membuat kesedihan anda menular kepadanya.
10. pendekatan emosional
ceritakan perasaan anda yang sedang sedih ataupun senang kepadanya, dengan begitu anak akan belajar menerima pengalaman dan perasaannya sendiri. begitu juga bila siAnak mengungkapkan kesedihannya, temukan dan ungkapkan keunikan setiap anak. Tumbuhkan harapan-harapan yang masuk akal sesuai dengan keunikan mereka.
11. jangan memberi pesan yang berlawanan.
ketidak sesuaian pernyataan verbal dengan tingkah laku membuat anak menjadi bingung. Misalnya anda sayang padanya tapi dengan membentak dan memukul, ini akan membuat batinnya bimbang dan merasa dirinya gak dicintai.