Kalina
Moderator
INILAH.COM, Jakarta
Sama seperti anak-anak, orang dewasa terlebih kelompok usia lanjut juga memerlukan imunisasi untuk mencegah kematian secara signifikan akibat penyakit kronis seperti pneumokokus.
Penyakit pneumokokus merupakan kumpulan dari
beberapa penyakit seperti meningitis, pneumonia,
infeksi telinga tengah, infeksi darah dan sinusitis yang disebabkan Streptococcus pneumonia. Kuman penyebab penyakit pneumokokus dapat ditularkan melalui kontak interpersonal, seperti melalu media udara, yaitu melalui bersin atau batuk. Gejala penyakit pneumokokus berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahannya. Sebagai contoh gejala salah satu penyakit pneumokokus seperti pneumonia dapat memiliki gejala demam, menggigil, batuk, dan nafas yang pendek. Sementara itu meningitis pneumokokus (radang selaput otak oleh kuman pneumokokus) dapat memiliki gejala demam, sakit kepala dan kaku leher. Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan orang yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung lebih rentan terhadap komplikasi dalam flu dan penyakit-penyakit pneumokokus.
“Bahkan, 52% perawatan usia lanjut di RS Cipto Mangunkusumo adalah karena pneumonia. Ini
membuktikan bahwa penyakit pneumokokus adalah
ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat
Indonesia,” jelas Prof Samsuridjal di sela acara
peluncuran vaksin pencegah pneumokokus untuk
orang dewasa, Jakarta, Senin (14/1). Tindakan pencegahan pada orang dewasa dapat dilakukan dengan imunisasi menggunakan vaksin polisakarida dan vaksin konjugasi, seperti jenis vaksin Prevenar 13. Karenanya, PT Pfizer meluncurkan vaksin pencegah pneumokokus yang diperuntukan bagi
kalangan dewasa tua di atas 50 tahun. Widyaretna Buenastuti, Public Affairs & Communications Director PT Pfizer Indonesia, menambahkan peluncuran vaksin ini merupakan bentuk komitmen perusahaannya, dalam menghadirkan inovasi dalam bidang kesehatan, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. "Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit pneumokokus, karena itu penting bagi mereka untuk melakukan konsultasi kesehatan kepada dokter," tambahnya.
Sama seperti anak-anak, orang dewasa terlebih kelompok usia lanjut juga memerlukan imunisasi untuk mencegah kematian secara signifikan akibat penyakit kronis seperti pneumokokus.
Penyakit pneumokokus merupakan kumpulan dari
beberapa penyakit seperti meningitis, pneumonia,
infeksi telinga tengah, infeksi darah dan sinusitis yang disebabkan Streptococcus pneumonia. Kuman penyebab penyakit pneumokokus dapat ditularkan melalui kontak interpersonal, seperti melalu media udara, yaitu melalui bersin atau batuk. Gejala penyakit pneumokokus berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahannya. Sebagai contoh gejala salah satu penyakit pneumokokus seperti pneumonia dapat memiliki gejala demam, menggigil, batuk, dan nafas yang pendek. Sementara itu meningitis pneumokokus (radang selaput otak oleh kuman pneumokokus) dapat memiliki gejala demam, sakit kepala dan kaku leher. Prof Dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan orang yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung lebih rentan terhadap komplikasi dalam flu dan penyakit-penyakit pneumokokus.
“Bahkan, 52% perawatan usia lanjut di RS Cipto Mangunkusumo adalah karena pneumonia. Ini
membuktikan bahwa penyakit pneumokokus adalah
ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat
Indonesia,” jelas Prof Samsuridjal di sela acara
peluncuran vaksin pencegah pneumokokus untuk
orang dewasa, Jakarta, Senin (14/1). Tindakan pencegahan pada orang dewasa dapat dilakukan dengan imunisasi menggunakan vaksin polisakarida dan vaksin konjugasi, seperti jenis vaksin Prevenar 13. Karenanya, PT Pfizer meluncurkan vaksin pencegah pneumokokus yang diperuntukan bagi
kalangan dewasa tua di atas 50 tahun. Widyaretna Buenastuti, Public Affairs & Communications Director PT Pfizer Indonesia, menambahkan peluncuran vaksin ini merupakan bentuk komitmen perusahaannya, dalam menghadirkan inovasi dalam bidang kesehatan, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. "Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit pneumokokus, karena itu penting bagi mereka untuk melakukan konsultasi kesehatan kepada dokter," tambahnya.