Kalina
Moderator
Jakarta (ANTARA News)
Celana jin, yang dulu dipakai para penambang Amerika karena bahannya yang tahan lama ternyata bisa merefleksikan aktivitas dan bahkan sebagian kehidupan pemakainya. Setelah beberapa lama dikenakan tanpa dicuci, biasanya muncul kerutan-kerutan pada celana jin. Kerutan-kerutan itu punya pola unik yang yang berbeda sesuai aktivitas pemakai. "Kalau kerutan banyak di paha dan lutut, berarti pemakainya banyak duduk," jelas Angelina Handayani, lulusan Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, dalam diskusi "Jeans untuk Semua: Ikon Amerika" di Jakarta, Rabu malam. Perempuan yang pernah bekerja di perusahaan
sebuah brand jin di Amerika selama 5,5 tahun itu
mengatakan, sebagian kehidupan pemakai celana jin
juga bisa tercermin dari pola kerutan pada celana jin
yang jarang dicuci. "Yang penting jangan terlalu sering dicuci, jin jaman dulu yang dipakai penambang itu memang nggak pernah dicuci. Meski kotor, berdebu, tapi polanya bagus dan unik serta mengandung sejarah kehidupan mereka," katanya. "Kalau sering menaruh handphone di saku jin, nanti
lama-lama terlihat ada pola kotak unik di celanamu,"
kata dia memberi contoh. Angelina pun memberi tips untuk mencuci jin agar cerita yang tercermin pada pola kerutan celana jin bisa dipertahankan. Dia menyarankan celana jin dicuci setiap enam bulan sekali. "Biar bisa melihat cerita kehidupanmu lewat celana jin-mu. Tapi kalau di Jakarta kan berdebu ya, jadi mungkin harus lebih sering," katanya. Dia juga menyarankan pemakai celana jin untuk membali celana jin saat mencucinya. "Kucek-kucek aja celana jin-nya dan jangan pakai pemutih. Saat mencuci,
pisahkan dengan bahan lain," kata dia.
Celana jin, yang dulu dipakai para penambang Amerika karena bahannya yang tahan lama ternyata bisa merefleksikan aktivitas dan bahkan sebagian kehidupan pemakainya. Setelah beberapa lama dikenakan tanpa dicuci, biasanya muncul kerutan-kerutan pada celana jin. Kerutan-kerutan itu punya pola unik yang yang berbeda sesuai aktivitas pemakai. "Kalau kerutan banyak di paha dan lutut, berarti pemakainya banyak duduk," jelas Angelina Handayani, lulusan Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, dalam diskusi "Jeans untuk Semua: Ikon Amerika" di Jakarta, Rabu malam. Perempuan yang pernah bekerja di perusahaan
sebuah brand jin di Amerika selama 5,5 tahun itu
mengatakan, sebagian kehidupan pemakai celana jin
juga bisa tercermin dari pola kerutan pada celana jin
yang jarang dicuci. "Yang penting jangan terlalu sering dicuci, jin jaman dulu yang dipakai penambang itu memang nggak pernah dicuci. Meski kotor, berdebu, tapi polanya bagus dan unik serta mengandung sejarah kehidupan mereka," katanya. "Kalau sering menaruh handphone di saku jin, nanti
lama-lama terlihat ada pola kotak unik di celanamu,"
kata dia memberi contoh. Angelina pun memberi tips untuk mencuci jin agar cerita yang tercermin pada pola kerutan celana jin bisa dipertahankan. Dia menyarankan celana jin dicuci setiap enam bulan sekali. "Biar bisa melihat cerita kehidupanmu lewat celana jin-mu. Tapi kalau di Jakarta kan berdebu ya, jadi mungkin harus lebih sering," katanya. Dia juga menyarankan pemakai celana jin untuk membali celana jin saat mencucinya. "Kucek-kucek aja celana jin-nya dan jangan pakai pemutih. Saat mencuci,
pisahkan dengan bahan lain," kata dia.