Cemburu, Istri Disilet

Kalina

Moderator
Pelaku Mantan Petugas Samsat
AMBULU - Wajah cantik dan penyabar tak selamanya di sayang suami. Setidaknya itu gambaran nasib Endang Novita Griana Wati, 42, warga Jl A Yani 5 Dusun Krajan Desa/Kecamatan Ambulu. Dia terpaksa menerima 15 jahitan dipipinya akibat disilet oleh Nanang Suripto, 50, suaminya.

Keributan keluarga itu terjadi Senin sore sekitar pukul 15.00 di depot milik orangtua korban. Waktu itu, korban tengah menerima pengembalian papan catur yang dipinjam Imam, tetangganya. Saat itulah, korban sempat bercakap-cakap dengan Imam tentang kondisi istri Imam yang bekerja di Bali. Nahasnya, tiba-tiba suaminya, Nanang yang mantan petugas Samsat Polres Jember datang dan melihat keduanya sedang bercakap cukup akrab. "Dia langsung marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kotor. Saya dikatakan pelacur dan serong dengannya (Imam)," jelas Endang saat ditemui di rumah orangtuanya kemarin.

Korban yang masih menjaga perasaan Imam, semula masih membiarkan perkataan tersangka. Namun karena omelan tersangka masih terus dan ditambahi ancaman, korban kemudian meminta penjelasan dari tersangka tentang apa yang di keluhkannya. Korban juga sempat mengungkapkan keinginannya untuk bercerai karena sejak 20 tahun menikah dirinya sudah tak tahan lagi dengan kelakuan kasar suaminya. "Saya sudah nggak tahan lagi. Kemudian dia semakin marah dan menindih saya dan memegangi kedua tangan saya dan melukai pipi kiri saya dengan silet," tukasnya.

Korban yang tak berdaya hanya bisa menjerit sambil menahan sakit dipipinya. Beruntung ibu korban, Siti Mutmainah yang baru selesai salat mendengar jeritan korban dan memukuli tersangka agar melepaskan korban. Setelah itu tersangka langsung meninggalkan rumah tersebut sambil mengeluarkan ancaman akan membunuh anggota keluarga Endang. Dan hingga saat ini tersangka tak pernah lagi kembali dan oleh polisi akhirnya dinyatakan buron.

Akibat perbuatan suaminya, korban menderita 12 luka gores yang semuanya terdapat di pipi kiri. Dari 12 luka itu ada tiga sayatan yang cukup dalam dan panjang sehingga harus mendapat 15 jahitan.

Menurut pengakuan korban, selama 20 tahun menikah, tersangka sering melakukan tindak kekerasan terhadap korban dan putra pertamanya, Riko Andi S, 19. Korban mengaku hampir setiap hari selalu diwarnai dengan kekerasan oleh suaminya. Apalagi sejak 9 tahun yang lalu suaminya berhenti dari pekerjaanya sebagai petugas Sipil Samsat karena kedisiplinannya yang jelek dan jarang masuk kerja. " Sejak itu menganggur dan setiap harinya selalu bermain ****. Uang kami habis sehingga tak kuat lagi mengontrak rumah dan terpaksa ngampung di rumah ibu saya ini," keluhnya.

Suaminya tersebut, juga dikenal sebagai orang yang berwatak keras dan terkenal ringan tangan. Apapun masalahnya selalu harus diselesaikan dengan kekerasan. Endang mengaku sudah tak terhitung beberapa kali dirinya dihajar dengan bogem mentah ataupun tamparan.

Tak hanya itu, selama 20 tahun itu juga dirinya mengaku tak pernah mendapat uang belanja yang layak dari suaminya. "Hanya kadang-kadang saja dapat uang belanja. Itupun lebih sering kurangnya dari kebutuhan sebenarnya. Malah dia yang sering hutang uang sama saya hasil bantu jualan ibu saya," tukasnya. Namun demikian, korban mengaku masih bisa bersabar karena dirinya menyadari jika watak suaminya sangat keras dan kaku.

Dan yang lebih mengerikan lagi, tak terhitung lagi korban diancam untuk dihabisi dengan alasan yang tak jelas kebenarannya. "Sudah nggak terhitung lagi saya dikalungi clurit. Biasanya gara-garanya karena cemburu dan kalah ****. Padahal, saya nggak pernah keluar rumah atau berhubungan dengan laki-laki siapapun. Dia saja yang selalu berprasangka buruk," tuturnya.

Khawatir atas keselamatan keluarganya, korban bersama kedua orangtuanya kemarin melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Ambulu. "Yang kali ini sudah kelewatan, saya ingin bercerai. Lebih baik tidak punya suami daripada hidup seperti ini. Lebih baik ngopeni anak saya daripada yang nggak jelas seperti dia," katanya.

Kapolsek Ambulu AKP Supadi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Menurut dia, apa yang dilakukan pelaku merupakan tindakan yang sangat disayangkan apalagi diketahui tersangka juga pernah bertugas di kepolisian. Atas tindakannya, tersangka bisa dijerat pasal 44 ayat (2) UU No 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun. "Polisi saat ini juga sedang menyelidiki dimana keberadaan pelaku yang menghilang sejak peristiwa itu. Ada informasi tersangka melarikan diri ke Jakarta. Tapi masih belum pasti juga. Kita masih terus telusuri," jelasnya.
 
Busyet deh!

kasian amat, makannya yang ema2 jangan pada selingkuh atau deket sama laki lain kalau udah punya suami
 
AMBULU - Wajah cantik dan penyabar tak selamanya di sayang suami. Setidaknya itu gambaran nasib Endang Novita Griana Wati, 42, warga Jl A Yani 5 Dusun Krajan Desa/Kecamatan Ambulu. Dia terpaksa menerima 15 jahitan dipipinya akibat disilet oleh Nanang Suripto, 50, suaminya

memang wajah cantik tak selamanya bawa rejeki...

tapi untung gak ada korban nyawa ya..
 
kalau si suaminya ada disini kita gebukin rame2 :D

bener2 gak menghargai manusia....

tapi apa emang istrinya yang salah ya? kenapa sampai sadis begitu
 
klo suami main kasar, jgn cuma bersabar n berharap klo dia bakal berubah. krn hal itu g bakal terjadi!!! Cpet buat keputusan sbelum terjadi hal yg lebih parah lagi.
 
wah wahh... makin gile aja dunia. Anak bunuh bapak, bapak perkosa anak, sekarang suami nyiksa istri.

Padahal istri adalah seseorang yang harus dilindungi dan diberikan kasih sayang karena pernikahan yang telah dijalani adalah atas dasar cinta yang suci...

So kalo ada suami yang nyiksa istri kayak gt... mungkin pernikahannya bukan atas dasar cinta, tapi atas dasar nafsu dan kebutuhan biologis...

 
Back
Top