pratama_adi2001
New member
Mereka yang melakukan aksi Hari Sayang Istri itu, awalnya, hanya puluhan suami di Desa Tsumagoi, Perfektur Gunma. Tahun ini, pesertanya telah mencapai 230 suami di beberapa wilayah di Jepang. Para suami itu tertarik karena ritualnya cukup mudah. Tiap 31 Januari, para suami harus sudah berada di rumah sebelum pukul 20.00. Di rumah, dia cukup mengajak istrinya berbincang berdua, menatap matanya, lalu mengucapkan, "Terima kasih atas semuanya. Saya sayang kamu."
Salah seorang suami yang merasakan manfaat ritual itu adalah Mitsutoshi Fukatsu. Pria 56 tahun tersebut sudah 30 tahun menikah. Tapi, tiap hari dia menghabiskan hidupnya di kantor. Pulang ke rumah, dia biasanya hanya sempat makan, mandi, lalu tidur. Hampir tidak ada kesempatan berduaan dengan sang istri. Kini dia mulai berubah. "Setahun terakhir, saya mulai membantu pekerjaan rumah dan sesering mungkin mengatakan saya sayang kepadanya," tutur Fukatsu.
Tentu, perubahan positif itu membuat sang istri, Setsuko Fukatsu, senang. "Pada akhirnya, anak-anak kami akan pergi. Jadi, kami pasti butuh kehidupan yang sehat dan menyenangkan. Saya yakin suami saya akan berusaha mewujudkannya," ujar ibu dua putri itu seraya tersenyum kepada sang suami. (ap/any)
Salah seorang suami yang merasakan manfaat ritual itu adalah Mitsutoshi Fukatsu. Pria 56 tahun tersebut sudah 30 tahun menikah. Tapi, tiap hari dia menghabiskan hidupnya di kantor. Pulang ke rumah, dia biasanya hanya sempat makan, mandi, lalu tidur. Hampir tidak ada kesempatan berduaan dengan sang istri. Kini dia mulai berubah. "Setahun terakhir, saya mulai membantu pekerjaan rumah dan sesering mungkin mengatakan saya sayang kepadanya," tutur Fukatsu.
Tentu, perubahan positif itu membuat sang istri, Setsuko Fukatsu, senang. "Pada akhirnya, anak-anak kami akan pergi. Jadi, kami pasti butuh kehidupan yang sehat dan menyenangkan. Saya yakin suami saya akan berusaha mewujudkannya," ujar ibu dua putri itu seraya tersenyum kepada sang suami. (ap/any)