terry_okay007
Mod
Cuaca pagi di sekitar gunung halimun hari itu mendung sekali,awan tebal hitam dan pekat menyelimuti seluruh pelosok,sehingga memberikan kesan bahwa hari telah senja,seorang kakek tua memakai cawat dan kain kuning yang di selempangkan berdiri memandangi alam sekitar,sambil mengelus-elus janggutnya yang telsh memutih itu ia berkata,"hm...nampaknya cuaca hari ini tidak bersahabat,ataukah ini merupakan suatu pertanda?semoga saja semua akan baik-baik saja",tiba-tiba dari dalam gubug keluar seorang pemuda berusia kira-kira delapan belas tahun menghampiri si kakek,"kanjeng guru aku sudah siapkan peralatanya,sekarang apa lagi yang harus murid lakukan?",si kakek yang di panggil guru oleh si pemuda menoleh dan berkata,"kalau begitu permana,sekarang lekas kau tempa keris layang jagat,setelah itu bawa kehadapanku",mendengar perintah gurunya si pemuda yang bernama permana segera masuk dan melaksanakan tugasnya,setelah semuanya selesai permana lalu menyerahkan keris layang jagat ke tangan gurunya.
Sang guru mengusap-usap keris itu dan dengan cermat ia membersihkannya,keris itu memancarkan sinar kekuningan yang menggidikkan namun tampak terlihat berwibawa,"permana,kau tau bahwa aku yang sudah tua ini tidak dapat berbuat sesuatu terhadap kerajaan,maka dari itu aku buatkan keris layang jagat ini untuk di serahkan kepada sri baginda di pajajaran,karena hanya itu yang dapat kulakukan sebagai baktiku pada kerajaan,sekarang lekas kau antarkan keris ini kepada sri baginda",setelah sang guru menyarungkan kerisnya ia serahkan benda itu kepada permana,"tapi ingat permana,kau harus berhati-hati jangan sampai keris itu jatuh ketangan orang yang salah,sebab barang siapa yang memegang keris itu,meskipun orang tersebut awam dan tidak mempunyai kepandaian,maka dia akan menjadi seorang yang tangguh dan sakti karena pengaruh keris itu,jadi kau harus waspada di perjalanan dan jangan sampai di curi orang",permana menjadi terkagum-kagum mendengar kehebatan keris layang jagat yang di buat oleh gurunya itu.
Ketika permana masuk ke kamarnya untuk mempersiapkan bekal di perjalanan fikiranya tertuju kepada keris yang berada di genggamannya,dia mulai berhayal jikalau saja keris itu menjadi miliknya sudah barang tentu dia akan menjadi orang hebat di delapan penjuru angin,sebab permana hanyalah seorang pemuda biasa yang tidak memiliki kepandaian ilmu beladiri sedikitpun,selama ini dia tinggal di pondok bersama gurunya hanya untuk membantu gurunya mencari kayu bakar dan berburu atau menempa keris-keris yang di buat oleh gurunya,setan dalam dirinya mulai berkata,"sebaiknya kau ambil saja keris itu,kalau kau takut kepada gurumu,singkirkan saja orang tua itu",bisikan itu terus terngiang-ngiang di telinga permana,akhirnya fikiran jahat berhasil merasuk dan menguasai jalan fikirannya,ketika permana ke luar kamar dia melihat gurunya sedang bersemadi di atas balai bambu,lalu terdengar bisikan kembali di telinga permana,"inilah saat yang tepat bagi mu untuk menyingkirkan orang tua itu".
Permana mendekati gurunya yang sedang hidmat bersemadi,lalu dengan sabatnya dia hujamkan keris itu ke dada sang guru,"hekk...,pemuda haram jadah!,berani-beraninya kau berbuat begini rupa,ingat pemuda dajjal kau akan mampus oleh keris ini",sang guru hendak memegangi keris yang menancap di dadanya untuk menusukkannya ke permana,namun segera saja permana mencabutnya kembali dan menghujamkan lagi keris layang jagat ke tubuh gurunya berkali-kali hingga orang tua itu roboh mandi darah,seketika itu juga permana merasakan tubuhnya bergetar dan terasa lebih enteng,ada hawa aneh sakti yang menjalar ke sekujur tubuhnya,ini adalah pengaruh keris layang jagat yang di genggamnya,kemudian keris layang jagat yang berlumuran darah itu ia bersihkan dan di sarungkannya kembali,lalu permana melarikan diri ke jurusan utara di iringi petir yang menyambar-nyambar dan hujan yang turun dengan lebat dan derasnya.
Permana terus saja berlari dan ketika ia melihat sebuah gubuk kecil di pematang sawah segera saja ia berhenti lalu beristirahat sejenak,ia timang-timang keris layang jagat itu sambil tersenyum,"ha..ha..ha...dengan keris ini aku bisa merajai dunia persilatan",namun tiba-tiba permana menjadi terkejut,karena tiga sosok lelaki berpakaian serba hitam sudah berdiri di hadapannya,ketiga lelaki itu masing-masing membawa sebilah golok besar-besar,lelaki yang pertama bercambang bawuk,sedangkan yang kedua berkumis melintang,dan yang ketiga berkepala botak,lalu lelaki yang berkepala botak berkata ke pada permana,"hei bocah,lekas kau serahkan keris itu kepada kami secara baik-baik!,kalau tidak terpaksa aku turunkan tangan kasar terhadapmu!",permana hanya tersenyum mendengar gertakan orang,"memangnya kalian ini siapa?,datang-datang sudah mau merampas",lalu si cambang bawuk menyahuti,"puahh...pemuda tolol,asal kau tau saja,sekarang kau berhadapan dengan tiga golok setan,sebelum kau kami buat celaka lekas kau serahkan keris itu".
(BERSAMBUNG)
Sang guru mengusap-usap keris itu dan dengan cermat ia membersihkannya,keris itu memancarkan sinar kekuningan yang menggidikkan namun tampak terlihat berwibawa,"permana,kau tau bahwa aku yang sudah tua ini tidak dapat berbuat sesuatu terhadap kerajaan,maka dari itu aku buatkan keris layang jagat ini untuk di serahkan kepada sri baginda di pajajaran,karena hanya itu yang dapat kulakukan sebagai baktiku pada kerajaan,sekarang lekas kau antarkan keris ini kepada sri baginda",setelah sang guru menyarungkan kerisnya ia serahkan benda itu kepada permana,"tapi ingat permana,kau harus berhati-hati jangan sampai keris itu jatuh ketangan orang yang salah,sebab barang siapa yang memegang keris itu,meskipun orang tersebut awam dan tidak mempunyai kepandaian,maka dia akan menjadi seorang yang tangguh dan sakti karena pengaruh keris itu,jadi kau harus waspada di perjalanan dan jangan sampai di curi orang",permana menjadi terkagum-kagum mendengar kehebatan keris layang jagat yang di buat oleh gurunya itu.
Ketika permana masuk ke kamarnya untuk mempersiapkan bekal di perjalanan fikiranya tertuju kepada keris yang berada di genggamannya,dia mulai berhayal jikalau saja keris itu menjadi miliknya sudah barang tentu dia akan menjadi orang hebat di delapan penjuru angin,sebab permana hanyalah seorang pemuda biasa yang tidak memiliki kepandaian ilmu beladiri sedikitpun,selama ini dia tinggal di pondok bersama gurunya hanya untuk membantu gurunya mencari kayu bakar dan berburu atau menempa keris-keris yang di buat oleh gurunya,setan dalam dirinya mulai berkata,"sebaiknya kau ambil saja keris itu,kalau kau takut kepada gurumu,singkirkan saja orang tua itu",bisikan itu terus terngiang-ngiang di telinga permana,akhirnya fikiran jahat berhasil merasuk dan menguasai jalan fikirannya,ketika permana ke luar kamar dia melihat gurunya sedang bersemadi di atas balai bambu,lalu terdengar bisikan kembali di telinga permana,"inilah saat yang tepat bagi mu untuk menyingkirkan orang tua itu".
Permana mendekati gurunya yang sedang hidmat bersemadi,lalu dengan sabatnya dia hujamkan keris itu ke dada sang guru,"hekk...,pemuda haram jadah!,berani-beraninya kau berbuat begini rupa,ingat pemuda dajjal kau akan mampus oleh keris ini",sang guru hendak memegangi keris yang menancap di dadanya untuk menusukkannya ke permana,namun segera saja permana mencabutnya kembali dan menghujamkan lagi keris layang jagat ke tubuh gurunya berkali-kali hingga orang tua itu roboh mandi darah,seketika itu juga permana merasakan tubuhnya bergetar dan terasa lebih enteng,ada hawa aneh sakti yang menjalar ke sekujur tubuhnya,ini adalah pengaruh keris layang jagat yang di genggamnya,kemudian keris layang jagat yang berlumuran darah itu ia bersihkan dan di sarungkannya kembali,lalu permana melarikan diri ke jurusan utara di iringi petir yang menyambar-nyambar dan hujan yang turun dengan lebat dan derasnya.
Permana terus saja berlari dan ketika ia melihat sebuah gubuk kecil di pematang sawah segera saja ia berhenti lalu beristirahat sejenak,ia timang-timang keris layang jagat itu sambil tersenyum,"ha..ha..ha...dengan keris ini aku bisa merajai dunia persilatan",namun tiba-tiba permana menjadi terkejut,karena tiga sosok lelaki berpakaian serba hitam sudah berdiri di hadapannya,ketiga lelaki itu masing-masing membawa sebilah golok besar-besar,lelaki yang pertama bercambang bawuk,sedangkan yang kedua berkumis melintang,dan yang ketiga berkepala botak,lalu lelaki yang berkepala botak berkata ke pada permana,"hei bocah,lekas kau serahkan keris itu kepada kami secara baik-baik!,kalau tidak terpaksa aku turunkan tangan kasar terhadapmu!",permana hanya tersenyum mendengar gertakan orang,"memangnya kalian ini siapa?,datang-datang sudah mau merampas",lalu si cambang bawuk menyahuti,"puahh...pemuda tolol,asal kau tau saja,sekarang kau berhadapan dengan tiga golok setan,sebelum kau kami buat celaka lekas kau serahkan keris itu".
(BERSAMBUNG)
Last edited: