terry_okay007
Mod
Orang itu berjalan terhuyung-huyung setengah membungkuk sambil pegangi perutnya,bajunya sobek-sobek dan di penuhi noda darah,tubuhnya penuh luka dan memar,langkahnya semakin payah dan ketika orang itu akan segera jatuh tersungkur sesosok tubuh menopang menahannya,lalu tubuh orang itu di baringkannya dan di bantu di aliri dengan tenaga dalam,lalu kemudian di masukkannya sebuah pil ke dalam mulut orang yang terkapar itu,siapakah yang menolong?dialah jaka yang kebetulan baru menginjakkan kaki di daerah itu dan secara tak sengaja melihat orang yang malang itu,tak berapa lama terdengar suara rintih dan erangan,orang itu mencoba bangkit duduk tapi lekas-lekas jaka menahannya,"bapak jangan bangkit dulu,karena luka bapak cukup parah,sebaiknya beristirahat saja dulu,aku akan mencarikan air untuk membantu membersihkan luka-luka bapak",lalu jaka menggendong orang itu untuk mencari sumber air terdekat.
Untung saja tak berapa jauh terdapat sebuah sungai yang berair jernih,segera saja jaka menyandarkan orang tua itu ke sebuah pohon yang cukup rindang,lalu ia membantu membersihkan noda-noda darah dan menotok beberapa bagian tubuh agar darah tidak terus mengalir,setelah beberapa lama barulah orang tua itu bisa sedikit pulih bahkan dia sudah mulai bisa bicara,"terimakasih atas pertolongannya,budi baikmu tak akan kulupakan,tapi kalau aku boleh tau darimanakah kau berasal?logat bicaramu sedikit aneh terdengar,pasti kau bukan dari daerah ini?",lalu jaka menjawab,"tidak perlu berterimakasih segala,bukankah wajib sesama manusia saling tolong menolong?namaku jaka,aku berasal dari tanah jawa dan hendak menyambangi sobatku di tanah sumatra ini",orang itu hanya manggut-manggut dan jaka melontarkan pertanyaan lagi,"maaf kalau boleh tau,sebenarnya apa yang telah terjadi kepada bapak?".
Orang itu terdiam sejenak sembari menghela nafas panjang lalu mulai menuturkan kisahnya,"aku adalah seorang utusan seorang saudagar barang antik,kemarin aku membawa sebuah patung berlapis emas untuk di antarkan sesuai pesanan,namun di tengahi perjalanan aku di hadang oleh seorang pendekar dari golongan hitam yang berjuluk iblis rencong penebar teror,aku berusaha untuk melawannya,namun tetap saja kepandaian ku jauh lebih rendah darinya,bahkan aku berhasil di buat luka begini rupa dengan rencongnya itu,sampai aku terjatuh tak sadarkan diri,dan ketika aku siuman patung itu sudah lenyap,aku bermaksud mencari jejak iblis rencong,tapi keadaanku semakin memburuk dan lukaku parah,hingga kau datang menolongku",lalu orang itu terdiam kembali,"hm....ternyata didunia ini memang masih banyak angkara murka dan kejahatan",yang berkata adalah jaka.
Suasana menjadi hening sesaat,"hai,kalau mata tua ini tak salah melihat apakah itu pedang naga ungu?",kaget juga jaka mendengar pertanyaan orang itu,"benar ini adalah pedang naga ungu pemberian eyang guru,bagaimana bapak bisa tau?",tutur jaka,"masya ALLAH,tak disangka aku bertemu dengan murid kiyai telingsing dari puncak ciremai,sobatku semasa dulu",semakin kaget jaka mendengar ucapan orang tua itu,lalu segera jaka menjura hormat,"aku yang masih hijau dan tolol ini tidak tau kalau berhadapan dengan sobat eyang guru",orang itu geleng-geleng kan kepala sambil mengangkat tangan,"sudahlah anak muda,tak perlu berlebihan begitu,namaku adalah teukeu amber,dulu aku berkenalan dengan gurumu sewaktu berdagang di malaka,hingga dua puluh tahun silam gurumu menghilang secara tiba-tiba dari dunia persilatan tanpa kabar,bahkan ada yang menyatakan telah mati dan ada juga yang bilang tengah mengasingkan diri untuk memperdalam ilmu baru".
Lama mereka bercakap-cakap berbicara panjang lebar,bahkan jaka di beri tau tentang seluk beluk daerah itu oleh teukeu amber,"terimakasih bapak untuk keterangannya,sebenarnya aku ingin melanjutkan perjalanan tapi..",jaka jadi serba salah dan terdiam,masa dia akan meninggalkan orang tua itu begitu saja,setidaknya dia harus membantu untuk mengantarkan orang tua itu mencari desa terdekat atau penginapan agar bisa memulihkan keadaannya,namun agaknya teukeu amber mengerti dan tidak mau merepotkan orang terlalu banyak,"tak usah kau perdulikan si tua ini anak muda,aku bisa menjaga diriku sendiri,sekarang kau silahkan lanjutkan saja perjalananmu,aku akan baik-baik saja,berhati-hatilah dalam perjalanan",lalu jaka menjura hormat lagi,"baiklah bapak,aku mohon diri dan terimakasih atas segala keterangannya,aku akan selalu ingat pesanmu",lalu jaka segera beranjak dari tempat itu.
(BERSAMBUNG)
Untung saja tak berapa jauh terdapat sebuah sungai yang berair jernih,segera saja jaka menyandarkan orang tua itu ke sebuah pohon yang cukup rindang,lalu ia membantu membersihkan noda-noda darah dan menotok beberapa bagian tubuh agar darah tidak terus mengalir,setelah beberapa lama barulah orang tua itu bisa sedikit pulih bahkan dia sudah mulai bisa bicara,"terimakasih atas pertolongannya,budi baikmu tak akan kulupakan,tapi kalau aku boleh tau darimanakah kau berasal?logat bicaramu sedikit aneh terdengar,pasti kau bukan dari daerah ini?",lalu jaka menjawab,"tidak perlu berterimakasih segala,bukankah wajib sesama manusia saling tolong menolong?namaku jaka,aku berasal dari tanah jawa dan hendak menyambangi sobatku di tanah sumatra ini",orang itu hanya manggut-manggut dan jaka melontarkan pertanyaan lagi,"maaf kalau boleh tau,sebenarnya apa yang telah terjadi kepada bapak?".
Orang itu terdiam sejenak sembari menghela nafas panjang lalu mulai menuturkan kisahnya,"aku adalah seorang utusan seorang saudagar barang antik,kemarin aku membawa sebuah patung berlapis emas untuk di antarkan sesuai pesanan,namun di tengahi perjalanan aku di hadang oleh seorang pendekar dari golongan hitam yang berjuluk iblis rencong penebar teror,aku berusaha untuk melawannya,namun tetap saja kepandaian ku jauh lebih rendah darinya,bahkan aku berhasil di buat luka begini rupa dengan rencongnya itu,sampai aku terjatuh tak sadarkan diri,dan ketika aku siuman patung itu sudah lenyap,aku bermaksud mencari jejak iblis rencong,tapi keadaanku semakin memburuk dan lukaku parah,hingga kau datang menolongku",lalu orang itu terdiam kembali,"hm....ternyata didunia ini memang masih banyak angkara murka dan kejahatan",yang berkata adalah jaka.
Suasana menjadi hening sesaat,"hai,kalau mata tua ini tak salah melihat apakah itu pedang naga ungu?",kaget juga jaka mendengar pertanyaan orang itu,"benar ini adalah pedang naga ungu pemberian eyang guru,bagaimana bapak bisa tau?",tutur jaka,"masya ALLAH,tak disangka aku bertemu dengan murid kiyai telingsing dari puncak ciremai,sobatku semasa dulu",semakin kaget jaka mendengar ucapan orang tua itu,lalu segera jaka menjura hormat,"aku yang masih hijau dan tolol ini tidak tau kalau berhadapan dengan sobat eyang guru",orang itu geleng-geleng kan kepala sambil mengangkat tangan,"sudahlah anak muda,tak perlu berlebihan begitu,namaku adalah teukeu amber,dulu aku berkenalan dengan gurumu sewaktu berdagang di malaka,hingga dua puluh tahun silam gurumu menghilang secara tiba-tiba dari dunia persilatan tanpa kabar,bahkan ada yang menyatakan telah mati dan ada juga yang bilang tengah mengasingkan diri untuk memperdalam ilmu baru".
Lama mereka bercakap-cakap berbicara panjang lebar,bahkan jaka di beri tau tentang seluk beluk daerah itu oleh teukeu amber,"terimakasih bapak untuk keterangannya,sebenarnya aku ingin melanjutkan perjalanan tapi..",jaka jadi serba salah dan terdiam,masa dia akan meninggalkan orang tua itu begitu saja,setidaknya dia harus membantu untuk mengantarkan orang tua itu mencari desa terdekat atau penginapan agar bisa memulihkan keadaannya,namun agaknya teukeu amber mengerti dan tidak mau merepotkan orang terlalu banyak,"tak usah kau perdulikan si tua ini anak muda,aku bisa menjaga diriku sendiri,sekarang kau silahkan lanjutkan saja perjalananmu,aku akan baik-baik saja,berhati-hatilah dalam perjalanan",lalu jaka menjura hormat lagi,"baiklah bapak,aku mohon diri dan terimakasih atas segala keterangannya,aku akan selalu ingat pesanmu",lalu jaka segera beranjak dari tempat itu.
(BERSAMBUNG)
Last edited: