robz_drumaholics
New member
Maaf nih..,, saya masih awan akan menulis sebuah cerita...,, ini cerita yang saya buat., jikalau ada kesamaan cerita,tempat,character,dan lain nya,tolong maafkan saya yah.... Lansung aja nih ke ceritanya....
“Greeeng….greeeng….” Suara motor Brian terdengar diteras rumah Anisa. Anisa kemudian turun dan lansung memulai pertengkaran kecil dengan Brian, “Kamu masih sayang ngak ma aku?”
“Aku tetap sayang ma kamu,Nis. Aku ngak akan pergi ninggalin kamu!” Jawab Brian.
“Tapi Kamu terima ajakan mereka kan?” Timbal Anisa dengan nada marah.
Brian menjawab dengan kepala tertunduk tak berani memandang Anisa,”Iya,Nis. Karena mer…..”
“Kalau gitu kamu ngak sayang sama aku.” Potong Anisa sebelum mendengarkan lanjutan jawaban Brian.
Brian tampak terdiam dan bingung dengan memikirkan apa seharusnya yang dia katakan kepada Anisa,kekasihnya itu.
“Kenapa Diam?” tambah Anisa agar suasana tak hening.
“Bukannya begitu,Nis… Kamu dengarin penjelasan aku dulu dong..! Mereka udah sering ngajakin aku,tapi aku selalu menolaknya. Please…., (memegang tangan Anisa) Cuma sekali ini aja,Nis. Aku janji ngak akan terima tantangan mereka lain kali. Aku juga udah terlanjur menerimanya,Nis. Ntar kalau aku balik tolak lagi,aku bakal malu,Nis..!” jelasan Brian pada Anisa.
“Okay., Aku bolehin,tapi ada syaratnya.” Sahut Anisa. “Apa syaratnya,Nis?” tanya Brian dengan tersenyum.
“Kamu harus bawa aku. Itu syaratnya.” Jawab Anisa.
“Aku ngak bisa bawa kamu Nis.! Ini terlalu bahaya buat kamu dan aku,udah biar aku sendiri aja yah.!” Brian menolak syarat Anisa.
“Up to you,Kalau kamu sendiri berarti kamu udah ngak sayang ma aku,dan itu berarti kita putus,atau kita berdua bersama?” Sahut Anisa.
Brian tampak bingung, lalu menjawab, “Baiklah kita berdua dan kamu harus diam aja nanti.”
“Siap,Tuan.” Canda Anisa pada Brian. “Udah kamu masuk sana. Ntar malam aku jemput kamu.” Kata Brian.
“Aku ngak mau masuk akh.!” Kata Anisa. “Kenapa?” Tanya Brian. “Habisnya ada yang lupa sih.” Jawab Anisa.
“Apa lagi?” Tanya Brian.
“Ngak dianterin nih?” tanya Anisa.
“Oh iya yah…..,huh dasar manja…!” Sahut Brian lansung mengantar Anisa kedalam rumah.
“Biarin aja manja..,ntar kalau ada yang nyulik aku,gimana? Kamu rela?” Kata Anisa sisepan pintu rumahnya. “Akh kamu sih emang gitu dari dulu.” Jawab Brian santai.
Saat malam tiba,Brian dengan berat hati menjemput Anisa kerumahnya. Saat Bria tiba didepan rumah Anisa,Anisa telah menunggunya didepan pagar. Lalu mereka bergegas lansung pergi ke tempat tujuan. Brian dan Anisa sampai ditujuan. Mereka melihat ada 9 orang. 4 pasangan yang akan ikut pertandingan dan 1 orang yang akan menjadi juri dalam balapan ini. Setelah sekitar 15 menit bersiap – siap,mereka lansung berderet rapih di depan garis start. Pada hitungan ke-3 maka bendera akn dilambaikan dan merupakan tanda start.
“1……….…..2…………….3…………� �� daaan mulai……….!!!”
Mereka semua memacu motor mereka agar melesat secepat mungkin. Pertandingan itu telah dipimpin oleh Brian dan Anisa. Pada jalan didepan Brian ada persimpangan, pada saat Brian akan melintasi persimpangan itu,dia tidak sadar ada mobil yang hendak menyebrang dari kiri ke kanan. Dan dengan seketika Brian yang membawa Anisa tertabrak mobil tersebut. Mobil tersebut pergi begitu saja meninggalkan Brian dan Anisa yang terluka parah Lalu teman-teman Brian lansung membawa Brian dan Anisa kerumah sakit.
Setelah 1 Bulan tak sadarkan diri,Brian akhirnya perlahan membuka matanya dan melihat seorang wanita yang menundukkan kepalanya disamping Brian. Brian bingung siapa wanita itu.Kemudian dia membangunkan wanita itu dan bertanya,
“Siapa anda?”
“Ini Ibumu. Kamu tidak kenal Ibu,Brian?” Jawab wanita yang tadi disamping Brian. Ibu Brian pergi keluar memanggil dokter. 5 menit kemudian Ibu Brian datang bersama dengan dokter. Segera dokter tersebut memeriksa Brian. Lalu mengatakan kepada Ibu Brian bahwa dia mengalami amnesia.
Sekitar 1 minggu kemudian,Brian dibawa pulang oleh Ibunya. Ayah Brian sudah lama meninggal ketika Brian duduk dikelas 3 SMP. Ayah Brian meninggal karena kecelakaan mengendarai sepeda motor saat akan pulang kerja, oleh sebab itu ibunya sangat mengkwatirkan keadaan Brian saat mendengar Brian kecelakaan.
Berhari-hari Ibu Brian mencoba untuk memulihkan ingatan Brian dengan berbagai cara,Ibunya membawa Brian ke psikiater,lalu mencoba untuk membawa Brian ketempat tempat yang Brian dulu sukai,tapi Ibunya tidak menunjukkan kenangan-kenangan Brian bersama dengan Anisa. Kemudian perlahan ingatan Brian yang telah lama mulai pulih,namun ingatannya saat bersama Anisa tidak ia ingat. Tapi muncul berbagai pertannyaan dalam benak Brian.
‘‘ Mengapa aku kecelakaan? Bersama siapa aku kecelakaan? Apakah ada yang disembunyikan Ibu dariku? ‘‘
Suatu saat Brian pergi kepantai yang dekat dari kota itu. Dia memandangi indahnya pantai itu. Lalu matahari menunjukkan akan hadinya malam. Brian bergegas untuk pulang kerumah. Saat dia berjalan,tak sengaja ia melihat sebuah pohon yang tertulis :
“BRIAN & ANISA,,4EVER”
Dia penasaran, selalu bertanya dalam hati,
”Apa benar itu namaku? Kalau benar,Siapa wanita itu?”
Brian secepatnya pulang kerumah.Saat Brian tiba dirumah.
Brian bertanya pada ibunya, “Bu., Ibu tau siapa wanita yang bernama Anisa? Jawab jujur,Bu..!” Namun ibunya semakin gugup karena apa yang disembunyikan selama ini terungkap juga.
Ibunya menjawab dengan gugup, “Anisa itu adalah pacarmu sejak kau SMA. Kalian sudah lama berpacaran,hingga terakhir kau kecelakaan bersamanya. Kalian memiliki foto-foto kenangan bersama,sebentar ibu ambilkan.”
Ibunya lansung pergi kekamar dan mengambil sebuah kotak yang berisi foto-foto Brian dan Anisa dan membawanya kepada Brian.
“Tapi mengapa ibu sembunyikan ini semua dariku?” tanya Brian saat ibunya datang membawa kotak tersebut.
“Ibu tidak mau kau merasa dirimu sangat bersalah.!” Jawab Ibunya.
“Tapikan hal ini membuat aku semakin bersalah karena aku tak mencari tau keadaanyha sekarang bu.” tegas Brian.
“Ya sudah., Ibu yang memang bersalah,maafkan ibu.” Kata Ibunya. “Ibu tau dimana dia sekarang,Bu?” tanya Brian sambil memandangi foto-foto kenangannya.
“Ibu tidak tau dimana dia sekarang. Ibu juga tidak pernah dengar kabarnya ketika kamu kecelakaan bersamanya.” Jawab ibunya jujur.
“Ya sudah,Bu.” Kata Brian sambil pergi kekamar membawa kotak tersebut.
Brian selalu memandangi foto-foto tersebut dan kemudian muncul tekad dalam hati Brian untuk mencari tau dimana Anisa berada.
Saat Brian jenuh,dia pergi ketempat penyelenggaraan pameran lukisan. Saar tiba disana, dia terpaku melihat lukisan wajah pria yang dia yakin bahwa itu adalah lukisan wajahnya. Dan dia membaca nama pelukisnya :
“Anisa Davonar,Italia.”
Brian terkejut dan lansung menawar lukisan tersebut. Kemudian lukisan Itu dibelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lalu membawa lukisan itu pulang.
Sampai dirumah,Brian lansung teringat akan seorang temannya yang tinggal di Italia. Brian yakin jika pelukis itu adalah Anisa. Dia lansung mengirim pesan melalui internet yang sering disebut e-mail kepada temannya tersebut. Brian menerima balasan e-mail dari temannya tersebut. Akhirnya 5 Hari kemudian Brian berangkat ke Italia.
Saat Brian sampai disana, dia disambut dengan sangat baik oleh temannya itu.
“Brian yah? Dari Indonesia?” tanya seorang lelaki.
“Yah saya Brian. Anda Mathew yah?” tanya Brian.
“Yah, saya,Mathew. Wah….,kamu banyak berubah yah ,Brian..!!” Jawab temannya sambil memeluk Brian.
“Wah….Biasa aja deh….,kamu yang banyak berubah,tuh buktinya nada bahasa sudah hampir orang italia.” Jawab Briansambil tertawa kecil.
“Yah, lagian udah sering pake bahasa Italia sih,jadi rada berubah dikit deh… Oia, besok ja yah kita cari Anisa,keliatannya kamu cape banget tuh.” Kata temannya.
“Yah deh….,tapi janji yah bantu aku….!” Jawab Brian sambil jalan membawa koper menuju mobil temannya tersebut.
“Siap,Bos….!” Jawab temannya sambil membukakan pintu mobil untuk Brian.
Mereka sampai di apartemen temannya dan lansung menyuruhnya untuk istirahat karena telah melewati perjalanan panjang dipesawat dari Indonesia ke Italia.
Keesokan harinya, Brian bersiap-siap untuk pergi mencari alamat Anisa. Brian sangat bersemangat hari ini.
“Serapan dulu dong biar kuat..!” seru Mathew ketika melihat Brian keluar dari kamar.
“Okay,deh..” jawab Brian sambil duduk di meja makan.”Oia,kita cari Anisa darimana dulu?”
“Tenang aja.! Aku udah siapin rencananya koq..!” jawab Mathew. “Nanti kita cari ketaman yang dikota ini.,kita tanya aja kesetiap orang disana,mungkin aja mereka tahu.” Sambil menikmati sarapan paginya.
“Trus?” tanya Brian penasaran.
“Kita cari kesetiap tempat wisata.Trus kesetiap lapangan olahraga yang ada di kota ini. Oia yang kamu tahu pekerjaan terakhirnya apa?” kata Mathew.
“Kalau tidak salah dia melukis.” Jawab Brian.
“Kenapa mesti ada kata-kata kalau tidak salah?” tanya Mathew pada Brian.
“Yah,soalnya aku masih ragu kalau dia atau bukan yang melukis wajah aku hingga dipamerkan di Indonesia.” Tegas Brian.
“Owh gitu…..” sahut Mathew.
Mereka selesai sarapan lansung bergegas pergi ke taman yang dimaksud oleh Mathew. Sesampai ditaman.,mereka lansung bertanya pada setiap orang yang berjalan dan duduk disana sambil menunjukkan foto Anisa. Namun tak seorangpun yang pernah melihat wanita tersebut. Mereka juga lansung pergi ke tempat wisata,namun hasilnya sama. Mereka pergi kelapangan olahraga,namun hasil yang mereka terima sama saja. Namun 1 harian mereka mencari tetap saja tidak ada yang pernah melihat,lalu mereka pulang ke apartemen dan beristirahat,dan akan melanjutkan pencariannya esok pagi.
Keesokan harinya mereka pergi lagi mencari ke pusat penjualan. Namun tidak ada juga yang tahu.
“Bagaimana dong?” sahut Mathew pada Brian sambil beristirahat dalam mobil.
“Bagaimana kalau kita cari ketempat dimana ada pagelaran lukisan?” jawab Brian.
“Boleh juga tuh…!!” sahut Mathew,”kenapa Ngak bilang dari tadi?”
“Yah,aku juga baru teringat..!!” jawab Brian.
“ya sudah kita cari pagelaran lukisan didekat sini.” Kata Mathew.
Mereka lansung pergi mencari tempat pagelaran lukisan yang dekat. Namun hasilnya juga sama,mereka tidak menemukan orang yang pernah melihat Anisa.
“Wah…,cape nih..!” kata Mathew, “Kita makan siang dulu yuk.”
“Ya udah…!!” jawab Brian.
Mereka pun pergi kesebuah restoran masakan Indonesia yang sangat terkenal dikota itu.
“Nih masakan Indonesia semua.” Sahut Mathew sambil menunjuk restoran tersebut dari dalam mobil sambil menuju tempat parkir mobil.
“Mau makan apa?” tanya Mathew setelah duduk dimeja dalam restoran tersebut.
“Ayam goreng ada ngak?” tanya Brian.
“Ya ada dong.” Jawab Mathew,”mau ayam goreng?”
“Ya deh.” Jawab Brian.
“Mas….,mas…..” panggil Mathew pada seorang Pramusaji.
“Pesan apa Mas?” tanya Pramusaji itu.
“Ayam goreng satu porsi , ayam gulai satu porsi , nasi putih dua , jus jeruknya dua trus sama kentang goreng satu porsi.” Jawab Mathew.
“Sebentar yah mas…..” sahut Pramusaji itu sambil meninggalkan mereka berdua.
Mathew dan Brian ngobrol sambil menunggu datangnya pesanan mereka. Namun setelah 10 menit menunggu,seorang Pramusaji wanita datang mengantarkan makanan mereka. Namun tanpa sengaja Brian meletakan foto Anisa di atas meja makan tersebut. Sehinga tak sengaja Pramusaji wanita itu melihat foto tersebut.
“Greeeng….greeeng….” Suara motor Brian terdengar diteras rumah Anisa. Anisa kemudian turun dan lansung memulai pertengkaran kecil dengan Brian, “Kamu masih sayang ngak ma aku?”
“Aku tetap sayang ma kamu,Nis. Aku ngak akan pergi ninggalin kamu!” Jawab Brian.
“Tapi Kamu terima ajakan mereka kan?” Timbal Anisa dengan nada marah.
Brian menjawab dengan kepala tertunduk tak berani memandang Anisa,”Iya,Nis. Karena mer…..”
“Kalau gitu kamu ngak sayang sama aku.” Potong Anisa sebelum mendengarkan lanjutan jawaban Brian.
Brian tampak terdiam dan bingung dengan memikirkan apa seharusnya yang dia katakan kepada Anisa,kekasihnya itu.
“Kenapa Diam?” tambah Anisa agar suasana tak hening.
“Bukannya begitu,Nis… Kamu dengarin penjelasan aku dulu dong..! Mereka udah sering ngajakin aku,tapi aku selalu menolaknya. Please…., (memegang tangan Anisa) Cuma sekali ini aja,Nis. Aku janji ngak akan terima tantangan mereka lain kali. Aku juga udah terlanjur menerimanya,Nis. Ntar kalau aku balik tolak lagi,aku bakal malu,Nis..!” jelasan Brian pada Anisa.
“Okay., Aku bolehin,tapi ada syaratnya.” Sahut Anisa. “Apa syaratnya,Nis?” tanya Brian dengan tersenyum.
“Kamu harus bawa aku. Itu syaratnya.” Jawab Anisa.
“Aku ngak bisa bawa kamu Nis.! Ini terlalu bahaya buat kamu dan aku,udah biar aku sendiri aja yah.!” Brian menolak syarat Anisa.
“Up to you,Kalau kamu sendiri berarti kamu udah ngak sayang ma aku,dan itu berarti kita putus,atau kita berdua bersama?” Sahut Anisa.
Brian tampak bingung, lalu menjawab, “Baiklah kita berdua dan kamu harus diam aja nanti.”
“Siap,Tuan.” Canda Anisa pada Brian. “Udah kamu masuk sana. Ntar malam aku jemput kamu.” Kata Brian.
“Aku ngak mau masuk akh.!” Kata Anisa. “Kenapa?” Tanya Brian. “Habisnya ada yang lupa sih.” Jawab Anisa.
“Apa lagi?” Tanya Brian.
“Ngak dianterin nih?” tanya Anisa.
“Oh iya yah…..,huh dasar manja…!” Sahut Brian lansung mengantar Anisa kedalam rumah.
“Biarin aja manja..,ntar kalau ada yang nyulik aku,gimana? Kamu rela?” Kata Anisa sisepan pintu rumahnya. “Akh kamu sih emang gitu dari dulu.” Jawab Brian santai.
Saat malam tiba,Brian dengan berat hati menjemput Anisa kerumahnya. Saat Bria tiba didepan rumah Anisa,Anisa telah menunggunya didepan pagar. Lalu mereka bergegas lansung pergi ke tempat tujuan. Brian dan Anisa sampai ditujuan. Mereka melihat ada 9 orang. 4 pasangan yang akan ikut pertandingan dan 1 orang yang akan menjadi juri dalam balapan ini. Setelah sekitar 15 menit bersiap – siap,mereka lansung berderet rapih di depan garis start. Pada hitungan ke-3 maka bendera akn dilambaikan dan merupakan tanda start.
“1……….…..2…………….3…………� �� daaan mulai……….!!!”
Mereka semua memacu motor mereka agar melesat secepat mungkin. Pertandingan itu telah dipimpin oleh Brian dan Anisa. Pada jalan didepan Brian ada persimpangan, pada saat Brian akan melintasi persimpangan itu,dia tidak sadar ada mobil yang hendak menyebrang dari kiri ke kanan. Dan dengan seketika Brian yang membawa Anisa tertabrak mobil tersebut. Mobil tersebut pergi begitu saja meninggalkan Brian dan Anisa yang terluka parah Lalu teman-teman Brian lansung membawa Brian dan Anisa kerumah sakit.
Setelah 1 Bulan tak sadarkan diri,Brian akhirnya perlahan membuka matanya dan melihat seorang wanita yang menundukkan kepalanya disamping Brian. Brian bingung siapa wanita itu.Kemudian dia membangunkan wanita itu dan bertanya,
“Siapa anda?”
“Ini Ibumu. Kamu tidak kenal Ibu,Brian?” Jawab wanita yang tadi disamping Brian. Ibu Brian pergi keluar memanggil dokter. 5 menit kemudian Ibu Brian datang bersama dengan dokter. Segera dokter tersebut memeriksa Brian. Lalu mengatakan kepada Ibu Brian bahwa dia mengalami amnesia.
Sekitar 1 minggu kemudian,Brian dibawa pulang oleh Ibunya. Ayah Brian sudah lama meninggal ketika Brian duduk dikelas 3 SMP. Ayah Brian meninggal karena kecelakaan mengendarai sepeda motor saat akan pulang kerja, oleh sebab itu ibunya sangat mengkwatirkan keadaan Brian saat mendengar Brian kecelakaan.
Berhari-hari Ibu Brian mencoba untuk memulihkan ingatan Brian dengan berbagai cara,Ibunya membawa Brian ke psikiater,lalu mencoba untuk membawa Brian ketempat tempat yang Brian dulu sukai,tapi Ibunya tidak menunjukkan kenangan-kenangan Brian bersama dengan Anisa. Kemudian perlahan ingatan Brian yang telah lama mulai pulih,namun ingatannya saat bersama Anisa tidak ia ingat. Tapi muncul berbagai pertannyaan dalam benak Brian.
‘‘ Mengapa aku kecelakaan? Bersama siapa aku kecelakaan? Apakah ada yang disembunyikan Ibu dariku? ‘‘
Suatu saat Brian pergi kepantai yang dekat dari kota itu. Dia memandangi indahnya pantai itu. Lalu matahari menunjukkan akan hadinya malam. Brian bergegas untuk pulang kerumah. Saat dia berjalan,tak sengaja ia melihat sebuah pohon yang tertulis :
“BRIAN & ANISA,,4EVER”
Dia penasaran, selalu bertanya dalam hati,
”Apa benar itu namaku? Kalau benar,Siapa wanita itu?”
Brian secepatnya pulang kerumah.Saat Brian tiba dirumah.
Brian bertanya pada ibunya, “Bu., Ibu tau siapa wanita yang bernama Anisa? Jawab jujur,Bu..!” Namun ibunya semakin gugup karena apa yang disembunyikan selama ini terungkap juga.
Ibunya menjawab dengan gugup, “Anisa itu adalah pacarmu sejak kau SMA. Kalian sudah lama berpacaran,hingga terakhir kau kecelakaan bersamanya. Kalian memiliki foto-foto kenangan bersama,sebentar ibu ambilkan.”
Ibunya lansung pergi kekamar dan mengambil sebuah kotak yang berisi foto-foto Brian dan Anisa dan membawanya kepada Brian.
“Tapi mengapa ibu sembunyikan ini semua dariku?” tanya Brian saat ibunya datang membawa kotak tersebut.
“Ibu tidak mau kau merasa dirimu sangat bersalah.!” Jawab Ibunya.
“Tapikan hal ini membuat aku semakin bersalah karena aku tak mencari tau keadaanyha sekarang bu.” tegas Brian.
“Ya sudah., Ibu yang memang bersalah,maafkan ibu.” Kata Ibunya. “Ibu tau dimana dia sekarang,Bu?” tanya Brian sambil memandangi foto-foto kenangannya.
“Ibu tidak tau dimana dia sekarang. Ibu juga tidak pernah dengar kabarnya ketika kamu kecelakaan bersamanya.” Jawab ibunya jujur.
“Ya sudah,Bu.” Kata Brian sambil pergi kekamar membawa kotak tersebut.
Brian selalu memandangi foto-foto tersebut dan kemudian muncul tekad dalam hati Brian untuk mencari tau dimana Anisa berada.
Saat Brian jenuh,dia pergi ketempat penyelenggaraan pameran lukisan. Saar tiba disana, dia terpaku melihat lukisan wajah pria yang dia yakin bahwa itu adalah lukisan wajahnya. Dan dia membaca nama pelukisnya :
“Anisa Davonar,Italia.”
Brian terkejut dan lansung menawar lukisan tersebut. Kemudian lukisan Itu dibelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lalu membawa lukisan itu pulang.
Sampai dirumah,Brian lansung teringat akan seorang temannya yang tinggal di Italia. Brian yakin jika pelukis itu adalah Anisa. Dia lansung mengirim pesan melalui internet yang sering disebut e-mail kepada temannya tersebut. Brian menerima balasan e-mail dari temannya tersebut. Akhirnya 5 Hari kemudian Brian berangkat ke Italia.
Saat Brian sampai disana, dia disambut dengan sangat baik oleh temannya itu.
“Brian yah? Dari Indonesia?” tanya seorang lelaki.
“Yah saya Brian. Anda Mathew yah?” tanya Brian.
“Yah, saya,Mathew. Wah….,kamu banyak berubah yah ,Brian..!!” Jawab temannya sambil memeluk Brian.
“Wah….Biasa aja deh….,kamu yang banyak berubah,tuh buktinya nada bahasa sudah hampir orang italia.” Jawab Briansambil tertawa kecil.
“Yah, lagian udah sering pake bahasa Italia sih,jadi rada berubah dikit deh… Oia, besok ja yah kita cari Anisa,keliatannya kamu cape banget tuh.” Kata temannya.
“Yah deh….,tapi janji yah bantu aku….!” Jawab Brian sambil jalan membawa koper menuju mobil temannya tersebut.
“Siap,Bos….!” Jawab temannya sambil membukakan pintu mobil untuk Brian.
Mereka sampai di apartemen temannya dan lansung menyuruhnya untuk istirahat karena telah melewati perjalanan panjang dipesawat dari Indonesia ke Italia.
Keesokan harinya, Brian bersiap-siap untuk pergi mencari alamat Anisa. Brian sangat bersemangat hari ini.
“Serapan dulu dong biar kuat..!” seru Mathew ketika melihat Brian keluar dari kamar.
“Okay,deh..” jawab Brian sambil duduk di meja makan.”Oia,kita cari Anisa darimana dulu?”
“Tenang aja.! Aku udah siapin rencananya koq..!” jawab Mathew. “Nanti kita cari ketaman yang dikota ini.,kita tanya aja kesetiap orang disana,mungkin aja mereka tahu.” Sambil menikmati sarapan paginya.
“Trus?” tanya Brian penasaran.
“Kita cari kesetiap tempat wisata.Trus kesetiap lapangan olahraga yang ada di kota ini. Oia yang kamu tahu pekerjaan terakhirnya apa?” kata Mathew.
“Kalau tidak salah dia melukis.” Jawab Brian.
“Kenapa mesti ada kata-kata kalau tidak salah?” tanya Mathew pada Brian.
“Yah,soalnya aku masih ragu kalau dia atau bukan yang melukis wajah aku hingga dipamerkan di Indonesia.” Tegas Brian.
“Owh gitu…..” sahut Mathew.
Mereka selesai sarapan lansung bergegas pergi ke taman yang dimaksud oleh Mathew. Sesampai ditaman.,mereka lansung bertanya pada setiap orang yang berjalan dan duduk disana sambil menunjukkan foto Anisa. Namun tak seorangpun yang pernah melihat wanita tersebut. Mereka juga lansung pergi ke tempat wisata,namun hasilnya sama. Mereka pergi kelapangan olahraga,namun hasil yang mereka terima sama saja. Namun 1 harian mereka mencari tetap saja tidak ada yang pernah melihat,lalu mereka pulang ke apartemen dan beristirahat,dan akan melanjutkan pencariannya esok pagi.
Keesokan harinya mereka pergi lagi mencari ke pusat penjualan. Namun tidak ada juga yang tahu.
“Bagaimana dong?” sahut Mathew pada Brian sambil beristirahat dalam mobil.
“Bagaimana kalau kita cari ketempat dimana ada pagelaran lukisan?” jawab Brian.
“Boleh juga tuh…!!” sahut Mathew,”kenapa Ngak bilang dari tadi?”
“Yah,aku juga baru teringat..!!” jawab Brian.
“ya sudah kita cari pagelaran lukisan didekat sini.” Kata Mathew.
Mereka lansung pergi mencari tempat pagelaran lukisan yang dekat. Namun hasilnya juga sama,mereka tidak menemukan orang yang pernah melihat Anisa.
“Wah…,cape nih..!” kata Mathew, “Kita makan siang dulu yuk.”
“Ya udah…!!” jawab Brian.
Mereka pun pergi kesebuah restoran masakan Indonesia yang sangat terkenal dikota itu.
“Nih masakan Indonesia semua.” Sahut Mathew sambil menunjuk restoran tersebut dari dalam mobil sambil menuju tempat parkir mobil.
“Mau makan apa?” tanya Mathew setelah duduk dimeja dalam restoran tersebut.
“Ayam goreng ada ngak?” tanya Brian.
“Ya ada dong.” Jawab Mathew,”mau ayam goreng?”
“Ya deh.” Jawab Brian.
“Mas….,mas…..” panggil Mathew pada seorang Pramusaji.
“Pesan apa Mas?” tanya Pramusaji itu.
“Ayam goreng satu porsi , ayam gulai satu porsi , nasi putih dua , jus jeruknya dua trus sama kentang goreng satu porsi.” Jawab Mathew.
“Sebentar yah mas…..” sahut Pramusaji itu sambil meninggalkan mereka berdua.
Mathew dan Brian ngobrol sambil menunggu datangnya pesanan mereka. Namun setelah 10 menit menunggu,seorang Pramusaji wanita datang mengantarkan makanan mereka. Namun tanpa sengaja Brian meletakan foto Anisa di atas meja makan tersebut. Sehinga tak sengaja Pramusaji wanita itu melihat foto tersebut.