Ceritakan Pengalaman tentang Penipuan

Administrator

Administrator
Hari ini baru saya alami hampir saja terkena penipuan. Maka kolom ini terinspirasi dari kejadian tadi--disediakan untuk berbagi pengalaman tentang kejadian soal penipuan yang dialami diri sendiri atau orang terdekat disekitar Anda. Semoga dengan informasi yang diberikan dapat menolong dan memberi manfaat bagi semua masyarakat ii.

Pengalaman saya pagi ini ketika ponsel saya berdering tanda masuk sms. Saya menerima sebuah sms dengan nomor pengirim yang belum diberi nama pengirimnya pada ponsel saya. Terdapat pesan yang berbunyi,"Ini bpk lg pinjam Hp org,tlong beli'in bpk pls 50 rb k nomor ini 08521318XXXX, bpk lg ada mslh d kntr polisi.jgn d tlpn/sms dl nnti bpk yg tlpn,skrg pnting."

Nyaris saja saya ambil uang dan membelikannya pulsa karena panik mendapat kabar kalau bapak (na'udzubillah) terlibat urusan dengan polisi. Dalam situasi itu mungkin Anda juga akan spontan berfikiran yang sama dengan saya.

Tapi saya beruntung uang di Kas dalam keadaan minim, sehingga mau melihat ke dalam dulu, toh saya sendiri mau beli pulsa buat sendiri saja masih agak keberatan. Lalu fikiran alternatif muncul, lha kenapa tidak ibu saja yang diminta membelikan pulsa? Bukankah ibu engga kekurangan uang hanya untuk sekedar beli pulsa, apalagi dalam keadaan darurat :p (Otak picik kadang membantu).

Saya sms ibu, "Bu, bapak minta dibeliin pulsa, memangnya bapak ada dimana?" Kebetulan ibu berada disamping bapak, langsung dia balik ngomelin saya. Akhirnya, modus penipuan tersebut terungkap, tapi pelakunya belum dilaporkan. Ada saran?

Tips untuk menghindari penipuan yang dapat saya simpulkan :

1. Hapalkan karakter semua kawan atau saudara Anda dalam gaya penulisan SMS, bila perlu diminta ciri rahasia (login) masing-masing nomor tersebut dalam menuliskan SMS. Tulisan alay dapat menolong kita menganalisa karakter pengirim SMS, biarkan gaya alay mereka menjadi ciri khas tersendiri.

2. Setiap nomor yang masuk, segera diberi nama.

3. Anjurkan kawan atau saudara Anda untuk tidak mengganti-ganti sim card

4. Tegakkan disiplin untuk tidak menanggapi SMS atau telepon yang nomornya belum Anda ketahui.

5. Jangan sembarangan memberi nomor ditempat umum, seperti pada forum umum, dan kartu nama yang tercecer.

6. Bila ada sales yang meminta persyaratan disertakan nomor ponsel agar diwaspadai jika terjadi pembatalan transaksi, bila perlu simpan nomor ponsel sales yang meminta nomor Anda, untuk safety dan penyelidikan jika terjadi penipuan.

7. Bila menjual ponsel Anda, pastikan semua data Anda dihapus.

8. Seharusnya ini yang utama, jangan cepat panik atau gembira (karena penipuan via ponsel bisa berita gembira atau berita yang menegangkan). Selidiki terlebih dahulu kebenaran berita tersebut, jangan lekas mengklaim kebenaran dan pentingnya isi berita tersebut.


Nah, mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat buat kita semua. Amin.
 
Itulah kenapa saya tidak mudah memberikan nomer telpon/HP kepada orang lain yang saya anggap tidak perlu. :D

Soal penipuan seperti ini, saya pernah mengalaminya sekali, ketika ada SMS masuk ke HP saya dan mengabarkan bahwa ibu saya mengalami kecelakaan dan ada di RS Fatmawati, minta dikirim duit secepatnya karena mau operasi. :))
Cuma saya biarkan, karena ibu saya itu berada ribuan Km jauhnya dari Jakarta....:))

Kalo antisipasi saya untuk hal2 begini, saya dan sodara2 saya punya kata sandi khusus untuk mengabarkan hal2 yang sekiranya emergency, jadi bisa langsung memastikan bahwa yang berkirim berita itu pasti salah satu dari kami.



-dipi-
 
ada pengalaman nih teman

penipuan cukup pintar, karena mengetahui nomor HP, nomor Telepon rumah, dan data keluarganya
pelaku menghubungi nomor hp korban A memberitahu sedang ada perbaikan jaringan hanphone nya, menyuruh agar HP dimatikan dulu. ini supaya korban A tidak menghubungi kerumah
lalu pelaku menghubungi telepon rumah di angkat oleh korban B yaitu, keluarga dari korban A. pelaku mengaku sebagai dokter kalau korban A mengalami kecelakaan lalulintas, katanya supirnya tewas dan korban A harus di operasi saat itu juga, dan membutuhkan uang Rp.40.000.000 yang harus di transfer ke rekening bank Muamalat si pelaku

waktu itu waktu menunjukan pukul 15 kurang sedikit, jadi korban B untungnya tidak berhasil mentransfer uang karena bank sudah tutup

setelah pulang lagi kerumah akhirnya ada telepon dari korban A mengatakan kalau korban A tidak ada kecelakaan sama sekali dan itu bohong. korban A menelepon dari telpon lain saat itu karena hp nya masih di matikan.
5 menit kemudian pelaku menelepon lagi menanyakan sudah di transfer belum, tentu saja korban A sudah tau itu penipuan langsung di labrak dengan sangat keras
pelaku langsung menutup telepon "tut tut tut"


tips dan hikmah kalau kejadian minta transfer bank seperti ini, jangan mau transfer, tapi langsung aja minta alamatnya dan datangi langsung, kalau penipuan pasti tidak punya alamat untuk di datangi dan memaksa untuk di transfer

pelaku kemungkinan orang dekat seperti orang dikantor yang sama, karena tau nomor HP, dan data korban dan keluarganya
 
ada pengalaman lagi teman lainnya, menurutnya pelaku penipuan itu rata-rata rumahnya mengontrak, jadi karena kepepet tidak bisa bayar kontrakan jadi menipu, jaman sekarang udah mudah ada internet dan Hp

sebagian kemungkinan penipu yang meneleponnya adalah anak kecil SD-SMA, sebagian dari mereka juga bisa nyoba nipu.

teman tersebut juga pernah tertipu Rp.200.000 bilang untuk kerja ternyata setelah dikasih uang malah tidak kerja, belakangan diketahui ternyata dia sudah nipu banyak orang, karena nilainya tidak seberapa dan orangnya masih SMP banyak yang tidak berniat melanjutkan melapor ke polisi, tapi kalau ada kesempatan kalau bisa ya dibalas
 
Back
Top