zabuza
New member
Chavez diberi kekuasaan khusus
Venezuela di ambang kediktatoran
Caracas (Espos)
Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu (31/1), dianugerahi kekuasaan khusus untuk mempercepat perubahan nasional dengan alat berupa Dekrit Presiden.
Hal ini langsung menuai kritikan dari kalangan pengamat politik yang menganggap Venezuela berada di ambang kediktatoran.
Sebuah pertemuan pun politik digelar di pinggiran Kota Caracas, dalam pertemuan tersebut, parlemen sepakat memberi Chavez kekuasaan luas untuk membuat undang-undang dalam bentuk dekrit dan menerapkan pandangan radikalnya mengenai negara sosialis demokrat.
?Hidup kedaulatan rakyat! Hidup Presiden Hugo Chavez! Hidup sosialisme!? seru Presiden Dewan Nasional Cilia Flores saat dia mengumumkan undang-undang yang didukung oleh parlemen.
Undang-undang tersebut, memberi Chavez, yang baru saja memulai masa jabatan enam tahun ke depan, kekuasaan lebih besar daripada ketika dia menjabat presiden delapan tahun sebelumnya. Chavez berencana menggunakan undang-undang tersebut untuk mengubah kehidupan sosial masyarakat secara luas, mulai dari ekonomi dan khususnya industri minyak, sampai pada masalah sosial dan struktur negara.
Gaya Castro
Para pengkritik Chavez menyebut hal itu sebagai kecondongan radikal menuju otoritas seorang pemimpin dengan kekuasaan tak terbatas, serupa dengan bagaimana Fidel Castro memonopoli kepemimpinan di Kuba.
?Jika Anda memiliki semua kekuasaan, kenapa Anda menginginkan kekuasaan yang lebih besar lagi? Kami akan menuju tirani, yang dibungkus oleh demokrasi? ujar Luis Gonzalez, seorang guru sekolah menengah atas yang melihat pertemuan itu sebagai pameran untuk menunjukkan pengesahan terhadap langkah yang buruk.
?Apanya yang diktator? Undang-undang hanya akan menanamkan demokrasi dan perdamaian. Kami ingin menerapkan kekuasaan demokrasi yang sebenarnya,? ujar Wakil Presiden Jorge Rodriguez kepada orang-orang yang hadir.
Chavez, yang juga merupakan seorang mantan tentara kembali terpilih sebagai presiden dengan memperoleh 63% suara bulan Desember lalu. Ia mengatakan dirinya akan menasionalisasi perusahaan telekomunikasi terbesar dan sektor listrik, menetapkan pajak baru terhadap orang-orang kaya dan menerapkan pengawasan negara lebih besar terhadap industri minyak dan gas alam.
Undang-undang tersebut juga memungkinkan Chavez untuk mengatur langkah-langkah khusus mengubah institusi negara, reformasi perbankan, pajak, asuransi dan peraturan keuangan, memutuskan masalah keamanan dan pertahanan seperti peraturan senjata dan organisasi militer.
Dia juga bisa menerapkan undang-undang untuk memastikan pembagian kekayaan secara merata sebagai bagian dari sebuah model sosial dan ekonomi baru. - tya/AP
Venezuela di ambang kediktatoran
Caracas (Espos)
Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu (31/1), dianugerahi kekuasaan khusus untuk mempercepat perubahan nasional dengan alat berupa Dekrit Presiden.
Hal ini langsung menuai kritikan dari kalangan pengamat politik yang menganggap Venezuela berada di ambang kediktatoran.
Sebuah pertemuan pun politik digelar di pinggiran Kota Caracas, dalam pertemuan tersebut, parlemen sepakat memberi Chavez kekuasaan luas untuk membuat undang-undang dalam bentuk dekrit dan menerapkan pandangan radikalnya mengenai negara sosialis demokrat.
?Hidup kedaulatan rakyat! Hidup Presiden Hugo Chavez! Hidup sosialisme!? seru Presiden Dewan Nasional Cilia Flores saat dia mengumumkan undang-undang yang didukung oleh parlemen.
Undang-undang tersebut, memberi Chavez, yang baru saja memulai masa jabatan enam tahun ke depan, kekuasaan lebih besar daripada ketika dia menjabat presiden delapan tahun sebelumnya. Chavez berencana menggunakan undang-undang tersebut untuk mengubah kehidupan sosial masyarakat secara luas, mulai dari ekonomi dan khususnya industri minyak, sampai pada masalah sosial dan struktur negara.
Gaya Castro
Para pengkritik Chavez menyebut hal itu sebagai kecondongan radikal menuju otoritas seorang pemimpin dengan kekuasaan tak terbatas, serupa dengan bagaimana Fidel Castro memonopoli kepemimpinan di Kuba.
?Jika Anda memiliki semua kekuasaan, kenapa Anda menginginkan kekuasaan yang lebih besar lagi? Kami akan menuju tirani, yang dibungkus oleh demokrasi? ujar Luis Gonzalez, seorang guru sekolah menengah atas yang melihat pertemuan itu sebagai pameran untuk menunjukkan pengesahan terhadap langkah yang buruk.
?Apanya yang diktator? Undang-undang hanya akan menanamkan demokrasi dan perdamaian. Kami ingin menerapkan kekuasaan demokrasi yang sebenarnya,? ujar Wakil Presiden Jorge Rodriguez kepada orang-orang yang hadir.
Chavez, yang juga merupakan seorang mantan tentara kembali terpilih sebagai presiden dengan memperoleh 63% suara bulan Desember lalu. Ia mengatakan dirinya akan menasionalisasi perusahaan telekomunikasi terbesar dan sektor listrik, menetapkan pajak baru terhadap orang-orang kaya dan menerapkan pengawasan negara lebih besar terhadap industri minyak dan gas alam.
Undang-undang tersebut juga memungkinkan Chavez untuk mengatur langkah-langkah khusus mengubah institusi negara, reformasi perbankan, pajak, asuransi dan peraturan keuangan, memutuskan masalah keamanan dan pertahanan seperti peraturan senjata dan organisasi militer.
Dia juga bisa menerapkan undang-undang untuk memastikan pembagian kekayaan secara merata sebagai bagian dari sebuah model sosial dan ekonomi baru. - tya/AP