jainudin
New member
JAKARTA — Bank CIMB Niaga menargetkan portofolio kredit Mikro Laju sampai akhir tahun mencapai Rp 2 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan menggencarkan ekspansi bisnisnya dengan membuka sekitar 300 outlet Mikro Laju sepanjang tahun ini.
Direktur Comercial Banking CIMB Handoyo Soebali menyatakan, hingga Juni, penyaluran kredit Mikro Laju telah mencapai Rp 800 miliar. “Rata-rata satu orang nasabah mengajukan pinjaman sebesar Rp 50juta—Rp 100 juta,” katanya usai acara pemberian Beasiswa CIMB Niaga Mikro Laju, Kamis (4/8).
Mikro Laju CIMB hadir dengan dua produk kredit. Fasilitas pinjaman kredit Mikro Madya hingga Rp 50 juta dan kredit mikro utama mencapai Rp 500 juta.
Menurutnya, kualitas kredit mikro cukup baik. Hal ini terbukti dan positifnya rasio kredit bermasalah (NPL) pada segmen tersebut sebesar 0,3 persen. “Jauh di bawah ketentuan maksimal Bank Indonesia,” katanya.
Handoyo menambahkan, untuk meningkatkan kualitas kredit, perseroan menyeleksi dengan ketat debitur yang berhak mendapatkan fasilitas kredit tersebut. “Kami terlebih dahulu melihat kelayakan, lama, dan jenis usahanya. Kita lihat
profil risikonya seperti apa,” katanya. Namun, yang penting menurutnya, adanya kemauan dan kegigihan berusaha, “Jangan hanya sekali pukul lalu lari,” katanya.Untuk menjangkau lebih banyak pengasuhan mikro potensial, CIMB menambahkan 300 outlet mikro laju. Handoyo menyatakan, CIMB mengalokasikan dana setidaknya Rp. 120 miliar untuk pembangunan outlet baru itu.
Sumber : republika
Direktur Comercial Banking CIMB Handoyo Soebali menyatakan, hingga Juni, penyaluran kredit Mikro Laju telah mencapai Rp 800 miliar. “Rata-rata satu orang nasabah mengajukan pinjaman sebesar Rp 50juta—Rp 100 juta,” katanya usai acara pemberian Beasiswa CIMB Niaga Mikro Laju, Kamis (4/8).
Mikro Laju CIMB hadir dengan dua produk kredit. Fasilitas pinjaman kredit Mikro Madya hingga Rp 50 juta dan kredit mikro utama mencapai Rp 500 juta.
Menurutnya, kualitas kredit mikro cukup baik. Hal ini terbukti dan positifnya rasio kredit bermasalah (NPL) pada segmen tersebut sebesar 0,3 persen. “Jauh di bawah ketentuan maksimal Bank Indonesia,” katanya.
Handoyo menambahkan, untuk meningkatkan kualitas kredit, perseroan menyeleksi dengan ketat debitur yang berhak mendapatkan fasilitas kredit tersebut. “Kami terlebih dahulu melihat kelayakan, lama, dan jenis usahanya. Kita lihat
profil risikonya seperti apa,” katanya. Namun, yang penting menurutnya, adanya kemauan dan kegigihan berusaha, “Jangan hanya sekali pukul lalu lari,” katanya.Untuk menjangkau lebih banyak pengasuhan mikro potensial, CIMB menambahkan 300 outlet mikro laju. Handoyo menyatakan, CIMB mengalokasikan dana setidaknya Rp. 120 miliar untuk pembangunan outlet baru itu.
Sumber : republika