Cindua Malo

Megha

New member
Sering juga disebut Cendur (Candra) Mata. Tokoh utama dalam kisah Kerajaan Pagaruyung di kala dikuasai seorang wanita yang disebut Bundo Kandung. Tokoh ini diberi tugas oleh Bundo Kandung untuk menculik Puti Bungsu yang akan dikawini oleh Imbang Jaya, raja di selatan Pagaruyung. Alasan penculikan ialah karena sebelumnya Puti Bungsu telah dipertunangkan dengan Dang Tuanku, anak Bundo Kandung. Penculikan itu berhasil setelah Cindua Mato dapat mengalahkan perampok upahan Imbang Jaya di Bukit Tambuntulang. Dalam perkelahian itu Cindua Mato dibantu oleh kerbau yang bernama Binuang, kuda Gumarang, serta ayam jago Kinantan. Pada kisah bagian ke-3, diceritakan pembalasan Imbang Jaya dengan menyerang dan membakar Pagaruyung dengan api yang dipantulkan dan suryakanta. Akibat serangan mi Bundo Kandung dengan anaknya Dang Tuanku pergi mikraj ke langit. Namun akhirnya Cindua Mato dapat mengalahkan Imbang Jaya, dan takhta Pagaruyung didudukinya. Pada tahun 1926 kisah mi dipentaskan seorang Belanda guru Sekolah Raja (Kweekschool) Bukittinggi bersama para siswanya. Usaha tersebut merupakan langkah pertama dalam mengangkat cerita *kaba menjadi ceritasandiwara. Pada gilirannya menambah kaya *randai dengan memasukkan unsur teater ke dalamnya. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]




[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
 
Back
Top