Kalina
Moderator
Adrian dan Aisha telah dua tahun menikah. Tapi belum juga dikaruniai anak. Rosana, ibunda Adrian yang tinggal serumah dengan mereka mendesak supaya Aisha dan Adrian segera memeriksakan diri. Jika memang ada yang tak beres, bisa segera dapat solusi.
Betapa terkejut dan terpukulnya Aisha, tatkala mengetahui memang ada yang tidak beres dengan rahimnya. Terdapat kista ganas di dinding rahimnya. Jika tidak segera ditangani, akan menyebabkan kematian bagi Aisha. Dengan terpaksa, Aisha merelakan rahimnya untuk diangkat.
Adrian : "Aku akan terus mencintai kamu, Sha. Aku akan menerima kamu apa adanya. Jangan pernah takut, ya.."
Aisha : "Terimakasih, Mas. Aku juga tidak akan berputus asa. Aku akan berusaha menerima semua ini dengan besar hati.."
Tapi Rosana tidak mau terima. Anak laki-laki dalam keluarga Ramadhan hanya Adrian. Mereka butuh penerus.
Rosana : "Kamu harus ceraikan Aisha.. atau berpoligami.."
Adrian : "Engga, Ma! Aku gak akan menceraikan Aisha, apalagi menduakan dia hanya demi punya anak! Aku gak mau menyakiti dia, Ma!"
Rosana : "Jadi, kamu lebih memilih untuk melukai hati Mama begitu?"
Aisha menangis di sudut sofa. Lalu ia berkata..
Aisha : "Mas.. Aku ikhlas, kalau memang kamu mau menikah lagi. Demi kebahagiaan keluarga ini, aku rela.. Asal jangan pernah menceraikan aku."
Rosana : "Tuh liat! Aisha aja bisa mengerti! Mulai besok, Mama akan carikan istri yang tidak mandul untuk kamu!"
Adrian dan Aisha tak bisa tidur. Memikirkan akan ada orang baru dalam pernikahan mereka. Yaitu istri muda.
Rosana mulai melobi teman-temannya. Barangkali bisa bantu menemukan menantu idamannya. Dan diasm-diam, Aisha juga mencarikan wanita itu.
Di tempat lain, hidup seorang gadis cantik dan terpelajar. Namanya Syahlana. Ia seorang muslimah yang baik, dan berkerudung. Usianya 25 tahun. Ia memiliki sebuah restoran steak yang cukup terkenal. Berawal dari hobi memasak, ia memulai karirnya sebagai chef.
Syahlana mengemudikan mobilnya dengan kecepatan agak tinggi. Ia buru-buru ingin sampai ke restoran. Tapi tiba-tiba ia membanting setir dan menabrak pohon. Keluar asap dari kap mobil. Beberapa orang segera menolong Syahlana yang kepalanya telah bersimba darah dan tak sadarkan diri.
"Wah, mbak ini nekat bener. Hanya demi tidak menabrak seekor anjing yang menyebrang jalan, ia rela mencelakakan dirinya sendiri," kata beberapa warga.
Dan seorang wanita mendengar peristiwa itu. Ia menawarkan diri untuk membawa Syahlana ke rumah sakit.
Wanita tersebut adalah Aisha.
Beberapa saat kemudian.. Syahlana siuman.
Aisha: "Kamu sudah siuman.. Mana yang sakit?"
Syahlana menatap Aisha.
Syahlana: "Ah, iya.. Kamu yang menolong aku?"
Aisha: "Aku hanya kebetulan berada di tempat kejadian. Kamu nekat banget.."
Syahlana: "Walau ia seekor anjing, yang najis, tapi dia juga makhluk hidup yang haram jika kita sakiti."
Mulia sekali hati wanita ini, kata Aisha dalam hati.
Aisha: "Oh ya, maaf, barusan aku terpaksa buka hp kamu. Untuk mengabari keluarga kamu. Dan, adik kamu sekarang lagi di bagian administrasi."
Syahlana: "Iya, gak papa.. Terimakasih ya.."
Aisha: "Sama-sama. Oh ya, aku Aisha. Kamu.. Syahlana, kan? Adik kamu yang bilang.."
Syahlana tersenyum sambil menahan pusing.
Aisha pulang ke rumah dengan wajah sumringah. Ia melihat Rosana sedang merangkai bunga di teras belakang.
Aisha: "Ma.. Mama.."
Rosana: "Ada apa, Sha?"
Aisha: "Aku punya kabar baik.."
Rosana: "Apa? Kamu mendadak hamil?"
Semenjak Rosana tau kalau Aisha mandul, sikapnya begitu dingin.
Aisha: "Maaf, Ma.. Bukan itu.."
Rosana: "Lantas? Kalau gak penting-penting amat, gak usah lebay ya.."
Aisha: "Aku menemukan wanita yang tepat untuk jadi istri ke dua Mas Adrian.."
Rosana: "Apa alasan kamu mengatakan kalau dia wanita yang tepat?"
Aisha: "Karena dia wanita berhati mulia, Ma.."
Rosana: "Bisa punya anak, gak?"
Aisha: "Kalau itu.. Aku belum tau, Ma.."
Rosana kesal.
Rosana: "Ini yang kamu sebut kabar baik? Buang-buang waktuku aja!"
Aisha: "Maaf, Ma.."
Tapi jauh di dalam lubuk hati Aisha, ia yakin.. Syahlana lah wanita yang tepat.
Syahlana adalah putri pasangan suami istri Lainuri dan Jamal Latif yang kaya raya karena bisnis pertaniannya. Ia punya adik perempuan bernama Zifara atau biasa dipanggil Zi.
Suatu pagi saat sarapan..
Syahlana menata roti di piringnya. Lalu mengolesinya dengan selai stroberi kesukaannya. Jamal asyik membaca koran sambil menyedu kopi luwaknya. Sedangkan Lainuri membantu sang suami mengoleskan selai pada roti. Lalu..
Zifara: "Pagi semuanya..!!"
Lainuri: "Kamu nih, Zi.. Bikin kaget aja!"
Syahlana: "Kerudung kamu miring, tuh, Zi.."
Zifara: "Oh ya?"
Ia lekas berkaca pada cermin yang ada di ruang makan.
Zifara: "Ini emang modelnya begini, Kaaakk.."
Jamal: "Model kerudung kok miring gak karuan gitu, sih?"
Zifara: "Ah, Papa gak ngerti fashion, sih!"
Lainuri: "Hmm.. Udah cepet sarapan. Ntar kamu telat ke kampus, loh.. Papa juga nih, buruan. Udah jam 9. Katanya mau meninjau sawah.. Mm.. Lana, kamu juga ke restoran, kan?"
Syahlana: "Iya, Ma."
Dengan mulut penuh makanan, Zifara bicara.
Zifara: "Ma, nanti aku mungkin pulang telat. Mau ke nikahan temen.. Boleh, ya?"
Lainuri: "Iya, boleh.."
Jamal melipat korannya dan meletakkannya di samping piring.
Jamal: "Ngomongin nikah.. Lana, kapan kamu akan nikah? Papa dan Mama belum pernah dengar kamu punya kekasih. Temen cowok kayaknya juga jarang punya, deh.."
Syahlana: "Hmm.. gak tau, Pa. Lana gak tau. Lana sendiri gak ngerti masalah kayak gituan.."
Lainuri: "Nasib kita, Pa. Punya putri yang harga dirinya terlalu tinggi.."
Hari-hari pun berlalu..
Lainuri sedang shopping kebutuhan rumah tangga. Kemudian, ia disapa oleh seorang wanita seusianya.
"Lainuri!!"
Lainuri: "Mbak Rosana!"
Mereka langsung berpelukan dan cipika-cipiki.
Lalu kedua wanita itu mampir ke restoran milik Syahlana. Rosanalah yang mengajaknya duluan.
Rosana: "Kita ngobrol sambil makan siang ya? Aku suka banget makanan di restoran ini, Nur.."
Lainuri tak mau buru-buru bilang kalau ini milik putrinya. Nanti aja, kejutan.
Lainuri: "Aku juga sering ke sini.."
Usai memesan makanan, mereka pun lanjut ngobrol.
Rosana: "Gimana kabar kamu, Nur? Udah lama banget loh, kita gak bertemu.."
Lainuri: "Alhamdulillaah kabarku baik.. Mbak gimana?"
Rosana: "Ya, kabarku baik juga. Mm.. Gimana Syahlana sekarang? Terakhir ketemu dia, saat dia mau masuk tk, kan? Setelah itu, aku diajak mas Ramadhan pindah ke Surabaya."
Lainuri: "Syahlana.."
Sebelum Lainuri bercerita tentang putrinya, tiba-tiba Syahlana muncul.
Syahlana: "Mama.."
Lainuri: "Lana.."
Rosana memperhatikan Syahlana dengan detail. Parasnya yang ayu, dibalut busana muslim yang trendy.
Rosana: "Loh, ini kan yang punya restoran ini.. Jadi.."
Lainuri: "Kejutan untuk mbak.. Yang punya restoran ini, Syahlana, putriku, Mbak.."
Syahlana: "Wah, rupanya Ibu Rosana ini temen Mama.."
Rosana: "Ya ampun.. Kamu punya putri yang hebat, Nur.. Lana sudah berkeluarga?"
Lainuri: "Itulah, Mbak. Putriku ini, terlalu asyik sendiri dan sibuk dengan restorannya. Sampai gak mikirin masalah menikah. Temen cowok pun gak punya."
Rosana: "Ya ampun, Lana.. Andaikan anak Ibu masih lajang.. Ibu gak nolak punya mantu cantik dan anggun seperti kamu. Pinter masak lagi.."
Syahlana tersenyum.
Rosana langsung jatuh hati pada Syahlana. Muncul rasa sayang yang luar biasa.
Rosana: "Aku harus lakukan sesuatu, supaya Syahlana mau jadi istri ke dua Adrian.."
~ BERSAMBUNG ~
Betapa terkejut dan terpukulnya Aisha, tatkala mengetahui memang ada yang tidak beres dengan rahimnya. Terdapat kista ganas di dinding rahimnya. Jika tidak segera ditangani, akan menyebabkan kematian bagi Aisha. Dengan terpaksa, Aisha merelakan rahimnya untuk diangkat.
Adrian : "Aku akan terus mencintai kamu, Sha. Aku akan menerima kamu apa adanya. Jangan pernah takut, ya.."
Aisha : "Terimakasih, Mas. Aku juga tidak akan berputus asa. Aku akan berusaha menerima semua ini dengan besar hati.."
Tapi Rosana tidak mau terima. Anak laki-laki dalam keluarga Ramadhan hanya Adrian. Mereka butuh penerus.
Rosana : "Kamu harus ceraikan Aisha.. atau berpoligami.."
Adrian : "Engga, Ma! Aku gak akan menceraikan Aisha, apalagi menduakan dia hanya demi punya anak! Aku gak mau menyakiti dia, Ma!"
Rosana : "Jadi, kamu lebih memilih untuk melukai hati Mama begitu?"
Aisha menangis di sudut sofa. Lalu ia berkata..
Aisha : "Mas.. Aku ikhlas, kalau memang kamu mau menikah lagi. Demi kebahagiaan keluarga ini, aku rela.. Asal jangan pernah menceraikan aku."
Rosana : "Tuh liat! Aisha aja bisa mengerti! Mulai besok, Mama akan carikan istri yang tidak mandul untuk kamu!"
Adrian dan Aisha tak bisa tidur. Memikirkan akan ada orang baru dalam pernikahan mereka. Yaitu istri muda.
Rosana mulai melobi teman-temannya. Barangkali bisa bantu menemukan menantu idamannya. Dan diasm-diam, Aisha juga mencarikan wanita itu.
Di tempat lain, hidup seorang gadis cantik dan terpelajar. Namanya Syahlana. Ia seorang muslimah yang baik, dan berkerudung. Usianya 25 tahun. Ia memiliki sebuah restoran steak yang cukup terkenal. Berawal dari hobi memasak, ia memulai karirnya sebagai chef.
Syahlana mengemudikan mobilnya dengan kecepatan agak tinggi. Ia buru-buru ingin sampai ke restoran. Tapi tiba-tiba ia membanting setir dan menabrak pohon. Keluar asap dari kap mobil. Beberapa orang segera menolong Syahlana yang kepalanya telah bersimba darah dan tak sadarkan diri.
"Wah, mbak ini nekat bener. Hanya demi tidak menabrak seekor anjing yang menyebrang jalan, ia rela mencelakakan dirinya sendiri," kata beberapa warga.
Dan seorang wanita mendengar peristiwa itu. Ia menawarkan diri untuk membawa Syahlana ke rumah sakit.
Wanita tersebut adalah Aisha.
Beberapa saat kemudian.. Syahlana siuman.
Aisha: "Kamu sudah siuman.. Mana yang sakit?"
Syahlana menatap Aisha.
Syahlana: "Ah, iya.. Kamu yang menolong aku?"
Aisha: "Aku hanya kebetulan berada di tempat kejadian. Kamu nekat banget.."
Syahlana: "Walau ia seekor anjing, yang najis, tapi dia juga makhluk hidup yang haram jika kita sakiti."
Mulia sekali hati wanita ini, kata Aisha dalam hati.
Aisha: "Oh ya, maaf, barusan aku terpaksa buka hp kamu. Untuk mengabari keluarga kamu. Dan, adik kamu sekarang lagi di bagian administrasi."
Syahlana: "Iya, gak papa.. Terimakasih ya.."
Aisha: "Sama-sama. Oh ya, aku Aisha. Kamu.. Syahlana, kan? Adik kamu yang bilang.."
Syahlana tersenyum sambil menahan pusing.
Aisha pulang ke rumah dengan wajah sumringah. Ia melihat Rosana sedang merangkai bunga di teras belakang.
Aisha: "Ma.. Mama.."
Rosana: "Ada apa, Sha?"
Aisha: "Aku punya kabar baik.."
Rosana: "Apa? Kamu mendadak hamil?"
Semenjak Rosana tau kalau Aisha mandul, sikapnya begitu dingin.
Aisha: "Maaf, Ma.. Bukan itu.."
Rosana: "Lantas? Kalau gak penting-penting amat, gak usah lebay ya.."
Aisha: "Aku menemukan wanita yang tepat untuk jadi istri ke dua Mas Adrian.."
Rosana: "Apa alasan kamu mengatakan kalau dia wanita yang tepat?"
Aisha: "Karena dia wanita berhati mulia, Ma.."
Rosana: "Bisa punya anak, gak?"
Aisha: "Kalau itu.. Aku belum tau, Ma.."
Rosana kesal.
Rosana: "Ini yang kamu sebut kabar baik? Buang-buang waktuku aja!"
Aisha: "Maaf, Ma.."
Tapi jauh di dalam lubuk hati Aisha, ia yakin.. Syahlana lah wanita yang tepat.
Syahlana adalah putri pasangan suami istri Lainuri dan Jamal Latif yang kaya raya karena bisnis pertaniannya. Ia punya adik perempuan bernama Zifara atau biasa dipanggil Zi.
Suatu pagi saat sarapan..
Syahlana menata roti di piringnya. Lalu mengolesinya dengan selai stroberi kesukaannya. Jamal asyik membaca koran sambil menyedu kopi luwaknya. Sedangkan Lainuri membantu sang suami mengoleskan selai pada roti. Lalu..
Zifara: "Pagi semuanya..!!"
Lainuri: "Kamu nih, Zi.. Bikin kaget aja!"
Syahlana: "Kerudung kamu miring, tuh, Zi.."
Zifara: "Oh ya?"
Ia lekas berkaca pada cermin yang ada di ruang makan.
Zifara: "Ini emang modelnya begini, Kaaakk.."
Jamal: "Model kerudung kok miring gak karuan gitu, sih?"
Zifara: "Ah, Papa gak ngerti fashion, sih!"
Lainuri: "Hmm.. Udah cepet sarapan. Ntar kamu telat ke kampus, loh.. Papa juga nih, buruan. Udah jam 9. Katanya mau meninjau sawah.. Mm.. Lana, kamu juga ke restoran, kan?"
Syahlana: "Iya, Ma."
Dengan mulut penuh makanan, Zifara bicara.
Zifara: "Ma, nanti aku mungkin pulang telat. Mau ke nikahan temen.. Boleh, ya?"
Lainuri: "Iya, boleh.."
Jamal melipat korannya dan meletakkannya di samping piring.
Jamal: "Ngomongin nikah.. Lana, kapan kamu akan nikah? Papa dan Mama belum pernah dengar kamu punya kekasih. Temen cowok kayaknya juga jarang punya, deh.."
Syahlana: "Hmm.. gak tau, Pa. Lana gak tau. Lana sendiri gak ngerti masalah kayak gituan.."
Lainuri: "Nasib kita, Pa. Punya putri yang harga dirinya terlalu tinggi.."
Hari-hari pun berlalu..
Lainuri sedang shopping kebutuhan rumah tangga. Kemudian, ia disapa oleh seorang wanita seusianya.
"Lainuri!!"
Lainuri: "Mbak Rosana!"
Mereka langsung berpelukan dan cipika-cipiki.
Lalu kedua wanita itu mampir ke restoran milik Syahlana. Rosanalah yang mengajaknya duluan.
Rosana: "Kita ngobrol sambil makan siang ya? Aku suka banget makanan di restoran ini, Nur.."
Lainuri tak mau buru-buru bilang kalau ini milik putrinya. Nanti aja, kejutan.
Lainuri: "Aku juga sering ke sini.."
Usai memesan makanan, mereka pun lanjut ngobrol.
Rosana: "Gimana kabar kamu, Nur? Udah lama banget loh, kita gak bertemu.."
Lainuri: "Alhamdulillaah kabarku baik.. Mbak gimana?"
Rosana: "Ya, kabarku baik juga. Mm.. Gimana Syahlana sekarang? Terakhir ketemu dia, saat dia mau masuk tk, kan? Setelah itu, aku diajak mas Ramadhan pindah ke Surabaya."
Lainuri: "Syahlana.."
Sebelum Lainuri bercerita tentang putrinya, tiba-tiba Syahlana muncul.
Syahlana: "Mama.."
Lainuri: "Lana.."
Rosana memperhatikan Syahlana dengan detail. Parasnya yang ayu, dibalut busana muslim yang trendy.
Rosana: "Loh, ini kan yang punya restoran ini.. Jadi.."
Lainuri: "Kejutan untuk mbak.. Yang punya restoran ini, Syahlana, putriku, Mbak.."
Syahlana: "Wah, rupanya Ibu Rosana ini temen Mama.."
Rosana: "Ya ampun.. Kamu punya putri yang hebat, Nur.. Lana sudah berkeluarga?"
Lainuri: "Itulah, Mbak. Putriku ini, terlalu asyik sendiri dan sibuk dengan restorannya. Sampai gak mikirin masalah menikah. Temen cowok pun gak punya."
Rosana: "Ya ampun, Lana.. Andaikan anak Ibu masih lajang.. Ibu gak nolak punya mantu cantik dan anggun seperti kamu. Pinter masak lagi.."
Syahlana tersenyum.
Rosana langsung jatuh hati pada Syahlana. Muncul rasa sayang yang luar biasa.
Rosana: "Aku harus lakukan sesuatu, supaya Syahlana mau jadi istri ke dua Adrian.."
~ BERSAMBUNG ~