yuzy
New member
"Cok..!! bangun bantuin Dorong gerobak tuh....
Pagi hari yg masih gelap aku terbangun oleh teriakan ibuku yg membuat semua tetangga pasti bisik-bisik... "brisik amat tuh masih pagi juga udah teriak-teriak"
dengan mata masih mengantuk aku coba untuk membuka mata... aku ambil handuk serta alat mandi....
selesai mandi aku membantu anah buah ibuku mendorong gerobak...
maklum ibu hanya pedagang kaki lima di sebelah sebuah kampus di daerah jkt barat.. dan ibu mempunyai beberapa lapak yg lumayan banyak....
hari-hariku selalu aku lewati hanya membantu ibuku berjualan makanan siap saji di sebuah kampus yg hanya di dominasi kaum tionghua......
aku tidak pernah mengerti apa itu arti sebuah hidup karena yg aku tau hanya membantu ibuku dan malam harinya kuhabiskan waktu di warnet tuk bermain game online...
dan aku tidak pernah pusing dengan usiaku yg sudah hampir memasuki 20th
karena aku hanya berfikir bahwa dengan hidupku yg sekarang aku sudah merasa nyaman... maklum aku anak laki-laki paling tua di keluargaku...
aku mempunyai 2 orang adik perempuan dan 1 laki-laki....
hingga suatu hari kehidupanku berubah karena masalah kebersihan kota jakarta, semua lapak ibuku di gusur oleh Satpol PP, hingga ahirnya orang tuaku memutuskan untuk memulai usaha baru di kota tangerang...
ahirnya dengan berat hati aku ikut kedua orang tuaku untuk memulai hidup baru di sebuah desa di daerah balaraja, dengan sisa tabungan ibu membuka sebuah warung kelontong, dengan mengontrak sebuah rumah sekaligus untuk membuka warung, ibu mulai usaha ini dari nol lagi... 3 bulan pertama aku merasa jenuh dengan kehidupanku yg baru...
Hingga suatu hari aku melihat seorang gadis yang begitu cantik oleh kepolosannya... aku sedikit tertarik oleh kepolosannya yang begitu jujur
ahirnya aku bertekad untuk mencari tahu siapakah gadis itu..??
dengan sedikit bantuan dari adik perempuanku yang sudah lebih dulu akrab dengan pemuda-pemuda sekitar, namanya Lina dia berumur 21 tahun anak Ketua paguyuban sekitar, memang sih dia lebih tua 2 tahun, tapi aku melihat dia seperti sorang gadis baru berumur 16 tahun, keluguannya kepolosannya begitu jujur..
dengan sedikit keberanian aku mulai berkenalan denganya...
kami sering ngobrol tentang kehidupan masing-masing... setiap kali aku bercerita tentang kota jakarta dia selalu asik mendengarkannya...
dia benar-benar tidak pernah tau seperti apa kota jakarta
bahkan dia bercerita bahwa dia belum pernah sekalipun melihat atau memasuki mall,dufan,bioskop bahkan Busway dia belum pernah sekalipun..
karena kedekatan kami yang sudah cukup lama, ahirnya kami resmi berpacaran.@-->@--> Hari-hari kami berpacaran kami selalu jalan-jalan kedaerah-daerah yang belum pernah aku lihat....
karena dia gadis yang tidak pernah menuntut apapun dariku...
aku selalu merasa nyaman berjalan dengannya...
Tapi semua kebahagianku tidak bertahan lama... karena kedua orang tuaku lebih memelih pindah ke jakarta lagi... alasannya karena pendapatan di warung tidak menutupi biaya hidup keluargaku...
ahirnya aku kembali ke kota jakarta... tapi aku tidak mau hubunganku dengan lina putus, aku yakinkan dia walaupun aku jauh aku akan rajin mengunjungi dia setiap hari minggu...
To Be Contiune...
Pagi hari yg masih gelap aku terbangun oleh teriakan ibuku yg membuat semua tetangga pasti bisik-bisik... "brisik amat tuh masih pagi juga udah teriak-teriak"
dengan mata masih mengantuk aku coba untuk membuka mata... aku ambil handuk serta alat mandi....
selesai mandi aku membantu anah buah ibuku mendorong gerobak...
maklum ibu hanya pedagang kaki lima di sebelah sebuah kampus di daerah jkt barat.. dan ibu mempunyai beberapa lapak yg lumayan banyak....
hari-hariku selalu aku lewati hanya membantu ibuku berjualan makanan siap saji di sebuah kampus yg hanya di dominasi kaum tionghua......
aku tidak pernah mengerti apa itu arti sebuah hidup karena yg aku tau hanya membantu ibuku dan malam harinya kuhabiskan waktu di warnet tuk bermain game online...
dan aku tidak pernah pusing dengan usiaku yg sudah hampir memasuki 20th
karena aku hanya berfikir bahwa dengan hidupku yg sekarang aku sudah merasa nyaman... maklum aku anak laki-laki paling tua di keluargaku...
aku mempunyai 2 orang adik perempuan dan 1 laki-laki....
hingga suatu hari kehidupanku berubah karena masalah kebersihan kota jakarta, semua lapak ibuku di gusur oleh Satpol PP, hingga ahirnya orang tuaku memutuskan untuk memulai usaha baru di kota tangerang...
ahirnya dengan berat hati aku ikut kedua orang tuaku untuk memulai hidup baru di sebuah desa di daerah balaraja, dengan sisa tabungan ibu membuka sebuah warung kelontong, dengan mengontrak sebuah rumah sekaligus untuk membuka warung, ibu mulai usaha ini dari nol lagi... 3 bulan pertama aku merasa jenuh dengan kehidupanku yg baru...
Hingga suatu hari aku melihat seorang gadis yang begitu cantik oleh kepolosannya... aku sedikit tertarik oleh kepolosannya yang begitu jujur
ahirnya aku bertekad untuk mencari tahu siapakah gadis itu..??
dengan sedikit bantuan dari adik perempuanku yang sudah lebih dulu akrab dengan pemuda-pemuda sekitar, namanya Lina dia berumur 21 tahun anak Ketua paguyuban sekitar, memang sih dia lebih tua 2 tahun, tapi aku melihat dia seperti sorang gadis baru berumur 16 tahun, keluguannya kepolosannya begitu jujur..
dengan sedikit keberanian aku mulai berkenalan denganya...
kami sering ngobrol tentang kehidupan masing-masing... setiap kali aku bercerita tentang kota jakarta dia selalu asik mendengarkannya...
dia benar-benar tidak pernah tau seperti apa kota jakarta
bahkan dia bercerita bahwa dia belum pernah sekalipun melihat atau memasuki mall,dufan,bioskop bahkan Busway dia belum pernah sekalipun..
karena kedekatan kami yang sudah cukup lama, ahirnya kami resmi berpacaran.@-->@--> Hari-hari kami berpacaran kami selalu jalan-jalan kedaerah-daerah yang belum pernah aku lihat....
karena dia gadis yang tidak pernah menuntut apapun dariku...
aku selalu merasa nyaman berjalan dengannya...
Tapi semua kebahagianku tidak bertahan lama... karena kedua orang tuaku lebih memelih pindah ke jakarta lagi... alasannya karena pendapatan di warung tidak menutupi biaya hidup keluargaku...
ahirnya aku kembali ke kota jakarta... tapi aku tidak mau hubunganku dengan lina putus, aku yakinkan dia walaupun aku jauh aku akan rajin mengunjungi dia setiap hari minggu...
To Be Contiune...
