Ciung Wanara / Citing Wanara

Megha

New member
Cerita *pantun yang dianggap keramat, terutama di daerah Galuh-Ciamis; sehingga tak setiap .juru pantun berani mengisahkannya. Isinya tentang Ciung Wanara, putera Raja Permana di Kusuma dan Kcrajaan Galuh, mempcroleh didikan di tengah alam karena ketika baru lahir dibuang ke sungai oleh ibu tirinya. Kandaga yang dipakai membuang bayi itu tertangguk pada badodon (alat menangkap ikan) yang dipasang Aki Balangantrang yang kemudian memeliharanya sampai besar. Setelah dewasa, Ciung Wanara pergi menemui raja untuk menyabung ayam. Dalam kesempatan itu Ciung Wanara menang, sehingga sang raja harus menyerahkan setengah dan kerajaannya. Ia diangkat sebagai raja, di samping Hariang Banga, saudaranya seayah lain ibu. Dalam perkelahian yang kemudian terjadi, Ciung Wanara berhasil melemparkan Hariang Banga ke sebelah timur Cipamali, Hanang Banga kemudian menurunkan raja-raja Jawa yang mengembangkan kesenian wayang, sedang Ciung Wanara menurunkan raja-raja Sunda yang mengembangkan cenita pantun.

Bendasarkan sumber-sumber sejarah lain, agaknya telah terjadi kekacauan; menurut Babad Tanah Jawi dan naskah kropak no. K406 mihik Museum Pusat Jakarta dapat diketahui yang menjadi cikal bakal najaraja Sunda justru Hariang Banga; sedangkan Ciung Wanara dengan nama Jaka Susuruh menjadi cikal bakal raja-raja Jawa. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]


[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
 
Back
Top