Clair obscur

Megha

New member
Clair-Obscur (Per. = terang gelap; Ita.: chiaroscuro). Di abad pertengahan, pelukis-pelukis hanya mempergunakan warna-warna cerah dan be- fling; semenjak masa Renaissance akhir, para pelukis khususnya Caravaggio, mulai mempergunakan warna-warna intermedier (perantara), cokelat, kelabu dan hitam, untuk menciptakan efek cahaya terang dan bayangan gelap. Perkembangan efek terang gelap mi menemukan puncak kesempurnaan pada karya-karya Rembrandt. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]



[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
 
Back
Top