Adamsuhada
New member
Banyak pihak yang memuji keputusan David Beckham untuk memulai pengalaman barunya di Major League Soccer (MLS) bersama Los Angeles Galaxy (LA Galaxy) mulai Agustus 2007. Tapi, tak urung ada juga yang bersuara negatif terkait keputusan tersebut.
Setelah manajer Sheffield United, Neil Warnock menilai Beckham lebih cocok bermain di La Liga atau Eropa, kini ?serangan? yang lebih keras datang dari mantan rekan Beckham ketika masih bermain di Manchester United, Terry Cooker.
Cooker dan Beckham sama-sama produk tim yunior MU. Cooker tercatat berkiprah di Old Trafford selama lima musim, 1994-1999. Setelah melanglang buana di premiership dan championship, pada 2005 lalu, Cooker memutuskan bergabung bersama Colorado Rapids, klub anggota MLS yang tergabung dalam Western Conference.
Cooker mengaku tidak punya masalah dengan Beckham sendiri. Lantas, apa yang membuat Cooker begitu kesal dan mengecam keras kesepakatan Beckham dan LA Galaxy? Salary caps, itu jawabannya.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa kepindahan Beckham ke LA Galaxy bisa terlaksana karena MLS sendiri mengubah aturan salary caps, limit gaji bagi para pemain di satu klub pada November 2006 lalu. Perubahan aturan itu dikenal dengan sebutan The Designated Player Rule. Karena faktor Beckham, aturan itu kini ?dipelesetkan? menjadi Beckham Rule.
Aturan yang akan berlaku mulai musim 2007 itu memungkinkan setiap tim atau klub MLS untuk merekrut satu pemain yang gajinya melebihi batasan yang telah ditentukan (salary caps). Pada musim 2006 lalu, salary caps bagi sebuah tim berkisar 1,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 17,2 miliar per tahun. Jika sebuah tim dipukul rata terdiri dari 28 pemain, artinya setiap pemain ?hanya? akan digaji sekitar Rp 615 juta per tahun. Bandingkan dengan kontrak Beckham yang per tahun hampir mencapai Rp 450 miliar! Bagaikan bumi dan langit, toh?!
Itulah sebabnya Cooker mengecam keras perubahan aturan tersebut. ?Jika kabar itu benar (Beckham mendapat gaji sebesar itu) maka hal tersebut sungguh memalukan,? kata Cooker seperti yang dikutip Sporting Life. Memang, tambah Cooker, ?Kabar itu tentu sangat baik (menguntungkan) baginya (Beckham). Tapi, kami di sini mempunyai salary caps yang hanya bernilai 1,9 juta dolar untuk tim yang dihuni 28 pemain.?
Meski demikian, Cooker tidak mau menyalahkan Beckham. ?Ini (deal) bukan kesalahannya. Saya suka dengan Beckham. Ia pemain istimewa. Kami pun sempat tinggal bersama di Manchester. Setiap pemain memang berhak mendapatkan apa yang ia layak dapatkan. Yang saya sesalkan adalah cara liga (MLS) mengubah aturan itu sungguh memalukan,? tandas Cooker. ?Saya mendengar juga bahwa musim depan salary caps akan dinaikkan. Meski begitu, saya tidak mempersoalkan siapa (pemain) yang bakal datang. Tapi, intinya, Anda tidak dapat dibenarkan menggaji pemain dengan besaran seperti itu,? tegas Cooker.
www.liputanbola.com
Setelah manajer Sheffield United, Neil Warnock menilai Beckham lebih cocok bermain di La Liga atau Eropa, kini ?serangan? yang lebih keras datang dari mantan rekan Beckham ketika masih bermain di Manchester United, Terry Cooker.
Cooker dan Beckham sama-sama produk tim yunior MU. Cooker tercatat berkiprah di Old Trafford selama lima musim, 1994-1999. Setelah melanglang buana di premiership dan championship, pada 2005 lalu, Cooker memutuskan bergabung bersama Colorado Rapids, klub anggota MLS yang tergabung dalam Western Conference.
Cooker mengaku tidak punya masalah dengan Beckham sendiri. Lantas, apa yang membuat Cooker begitu kesal dan mengecam keras kesepakatan Beckham dan LA Galaxy? Salary caps, itu jawabannya.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa kepindahan Beckham ke LA Galaxy bisa terlaksana karena MLS sendiri mengubah aturan salary caps, limit gaji bagi para pemain di satu klub pada November 2006 lalu. Perubahan aturan itu dikenal dengan sebutan The Designated Player Rule. Karena faktor Beckham, aturan itu kini ?dipelesetkan? menjadi Beckham Rule.
Aturan yang akan berlaku mulai musim 2007 itu memungkinkan setiap tim atau klub MLS untuk merekrut satu pemain yang gajinya melebihi batasan yang telah ditentukan (salary caps). Pada musim 2006 lalu, salary caps bagi sebuah tim berkisar 1,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 17,2 miliar per tahun. Jika sebuah tim dipukul rata terdiri dari 28 pemain, artinya setiap pemain ?hanya? akan digaji sekitar Rp 615 juta per tahun. Bandingkan dengan kontrak Beckham yang per tahun hampir mencapai Rp 450 miliar! Bagaikan bumi dan langit, toh?!
Itulah sebabnya Cooker mengecam keras perubahan aturan tersebut. ?Jika kabar itu benar (Beckham mendapat gaji sebesar itu) maka hal tersebut sungguh memalukan,? kata Cooker seperti yang dikutip Sporting Life. Memang, tambah Cooker, ?Kabar itu tentu sangat baik (menguntungkan) baginya (Beckham). Tapi, kami di sini mempunyai salary caps yang hanya bernilai 1,9 juta dolar untuk tim yang dihuni 28 pemain.?
Meski demikian, Cooker tidak mau menyalahkan Beckham. ?Ini (deal) bukan kesalahannya. Saya suka dengan Beckham. Ia pemain istimewa. Kami pun sempat tinggal bersama di Manchester. Setiap pemain memang berhak mendapatkan apa yang ia layak dapatkan. Yang saya sesalkan adalah cara liga (MLS) mengubah aturan itu sungguh memalukan,? tandas Cooker. ?Saya mendengar juga bahwa musim depan salary caps akan dinaikkan. Meski begitu, saya tidak mempersoalkan siapa (pemain) yang bakal datang. Tapi, intinya, Anda tidak dapat dibenarkan menggaji pemain dengan besaran seperti itu,? tegas Cooker.
www.liputanbola.com