Counter Steering : 3 teknik membelok

andy_baex

New member
Sumber: www.honda-tiger.or.id

Countersteering can be used in two ways: subconsciously or consciously. Those who use it subconsciously perform the action without knowing it, and therefore have less of an understanding of how their motorcycle works. Those who consciously use countersteering-both racers and street riders alike-are able to place their motorcycles precisely where they want.

Counter Steering bisa dilakuken dalam dua jalan.

1. Tidak sadar

Itu yang saya alami ketika melintas pegunungan Pasundan. Motor saya terus menerus .... sreeeek, sreeeek, sreeeeek, ... Demikianpun ketika sedang dikawasan Karang Asem. Saya mempraktekken counter steering, tanpa sadar, pada kecepatan atau radius tikungan yang salah. akibatnya menikumnya terlalu tajem.

2. Dalam keadaan sadar

Itu yang terjadi ketika saya dilintasan turen, ketika menempel RX-King. Biarpun belon sempurna, saya melakuken counter steering dalam keadaan sadar.

Membelok ada tiga macem.

1. Membelok pada kecepatan rendah.

Dilakuken dengan memutar stang kearah yang dituju. Membelok dengan cara ini dilakuken baik pada tikungan tajem maupun tumpul.

Batas kecepatannya adalah 15-20 mph = 24-32 kpj.
Lihat gambar01 terlampir.

2. Membelok pada kecepatan sedang.

Batasan kecepatannya ndak jelas karena sangat tergantung dari jenis/bobot motor, radius tikungan, maupun kecepatan. Dalam membelok pada kecepatan sedang motor rebah bersamaan dengan badan dan as motor maupun pengemudi segaris. Ini efektip untuk radius2 tikungan yang besar2. pada tikungan2 yang tajam dengan radius tikungan kecil maka membelok dengan cara ini sesuai untuk kecepatan rendah.

Lihat gambar02 terlampir.

3. Membelok pada kecepatan tinggi.

Ini adalah mangsalah yang terlalu rumit untuk diytaraken dalam kata2. lebih mudah dengan pergaan. Saya berusaha menjelasken, kalau tambah bingun ya wis
icon_wink.gif


Menentuken batas kecepatan juga sulit. Sangat tergantung pada bobot/jenis motor, radius tikungan dan kecepatan. Pada saat membelok kekiri maka tangan kiri menekan (PUSH) stang kebawah dan tangan kanan menarik (PULL) keatas sehingga motor rebah. Pada detik yang sama sipengemudi berusaha tegak. Akibatnya timbul kesan bahwa tubuh sopir miring kearah BERLAWANAN. Kesan kedua adalah karena efek giroskopik, stang terpelintir kearah kanan.

Demikianpun sebaliknya, kalau belok kanan maka tangan kanan PUSH kebawah dan tangan kiri PULL keatas sehingga motor rebah.

As motor ndak segaris dengan as sopir.

Untuk afdolnya silahken lakuken percobaan sbb. Lintangken styrofoam atau benda lunak lain disebuah jalan lurus yang ndak membahayaken pihak lain. kemudian silahken dari kejauhan lari dengan kecepatan > 60 kpj. Ketika medekati rintangan tiba2 bantinglah kekiri. Otomatis anda melakuken countersteering kekiri. Kalau banting kekanan, anda melakuken counter steering kekanan. Anda ndak bakalan memutar stang seperti pada kecepatan rendah butir-01. Juga ndak cukup merebahken diri seperti pada butir-2.
 
Wah pengalaman gue balapan semasa kuliah dulu (96an) langsung praktek ke lintasan balap (roadrace) dari mekanik bengkel setaun trus dipercaya pilih kereta sama consumer yang suka kalo keretanya dipakai balap(otomatiskan kenceng dan gengsi abis dipake balap), kudu sehati antara pengendara sama tenaga mesin, ban rem dan kemudi, trus mengerti karakter lintasan, situasi jalan didepan, samping kiri dan kanan secara 3 dimensi, setelah itu (sepersekian detik kemudian) berpikir kalo jatuh waktu menikung akan jatuh kemana dan pakai gaya apa.

Sukses ya ditikungan
 
Harus berhati-hati, tikungan tidak perlu ngebut. Jadi pelan-pelan saja agar selamat sampai di tujuan. Sehingga bisa nyaman jaya.
 
Back
Top