Kalina
Moderator
Siapa bilang untuk membuat dua orang saling suka dan jatuh cinta, perlu bantuan pihak ketiga alias mak comblang? Terbukti, tanpa adamya mak comblang, Dian Ayu Permatasari dan Khayyan Munada bisa bertemu dan bahkan akhirnya jadian.
Tepatnya bisa dibilang, hubungan Dian dan Khayyan tersebut terjalin berkat sebuah benda, yaitu gitar. Itu berawal dari pertemuan keduanya di sebuah klinik gitar di salah satu toko alat musik di Surabaya.
"Waktu itu aku mau ikutan klinik gitar, terus ketemu deh sama Khayyan. Eh, dia langsung senyum aja ke aku. Secara aku nggak kenal, ya aku cuek aja," cerita Dian sapaan akrab Dian Ayu tersebut.
Pertemuan mereka pun berlanjut, tepatnya waktu itu mereka bertemu di sebuah studio band. "Aku ketemu dia lagi, pas diajak nge-jam sama temenku. Nggak disangka, aku ketemu si Khayyan lagi. Baru di situ kami kenalan karena si Khayyan dengan berani langsung tanya 'kamu yang di klinik ya?'. Langsung aja aku jawab 'iya'," lanjut Dian lagi.
Mulai dari situlah Dian dan Khayyan semakin akrab. Ditambah lagi keduamya sama-sama gitaris dan sering ngeband bareng. "Ya, mungkin emang karena hobi kami berdua sama, jadi kalau ngobrol tuh ya nyambung aja. Kami sering SMS-an, tapi yang kami bahas nggak jauh-jauh dari yang namanya gitar," ungkap Khayyan.
Karena merasa kemampuan Khayyan dalam bermain gitar lebih jago, Dian sering menimba ilmu dari cowok tersebut. "Aku banyak belajar dari dia, mulai teknik bermain sampai improvisasi. Dia banyak ngasih aku motivasi kalau semangatku lagi menurun," sambung Dian.
Bisa dibilang hubungan keduanya berawal dari gitar. Alat musik tersebut jadi perekat mereka sampai akhirnya memutuskan jadian. Tapi, setelah jadian tidak berarti tak ada hambatan atau masalah yang muncul.
Usia jadian keduanya yang sudah berjalan sekitar dua tahun tersebut juga sering diwarnai konflik-konflik kecil dan tak jarang penyebabnya adalah gitar. Kok bisa? Usut punya usut, keduanya punya selera musik yang berbeda. "Aku suka rock, Khayyan lebih suka blues. Kadang kami beda pendapat soal itu, akhirnya berantem deh," lanjut Dian lantas tertawa.
Namun, perbedaan pendapat itu nggak lantas membuat mereka menjauh, tapi justru menjadikan keduanya belajar untuk lebih mengerti satu sama lain. Sebentar lagi mereka menghadapi tantangan dalam hubungan pacaran. Yaitu, long distance relationship alias LDR. Sebab, Khayyan akan melanjutkan pendidikan musik di Institut Seni Indonesia (ISI) di Jogjakarta.
"Kalau dengar cerita temen-temen, LDR itu berat ya. Tapi, kami optimistis. Toh, kami masih bisa berkomunikasi lewat telepon atau lainnya. Trus, Khayyan harus sering-sering pulang ke Surabaya," ujar Dian lagi.
Tepatnya bisa dibilang, hubungan Dian dan Khayyan tersebut terjalin berkat sebuah benda, yaitu gitar. Itu berawal dari pertemuan keduanya di sebuah klinik gitar di salah satu toko alat musik di Surabaya.
"Waktu itu aku mau ikutan klinik gitar, terus ketemu deh sama Khayyan. Eh, dia langsung senyum aja ke aku. Secara aku nggak kenal, ya aku cuek aja," cerita Dian sapaan akrab Dian Ayu tersebut.
Pertemuan mereka pun berlanjut, tepatnya waktu itu mereka bertemu di sebuah studio band. "Aku ketemu dia lagi, pas diajak nge-jam sama temenku. Nggak disangka, aku ketemu si Khayyan lagi. Baru di situ kami kenalan karena si Khayyan dengan berani langsung tanya 'kamu yang di klinik ya?'. Langsung aja aku jawab 'iya'," lanjut Dian lagi.
Mulai dari situlah Dian dan Khayyan semakin akrab. Ditambah lagi keduamya sama-sama gitaris dan sering ngeband bareng. "Ya, mungkin emang karena hobi kami berdua sama, jadi kalau ngobrol tuh ya nyambung aja. Kami sering SMS-an, tapi yang kami bahas nggak jauh-jauh dari yang namanya gitar," ungkap Khayyan.
Karena merasa kemampuan Khayyan dalam bermain gitar lebih jago, Dian sering menimba ilmu dari cowok tersebut. "Aku banyak belajar dari dia, mulai teknik bermain sampai improvisasi. Dia banyak ngasih aku motivasi kalau semangatku lagi menurun," sambung Dian.
Bisa dibilang hubungan keduanya berawal dari gitar. Alat musik tersebut jadi perekat mereka sampai akhirnya memutuskan jadian. Tapi, setelah jadian tidak berarti tak ada hambatan atau masalah yang muncul.
Usia jadian keduanya yang sudah berjalan sekitar dua tahun tersebut juga sering diwarnai konflik-konflik kecil dan tak jarang penyebabnya adalah gitar. Kok bisa? Usut punya usut, keduanya punya selera musik yang berbeda. "Aku suka rock, Khayyan lebih suka blues. Kadang kami beda pendapat soal itu, akhirnya berantem deh," lanjut Dian lantas tertawa.
Namun, perbedaan pendapat itu nggak lantas membuat mereka menjauh, tapi justru menjadikan keduanya belajar untuk lebih mengerti satu sama lain. Sebentar lagi mereka menghadapi tantangan dalam hubungan pacaran. Yaitu, long distance relationship alias LDR. Sebab, Khayyan akan melanjutkan pendidikan musik di Institut Seni Indonesia (ISI) di Jogjakarta.
"Kalau dengar cerita temen-temen, LDR itu berat ya. Tapi, kami optimistis. Toh, kami masih bisa berkomunikasi lewat telepon atau lainnya. Trus, Khayyan harus sering-sering pulang ke Surabaya," ujar Dian lagi.