Dipi76
New member
Crop Circle Muncul di Magelang
Minggu, 30 Januari 2011 | 20:05 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Tak hanya di Sleman dan Bantul, fenomena crop circle juga muncul di di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi crop circle itu hanya tepat berada di depan pesantren Hidayatul Muhtadiin. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 oleh seorang santri Ponpes itu.
Temuan ini langsung menyebar ke santri Ponpes itu dan warga sekitar. Mereka pun akhirnya berbondong-bondong menyaksikan crop circle yang ada di persawahan itu.
Menurut Kepala Desa Banyusari, Siswanto, di crop circle itu membentuk lima lingkaran yang ada di areal persawahan milik KH Yasin, 58 tahun, pemimpin Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadi’in. "Kelimanya terpisah-pisah dengan jarak antara 1 hingga 3 meter," kata Siswanto, Minggu (30/1).
Minggu (23/1) lalu crop circle juga muncul di persawahan di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lingkaran itu berdiameter sekitar 25-30 meter. Ornamen tengah terdapat lingkaran kecil, bentuk segitiga lalu lingkaran besar hingga lingkaran paling besar.
Beberapa hari setelah itu, lingkaran serupa juga muncul di Bantul, Yogyakarta.
Menurut LAPAN, dua crop circle yang muncul itu buatan manusia bukan UFO yang melakukan pendaratan di bumi.
Salah satu pendiri komunitas Benda Terbang Aneh (BETA) UFO (Unidentified Flying Object) Nur Agustinus sebelumnya mengatakan crop circle atau pola geometris dan simetris seperti di Sleman kemungkinan akan muncul di daerah lain di Indonesia. Kebiasaan itu kerap terjadi di beberapa negara lain.
Menurut Agustinus, sejak diketahui kemunculannya di Inggris pada 1970-an, pola geometris dan simetris di area pertanian itu biasanya merebak di suatu negara. Tempat dan motif pola bentuknya pun berbeda-beda. "Mungkin akan muncul juga di daerah lain di Indonesia," katanya.
Selama ini, anggota komunitas itu beranggapan karya makhluk luar angkasa dengan kendaraan UFO itu hanya di ladang atau lahan pertanian tertentu. "Ternyata sawah juga bisa dibuat crop circle," ujarnya.
Merujuk hasil rekaman video di Inggris pada 1989, ia menduga crop circle dibuat dengan cara yang sama oleh alien atau makhluk luar angkasa.
Saat itu dua bola putih yang diyakini sebagai UFO tampak terbang di angkasa. Di atas ladang gandum, dua benda itu melayang beriringan setinggi kira-kira 50 meter. "Di bawahnya kemudian terbentuk lingkaran-lingkaran tapi tidak sekaligus," kata peminat UFO berusia 45 tahun itu.
Dalam rekaman itu tidak terlihat sorot sinar dari benda ke ladang gandum. Ia menduga crop circle itu dibuat dengan pancaran microwave bersuhu kurang dari 100 derajat Celsius. Akibatnya tidak ada benda yang terbakar, namun mampu menekuk tanpa patah batang-batang gandum. "Di Sleman mungkin begitu juga. Sayang anggota kami belum bisa masuk ke lokasi," katanya.
=============
Ini Kesaksian Santri Soal Crop Circle Magelang
Minggu, 30 Januari 2011 | 20:45 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Crop circle yang ditemukan di persawahawan milik KH. Yasin, pengasuh pondok pesantren Hidayatul Muhtadin Dusun Kumbangan Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00, Minggu (30/1). Sebelum ditemukan, Sabtu (29/1) malam, seorang santi melihat angin bertiup kencang di lokasi.
“Cerita dia sedang melintas dan melihat angin kencang sampai lari ketakutan,” kata Siswanto, Kepala Desa Banyusari saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (30/1) malam.
Lantaran ketakutan dengan fenomena angin kencang itu, Irfan, demikian nama santri itu kembali ke pondokan. Berikutnya, pada Minggu pagi, Irfan kembali ke area persawahan itu dan menemukan crop circle di sawah milik kiainya.
Menurut Siswanto, ada lima crop circle di persawahan itu. Satu crop circle berukuran sekitar tiga meter dan dikelilingi empat crop circle lain yang berukuran lebih kecil, sekitar 1,5 meter. Masing-masing crop circle itu terpisah. “Jadi berdiri sendiri bentuknya,” kata dia.
Lokasi crop circle itu hanya tepat berada di depan pesantren Hidayatul Muhtadiin. Temuan ini langsung menyebar ke santri Ponpes itu dan warga sekitar. Mereka pun akhirnya berbondong-bondong menyaksikan crop circle yang ada di persawahan itu.
=============
Crop Circle Magelang, Polisi Periksa 5 Orang Saksi
Minggu, 30 Januari 2011 | 21:07 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Crop circle mencul di persawahawan milik KH. Yasin, pengasuh pondok pesantren Hidayatul Muhtadin Dusun Kumbangan Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Crop circle ini pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00, Minggu (30/1). Sebelum ditemukan, Sabtu (29/1) malam, seorang santi melihat angin bertiup kencang di lokasi.
Kini polisi telah memintai sejumlah orang yang pernah menyaksikan peristiwa ini. “Ada 4 hingga 5 sudah kami tanyai,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Magelang Ajun Komisaris Polisi Slamet Riyadi, Minggu (30/1) malam.
Mereka, kata Slamet, merupakan warga yang dianggap cukup mengetahui penemuan itu. Namun diantara sejumlah orang itu, hanya satu keterangan yang dianggap cukup berkaitan dengan temuan itu. Adapun yang lain lebih banyak mengaku tak tak tahu menahu.
“Satu saja yang mengatakan ada angin kencang di sawah itu sebelumnya,” kata dia merujuk nama seorang santi pondok pesantren Hidayatul Muhtadin yang disebut mengetahui fenomena alam itu. Lima crop circle yang ditemukan, berada di area persawahan KH. Yasin, pengash pondok itu.
Sabtu malam, Irfan, seorang santri pondok pesantren Hidayatul Muhtadin mengaku melihat angin kencang. Angin kencang itu membuatnya lari ketakutan. Lantaran ketakutan dengan fenomena angin kencang itu, Irfan, kembali ke pondokan. Berikutnya, pada Minggu pagi, Irfan kembali ke area persawahan itu dan menemukan crop circle di sawah milik kiainya.
Menurut Slamet, sejauh ini, polisi masih mengumpulkan data untuk penyelidikan penemuan crop circle di Magelang itu. Hingga malam ini, antusiasme masyarakat sekitar cukup tinggi untuk menyaksikan temuan itu.
Khawatir akan merusak lokasi tempat kejadian perkara, polisi membatasi dengan garis polisi di lokasi.
sumber: Tempo
-dipi-
Minggu, 30 Januari 2011 | 20:05 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Tak hanya di Sleman dan Bantul, fenomena crop circle juga muncul di di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi crop circle itu hanya tepat berada di depan pesantren Hidayatul Muhtadiin. Lokasi crop circle itu ditemukan sekitar pukul 07.00 oleh seorang santri Ponpes itu.
Temuan ini langsung menyebar ke santri Ponpes itu dan warga sekitar. Mereka pun akhirnya berbondong-bondong menyaksikan crop circle yang ada di persawahan itu.
Menurut Kepala Desa Banyusari, Siswanto, di crop circle itu membentuk lima lingkaran yang ada di areal persawahan milik KH Yasin, 58 tahun, pemimpin Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadi’in. "Kelimanya terpisah-pisah dengan jarak antara 1 hingga 3 meter," kata Siswanto, Minggu (30/1).
Minggu (23/1) lalu crop circle juga muncul di persawahan di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lingkaran itu berdiameter sekitar 25-30 meter. Ornamen tengah terdapat lingkaran kecil, bentuk segitiga lalu lingkaran besar hingga lingkaran paling besar.
Beberapa hari setelah itu, lingkaran serupa juga muncul di Bantul, Yogyakarta.
Menurut LAPAN, dua crop circle yang muncul itu buatan manusia bukan UFO yang melakukan pendaratan di bumi.
Salah satu pendiri komunitas Benda Terbang Aneh (BETA) UFO (Unidentified Flying Object) Nur Agustinus sebelumnya mengatakan crop circle atau pola geometris dan simetris seperti di Sleman kemungkinan akan muncul di daerah lain di Indonesia. Kebiasaan itu kerap terjadi di beberapa negara lain.
Menurut Agustinus, sejak diketahui kemunculannya di Inggris pada 1970-an, pola geometris dan simetris di area pertanian itu biasanya merebak di suatu negara. Tempat dan motif pola bentuknya pun berbeda-beda. "Mungkin akan muncul juga di daerah lain di Indonesia," katanya.
Selama ini, anggota komunitas itu beranggapan karya makhluk luar angkasa dengan kendaraan UFO itu hanya di ladang atau lahan pertanian tertentu. "Ternyata sawah juga bisa dibuat crop circle," ujarnya.
Merujuk hasil rekaman video di Inggris pada 1989, ia menduga crop circle dibuat dengan cara yang sama oleh alien atau makhluk luar angkasa.
Saat itu dua bola putih yang diyakini sebagai UFO tampak terbang di angkasa. Di atas ladang gandum, dua benda itu melayang beriringan setinggi kira-kira 50 meter. "Di bawahnya kemudian terbentuk lingkaran-lingkaran tapi tidak sekaligus," kata peminat UFO berusia 45 tahun itu.
Dalam rekaman itu tidak terlihat sorot sinar dari benda ke ladang gandum. Ia menduga crop circle itu dibuat dengan pancaran microwave bersuhu kurang dari 100 derajat Celsius. Akibatnya tidak ada benda yang terbakar, namun mampu menekuk tanpa patah batang-batang gandum. "Di Sleman mungkin begitu juga. Sayang anggota kami belum bisa masuk ke lokasi," katanya.
=============
Ini Kesaksian Santri Soal Crop Circle Magelang
Minggu, 30 Januari 2011 | 20:45 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Crop circle yang ditemukan di persawahawan milik KH. Yasin, pengasuh pondok pesantren Hidayatul Muhtadin Dusun Kumbangan Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00, Minggu (30/1). Sebelum ditemukan, Sabtu (29/1) malam, seorang santi melihat angin bertiup kencang di lokasi.
“Cerita dia sedang melintas dan melihat angin kencang sampai lari ketakutan,” kata Siswanto, Kepala Desa Banyusari saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (30/1) malam.
Lantaran ketakutan dengan fenomena angin kencang itu, Irfan, demikian nama santri itu kembali ke pondokan. Berikutnya, pada Minggu pagi, Irfan kembali ke area persawahan itu dan menemukan crop circle di sawah milik kiainya.
Menurut Siswanto, ada lima crop circle di persawahan itu. Satu crop circle berukuran sekitar tiga meter dan dikelilingi empat crop circle lain yang berukuran lebih kecil, sekitar 1,5 meter. Masing-masing crop circle itu terpisah. “Jadi berdiri sendiri bentuknya,” kata dia.
Lokasi crop circle itu hanya tepat berada di depan pesantren Hidayatul Muhtadiin. Temuan ini langsung menyebar ke santri Ponpes itu dan warga sekitar. Mereka pun akhirnya berbondong-bondong menyaksikan crop circle yang ada di persawahan itu.
=============
Crop Circle Magelang, Polisi Periksa 5 Orang Saksi
Minggu, 30 Januari 2011 | 21:07 WIB
TEMPO Interaktif, Magelang - Crop circle mencul di persawahawan milik KH. Yasin, pengasuh pondok pesantren Hidayatul Muhtadin Dusun Kumbangan Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Crop circle ini pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00, Minggu (30/1). Sebelum ditemukan, Sabtu (29/1) malam, seorang santi melihat angin bertiup kencang di lokasi.
Kini polisi telah memintai sejumlah orang yang pernah menyaksikan peristiwa ini. “Ada 4 hingga 5 sudah kami tanyai,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Magelang Ajun Komisaris Polisi Slamet Riyadi, Minggu (30/1) malam.
Mereka, kata Slamet, merupakan warga yang dianggap cukup mengetahui penemuan itu. Namun diantara sejumlah orang itu, hanya satu keterangan yang dianggap cukup berkaitan dengan temuan itu. Adapun yang lain lebih banyak mengaku tak tak tahu menahu.
“Satu saja yang mengatakan ada angin kencang di sawah itu sebelumnya,” kata dia merujuk nama seorang santi pondok pesantren Hidayatul Muhtadin yang disebut mengetahui fenomena alam itu. Lima crop circle yang ditemukan, berada di area persawahan KH. Yasin, pengash pondok itu.
Sabtu malam, Irfan, seorang santri pondok pesantren Hidayatul Muhtadin mengaku melihat angin kencang. Angin kencang itu membuatnya lari ketakutan. Lantaran ketakutan dengan fenomena angin kencang itu, Irfan, kembali ke pondokan. Berikutnya, pada Minggu pagi, Irfan kembali ke area persawahan itu dan menemukan crop circle di sawah milik kiainya.
Menurut Slamet, sejauh ini, polisi masih mengumpulkan data untuk penyelidikan penemuan crop circle di Magelang itu. Hingga malam ini, antusiasme masyarakat sekitar cukup tinggi untuk menyaksikan temuan itu.
Khawatir akan merusak lokasi tempat kejadian perkara, polisi membatasi dengan garis polisi di lokasi.
sumber: Tempo
-dipi-