Mendingan asuransi aja. Bukannya apa2 y. Klo menabung untuk tujuan jangka panjang lebih baik yang susah diambil. Bagaimanapun juga orang tua klo lagi kepepet berat pasti ngambil uang dari tabungan anaknya. Anaknya sih oke2 aja toh untuk membantu ortu. Akan tetapi, ntar ortunya yang kelimpungan sendiri karena ga bisa membiayai pendidikan anaknya. Ini berdasarkan pengalaman lho.
Ada kisah yang cocok dijadikan contoh...
Ada Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak. Sang ayah bekerja sebagai pegawai negeri dan si ibu adalah seorang wirausaha. Pada awalnya mereka hidup berkecukupan. Setiap weeked jalan-jalan, saat liburan berkunjung ke rumah nenek atau jalan-jalan ke kota lain. Walaupun seringa jalan2 si ibu tidak lupa untuk menyisihkan pendapatan mereka untuk pendidikan anaknya. Ia menyimpan biaya itu di bank.Si Ayah yang menderita penyakit tertentu, suatu hari terkena stroke dan tidak bisa bekerja lagi. Alhasil penghasilan hanya didapat dari si Ibu. Hal ini terjadi ketika kedua anak tersebut masih SMP. Si Ibu pun berusaha sekuat tenaga berhasil di bisnisnya akan tetapi ia gagal karena tidak memiliki basic yang mantap. Ia utang kesana kemari untuk membangun bisnisnya itu, ia juga ikut asuransi untuk menambah biaya sampingan. Kedua anaknya tahu bahwa semakin hari mereka semakin miskin, tetapi mereka tidak terlalu menghiraukannya karena mereka lebih fokus pada pelajaran yang diberikan di sekolah (mereka adalah anak2 yang rajin belajar). Kemudian si kakak pun masuk ke bangku kuliah, tetapi ketika akan membayar biaya masuk kuliah si Ibu mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang (padahal si kakak sudah diterima di universitas yang bagus di suatu kota), biaya yang sudah disiapkan dulu ternyata sudah diambil oleh si ibu untuk membantu membangkitkan bisnisnya. Alhasil mereka harus pergi ke tempat yang jauh untuk meminjam uang pada teman si Ibu.
Kemudian si adik pun akan memasuki bangku kuliah tetapi mengingat keadaan ortunya yang pas2an ia mengurungkan niatnya. Namun, temannya berkata bahwa dia bisa mengajukan beasiswa penuh. Si Adik pun ikut tes masuk universitas dan diterima, ia juga mendapat beasiswa yang ternyata tidak penuh. Si Ibu dan si Adik kewalahan mencari uang untuk memenuhi biaya masuknya. Beruntung ada badan beasiswa lain yang membantu. Kesusahan tidak berhenti di situ saja. Kehidupan dikejar hutang membuat si Ibu harus pergi keluar kota untuk mencari uang. Si Ayah yang sakit2an tidak bisa diharapkan dan kedua anak itu pada akhirnya harus berusaha dengan kemampuan sendiri untuk membiayai kuliah mereka...
Pelajaran apa yang bisa kita ambil di sini?
Ketika kita memiliki uang, bagi uang tersebut ,yaitu :
1.Uang untuk kebutuhan sehari-hari,keperluan rumah tangga, uang listrik, air, hutang kartu kredit, dll.
2.Uang untuk biaya jangka panjang (seperti pendidikan atau uang pensiun [qt ga bisa berharap banyak dari perusahaan], cocoknya di asuransi, ikut saja program unit link[uang kita akan berkembang di sini, dan juga lebih aman karena tidak bisa diambil sesuka hati],pilih asuransi yang anda percaya )
3.Uang untuk diputar ( bisnis, reksa dana, ....)
4.sisanya untuk hiburan
Begitulah, klo ada yang bisa memberikan tambahan silakan tulis di sini...