gupy15
Mod
Danau Raksasa Terlihat di Titan
JAKARTA, RABU - Wahana Cassini berhasil menangkap bercak hitam berukuran raksasa di dekat Kutub Utara bulannya Saturnus, Titan. Dilihat dari ukuran dan bentuknya, ini mungkin danau raksasa berisi hidrokarbon cair.
Sejumlah alur yang menyerupai cabang aliran terlihat keluar maupun masuk ke kubangan raksasa tersebut. Saluran-saluran ini memiliki bentuk yang sepertinya menunjukkan bekas aliran cairan.
Beberapa bercak yang menyerupai danau dan bekas aliran-aliran cairan hanya tampak berwarna hitam dalam citra radar wahana yang mulai mendekati Titan sejak 1 Juli 2004. Artinya, sinyal radar tidak dipantulkan sehingga permukaan di sana sangat halus.
Pada beberapa citra radar terlihat lingkaran di dalamnya yang mungkin menunjukkan endapan saat cairan tersebut menguap. Danau di permukaan Titan mungkin diisi cairan hujan yang terjadi saat badai yang berlangsung musiman.
Kandungan metana di atmosfer Titan cukup stabil mengingat terdapat cairan hidrokarbon jenis metana dan etana di bawah permukaan Titan yang beku. Namun, kandungan air di sana hampir dikatakan tidak ada. Karena alasan itulah, para peneliti menduga bahwa yang mengisi danau di permukaan Titan adalah cairan metana atau etana.
Anggota tim peneliti Cassini akan mengambil gambar daerah tersebut sekali lagi saat wahana melayang di atasnya kembali. Mereka akan memastikan apakah yang wilayah tersebut benar-benar danau yang berisi hidrokarbon cair. Jika benar, Titan bakal menjadi satu-satunya benda langit selain Bumi yang memiliki danau di permukaannya.
Penelitian di Titan merupakan bagian proyek Cassini-Huygens. Proyek senilai 3,2 miliar dollar AS ini merupakan hasil kerja sama Badan Antariksa AS (NASA), Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Italia (ASI).
JAKARTA, RABU - Wahana Cassini berhasil menangkap bercak hitam berukuran raksasa di dekat Kutub Utara bulannya Saturnus, Titan. Dilihat dari ukuran dan bentuknya, ini mungkin danau raksasa berisi hidrokarbon cair.
Sejumlah alur yang menyerupai cabang aliran terlihat keluar maupun masuk ke kubangan raksasa tersebut. Saluran-saluran ini memiliki bentuk yang sepertinya menunjukkan bekas aliran cairan.
Beberapa bercak yang menyerupai danau dan bekas aliran-aliran cairan hanya tampak berwarna hitam dalam citra radar wahana yang mulai mendekati Titan sejak 1 Juli 2004. Artinya, sinyal radar tidak dipantulkan sehingga permukaan di sana sangat halus.
Pada beberapa citra radar terlihat lingkaran di dalamnya yang mungkin menunjukkan endapan saat cairan tersebut menguap. Danau di permukaan Titan mungkin diisi cairan hujan yang terjadi saat badai yang berlangsung musiman.
Kandungan metana di atmosfer Titan cukup stabil mengingat terdapat cairan hidrokarbon jenis metana dan etana di bawah permukaan Titan yang beku. Namun, kandungan air di sana hampir dikatakan tidak ada. Karena alasan itulah, para peneliti menduga bahwa yang mengisi danau di permukaan Titan adalah cairan metana atau etana.
Anggota tim peneliti Cassini akan mengambil gambar daerah tersebut sekali lagi saat wahana melayang di atasnya kembali. Mereka akan memastikan apakah yang wilayah tersebut benar-benar danau yang berisi hidrokarbon cair. Jika benar, Titan bakal menjadi satu-satunya benda langit selain Bumi yang memiliki danau di permukaannya.
Penelitian di Titan merupakan bagian proyek Cassini-Huygens. Proyek senilai 3,2 miliar dollar AS ini merupakan hasil kerja sama Badan Antariksa AS (NASA), Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Italia (ASI).