Kalina
Moderator
Buntut dari Besarnya Permintaan Beras Organik
JEMBER - Tahun ini Kabupaten Jember mendapat alokasi pupuk organik bersubsidi terbesar di Jatim. Setelah Jember, diikuti di belakangnya Kabupaten Tuban dan Lamongan.
Alokasi pupuk organik tersebut dituangkan dalam Peraturan Gubernur No 521.1/3329/113.15/2009 tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi 2010. Alokasi pupuk organik bersubsidi pada 2010 di Jember mencapai 13.252 ton. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan alokasi pupuk organik pada 2009 sebesar 7.167 ton.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Agoes Noer A, tingginya alokasi pupuk organik di Jember salah satunya dipicu oleh tingginya permintaan beras organik di pasaran. Akibatnya, kebutuhan petani terhadap pupuk organik juga tinggi.
Dia memprediksi, beras organik memiliki prospek yang bagus pada masa mendatang. Selain dinilai lebih baik bagi kesehatan, harga beras organik relatif stabil. "Beras organik adalah beras yang sehat," katanya.
Dijelaskan Agoes, alokasi pupuk organik bersubsidi tersebut mengacu pada kebutuhan kelompok tani yang ada di Jember. Artinya, alokasi yang sudah dipatok adalah permintaan kelompok tani pada 2010. "Jumlah itu yang diminta oleh petani. Berarti kebutuhannya segitu," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku, pada tahun lalu kualitas beras organik yang dihasilkan petani organik masih belum maksimal. Pasalnya, sebagian besar lahan yang ditanami padi organik masih menyimpan zat-zat kimia. Sebab, untuk mengembalikan unsur organik tanah membutuhkan waktu yang lama.
Menyusul dimulainya masa tanam MH (musim hujan) II, Agoes menjelaskan, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan distribusi pupuk di Jember. Untuk itu, pihaknya masih menggandeng kepolisian untuk mengawasi distribusi pupuk sejak dari gudang pupuk sampai ke kios pengecer.
Pihaknya tidak segan mencoret distributor atau pengecer yang melakukan penyimpangan dalam distribusi pupuk. Sebab itu, para petani diharapkan tidak khawatir dengan distribusi pupuk pada masa tanam ini.
Petani juga perlu mewaspadai bila ada isu kelangkaan pupuk. Sebab, isu ini juga bisa dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara tidak sah.
JEMBER - Tahun ini Kabupaten Jember mendapat alokasi pupuk organik bersubsidi terbesar di Jatim. Setelah Jember, diikuti di belakangnya Kabupaten Tuban dan Lamongan.
Alokasi pupuk organik tersebut dituangkan dalam Peraturan Gubernur No 521.1/3329/113.15/2009 tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi 2010. Alokasi pupuk organik bersubsidi pada 2010 di Jember mencapai 13.252 ton. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan alokasi pupuk organik pada 2009 sebesar 7.167 ton.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Agoes Noer A, tingginya alokasi pupuk organik di Jember salah satunya dipicu oleh tingginya permintaan beras organik di pasaran. Akibatnya, kebutuhan petani terhadap pupuk organik juga tinggi.
Dia memprediksi, beras organik memiliki prospek yang bagus pada masa mendatang. Selain dinilai lebih baik bagi kesehatan, harga beras organik relatif stabil. "Beras organik adalah beras yang sehat," katanya.
Dijelaskan Agoes, alokasi pupuk organik bersubsidi tersebut mengacu pada kebutuhan kelompok tani yang ada di Jember. Artinya, alokasi yang sudah dipatok adalah permintaan kelompok tani pada 2010. "Jumlah itu yang diminta oleh petani. Berarti kebutuhannya segitu," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku, pada tahun lalu kualitas beras organik yang dihasilkan petani organik masih belum maksimal. Pasalnya, sebagian besar lahan yang ditanami padi organik masih menyimpan zat-zat kimia. Sebab, untuk mengembalikan unsur organik tanah membutuhkan waktu yang lama.
Menyusul dimulainya masa tanam MH (musim hujan) II, Agoes menjelaskan, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan distribusi pupuk di Jember. Untuk itu, pihaknya masih menggandeng kepolisian untuk mengawasi distribusi pupuk sejak dari gudang pupuk sampai ke kios pengecer.
Pihaknya tidak segan mencoret distributor atau pengecer yang melakukan penyimpangan dalam distribusi pupuk. Sebab itu, para petani diharapkan tidak khawatir dengan distribusi pupuk pada masa tanam ini.
Petani juga perlu mewaspadai bila ada isu kelangkaan pupuk. Sebab, isu ini juga bisa dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara tidak sah.
aku bangga jadi anak Jember
