Adamsuhada
New member
Salah satu pemain premiership yang gagal bermain dalam satu partai pun di sepanjang musim ini adalah bek Aston Villa, Mark Delaney. Defender Timnas Wales yang telah berusia 30 tahun itu mengalami cedera lutut yang berkepanjangan sejak musim lalu.
Musibah tersebut bagi Delaney?yang bergabung ke Villa Park, Maret 1999 dengan transfer 250 ribu pound (sekitar Rp 4,5 miliar)) dari Cardiff City?merupakan derita berkepanjangan. Pasalnya, di musim 2002-03 ia pun absen enam bulan. Di musim 2003-04, sejak Februari 2004 namanya ?menghilang? karena cedera engkel. Musim lalu (2005-06), ia menderita cedera lutut. Alhasil, Delaney hanya tampil dalam hanya 12 partai.
Gara-gara cedera lututnya itu, dengan mengambil pelajaran dari kesuksesan rekannya, Martin Laursen, yang mengalami cedera serupa, Delaney memutuskan untuk menjalani pengobatan di klinik Dr Richards Steadman yang berlokasi di lembah pegunungan Rocky Mountains di Vail, Colorado, AS.
Spesialias dan ahli pengobatan lutut itu memvonis Delaney harus naik meja operasi. Delaney setuju. Operasi itu sendiri berjalan dengan sukses. Namun, ?hikmahnya? membuat Delaney khawatir karirnya sebagai pesepakbola profesional bersama Aston Villa akan berakhir musim ini. Sebab, ia harus beristirahat empat sampai enam bulan. Apalagi, masa kontrak kerjanya di Villa Park akan usai di akhir musim ini.
?Saya telah menjalani operasi. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Tapi, saya terpaksa harus beristirahat selama empat sampai enam bulan. Karena itu, saya pikir karir saya di Villa telah berakhir. Saya merasa sedih ketika mengetahui saya tidak mampu lagi bermain di sisa kontrak saya,? kata Delaney seperti dikutip Daily Mail. Menurut Delainey, Steadman tidak dapat menjamin kelangsungan karirnya. ?Lagipula, ia pun tidak mampu menjamin jika saya mampu tampil lagi di kompetisi elite,? tambahnya.
Delaney menghargai jasa dan upaya Steadman. ?Ia telah melakukan semaksimal mungkin yang ia mampu lakukan untuk menyelamatkan karir saya. Saya harap saya dapat kembali bermain di tempat lain,? terang Delaney yang mengaku menyesal tidak mampu tampil di depan para pendukung Villa yang selama ini telah bersikap baik dan mendukungnya. ?Selama saya memperkuat klub ini, mereka selalu mendukung penuh keberadaan saya. Tak mungkin bagi saya untuk melupakannya,? tandas Delaney.
Musibah tersebut bagi Delaney?yang bergabung ke Villa Park, Maret 1999 dengan transfer 250 ribu pound (sekitar Rp 4,5 miliar)) dari Cardiff City?merupakan derita berkepanjangan. Pasalnya, di musim 2002-03 ia pun absen enam bulan. Di musim 2003-04, sejak Februari 2004 namanya ?menghilang? karena cedera engkel. Musim lalu (2005-06), ia menderita cedera lutut. Alhasil, Delaney hanya tampil dalam hanya 12 partai.
Gara-gara cedera lututnya itu, dengan mengambil pelajaran dari kesuksesan rekannya, Martin Laursen, yang mengalami cedera serupa, Delaney memutuskan untuk menjalani pengobatan di klinik Dr Richards Steadman yang berlokasi di lembah pegunungan Rocky Mountains di Vail, Colorado, AS.
Spesialias dan ahli pengobatan lutut itu memvonis Delaney harus naik meja operasi. Delaney setuju. Operasi itu sendiri berjalan dengan sukses. Namun, ?hikmahnya? membuat Delaney khawatir karirnya sebagai pesepakbola profesional bersama Aston Villa akan berakhir musim ini. Sebab, ia harus beristirahat empat sampai enam bulan. Apalagi, masa kontrak kerjanya di Villa Park akan usai di akhir musim ini.
?Saya telah menjalani operasi. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Tapi, saya terpaksa harus beristirahat selama empat sampai enam bulan. Karena itu, saya pikir karir saya di Villa telah berakhir. Saya merasa sedih ketika mengetahui saya tidak mampu lagi bermain di sisa kontrak saya,? kata Delaney seperti dikutip Daily Mail. Menurut Delainey, Steadman tidak dapat menjamin kelangsungan karirnya. ?Lagipula, ia pun tidak mampu menjamin jika saya mampu tampil lagi di kompetisi elite,? tambahnya.
Delaney menghargai jasa dan upaya Steadman. ?Ia telah melakukan semaksimal mungkin yang ia mampu lakukan untuk menyelamatkan karir saya. Saya harap saya dapat kembali bermain di tempat lain,? terang Delaney yang mengaku menyesal tidak mampu tampil di depan para pendukung Villa yang selama ini telah bersikap baik dan mendukungnya. ?Selama saya memperkuat klub ini, mereka selalu mendukung penuh keberadaan saya. Tak mungkin bagi saya untuk melupakannya,? tandas Delaney.