Dendam sang guru

Manusia di ciptakan sebagai mahluk sempurna karena memiliki akal fikiran dan juga nafsu,manakala akal itu di pergunakan dengan sebaik-baiknya maka dia akan menjadi seorang yang berbudi luhur,tapi jika nafsu sudah merasuk maka segala angkara murka dan kekejian akan menguasainya,sebagai mana di ketahui bahwa dunia persilatan telah di gemparkan oleh kemunculan seorang pendekar muda sakti berparas tampan namun berhati iblis,dialah pandu atau yang berjuluk pendekar tampan laknat,sebenarnya sifat buruknya itu karena pengaruh salah satu gurunya yaitu datuk tangan hitam (salah seorang tokoh golongan hitam),pandu berbuat keonaran di mana-mana,menculik gadis-gadis untuk di renggut kehormatannya,bahkan berani menentang dan membunuh guru pertamanya sendiri.(untuk mengetahui kisah lengkapnya harap baca serial "JAKA ARYA SANTANU",PENDEKAR PEDANG NAGA UNGU,berjudul "Pendekar tampan laknat"),perbuatan pandu sudah tersebar sehingga sang guru pertama datang untuk membawanya kembali ke pertapaan agar menerima hukuman.

"murid laknat,berani kau berkata lancang kepadaku,baiknya sekarang saja kau kuberi hukuman",

lalu dengan sebatnya dia lancarkan serangan ke arah pandu,kaget juga gurunya melihat kegesitan dan kelihaian pandu,dia menyadari bahwa muridnya itu kepandaiannya semakin meningkat,lalu si orang tua mencoba lipat gandakan tenaga dalamnya,usaha si orang tua berhasil membuat pandu terdesak,namun pandu berbuat licik,ia gunakan tubuh si gadis untuk berlindung,dan benar saja,gurunya jadi serba salah untuk menyerang,dia takut kalau-kalau sampai kesalahan tangan mengenai si gadis,sebaliknya pandu bisa bebas leluasa menyerang dan ia kebutkan lengannya,bertaburlah serbuk-serbuk hitam beracun menghambur ke arah gurunya.

"jurus racun ireng!rupanya kau telah berguru pada datuk tangan hitam,pantas jalan fikiranmu jadi bejat murid laknat",

lalu segera saja gurunya menutup jalan pernafasan dan mundur beberapa tombak agar terhindar dari kerumunan racun,melihat ada kesempatan pandu segera membopong gadis yang diculiknya lalu hendak melarikan diri,tapi dengan gesit gurunya segera menghampiri dan menghantamnya dengan pukulan tangan kosong yang di aliri tenaga dalam,pandu menyambut serangan gurunya itu dengan mengalirkan separuh tenaga dalam pada telapak tangannya,"buuk..",dua tangan saling beradu,pada saat yang sama pandu hembuskan nafasnya yang mengandung racun jahat ke muka gurunya,segumpal asap hitam pekat menghambur,karena tak menyadari sebelumnya sang guru berhasil terkena racun yang di keluarkan pandu,gerakannya jadi kacau akibat racun yang cepat menjalar,orang tua itu pegangi dadanya lalu terbatuk-batuk dan darah kental berbuku-buku keluar dari mulutnya,tak lama kemudian tubuh tua itu jatuh melosoh dan mati dengan muka mengelam hitam.

itulah salah satu kejahatan pandu,tapi kebatilan tidak akan bertahan selama masih ada keadilan,pada saat itu jaka yang baru kembali ke tanah jawa dari tanah sebrang kebetulan mendengar suara jeritan minta tolong,maka segera saja pendekar muda itu menghampiri darimana suara itu berasal,ketika jaka semakin dekat dengan arah suara tersebut,dilihatnya seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah pandu adanya sedang membopong paksa seorang gadis,maka terjadilah pertarungan sengit antara kedua pendekar muda itu.

pandu kebutkan lengannya dan keluarlah serbuk-serbuk hitam mengandung racun jahat,jaka yang sudah waspada segera tutup jalan pernafasan dan pergunakan jurus naga menangkis badai,gerakan-gerakan jurus naga menangkis badai berhasil membuat serbuk-serbuk racun yang di keluarkan pandu lenyap,lalu dengan segera jaka hantamkan pukulan ke arah pandu namun berhasil di elakkan,kini baku hantam kembali terjadi dan jurus demi jurus telah berlalu,ketika lewat dua puluh lima jurus pandu hembuskan nafas yang mengandung racun jahat,segumpal asap hitam menghambur ke arah muka jaka,namun dengan gesitnya jaka segera merunduk dan lancarkan jurus naga mencakar karang,"arrghh....!!",terdengar suara pekik pandu yang perutnya kena hantam oleh jurus naga mencakar karang,pandu terjatuh pegangi perutnya yang terluka parah,dia mengerang-ngerang kesakitan,darah segar menyembur keluar dari mulutnya,lalu tak berapa lama tubuhnya tak berkutik lagi dan mati.

setelah jaka meninggalkan mayat pandu dari kejauhan nampak seorang berlari sangat cepat,agaknya ilmu meringankan tubuhnya cukup tinggi,semakin dekat jaraknya dengan mayat pandu makin jelaslah rupa orang itu,ternyata dia adalah seorang kakek memakai pakaian serba hitam,yang aneh dari kakek ini adalah janggut dan kumisnya yang serba hitam,sedangkan hanya rambutnya saja yang memutih,tubuhnya yang keriput itu hanya berupa kulit pembalut tulang sehingga rupanya bagaikan jerangkong hidup,rongga matanya cekung kedalam sehingga menambah keangkeran,dialah kakek yang bergelar datuk tangan hitam dalam dunia persilatan,lalau ketika jarak antara datuk tangan hitam dengan mayat pandu sekitar dua tombak,si kakek hentikan langkahnya,matanya mendelik melihat mayat pandu,rahangnya bergemeretakan tanda amarahnya memuncak,

"hmm.malang sekali nasibmu muridku,siapa yang telah berani membunuhmu?,hutang nyawa di bayar nyawa,hutang darah di bayar darah"

lalu setelah berkata demikian datuk tangan hitam segera pergi meninggalkan tempat itu sambil membopong mayat pandu.



BERSAMBUNG
 
Last edited:
Dendam sang guru (bagian 2)

Di sebuah batu besar datuk tangan hitam hentikan langkahnya,agaknya ia sedang menunggu seseorang,matanya memandang ke berbagai jurusan,tiba-tiba dari jurusan timur terlihat seseorang sedang berlari ke arah datuk tangan hitam,semakin dekat orang itu dengan datuk tangan hitam rupanya semakin jelas terlihat,dia adalah seorang berbadan besar dan berpeut buncit,matanya sebelah picak,kepalanya botak licin,dan berjanggut sepanjang dada,di tangan kanannya dia memegang sebuah gada yang berdurikan paku-paku hitam kecil beracun,dalam dunia persilatan dia di kenal sebagai setan paku atau suryo unggul.setelah jarak antara mereka hanya satu tombak saja,suryo unggul hentikan langkahnya lalu berkata kepada datuk tangan hitam,

"ada apa kiranya engkau memanggilku kemari sahabat lama ku?,"

datuk tangan hitam mengelus-elus janggutnya sembari menatap kambratnya itu,

"suryo unggul,,seperti kau ketahui bahwa aku telah memiliki seorang murid,namun sayangnya kini dia telah tewas di bunuh seseorang"

suryo unggul tersentak kaget mendengar perkataan sahabatnya itu seolah tak percaya,

"apa?bagaimana mungkin?bukankah pemuda muridmu itu tangguh dan kuat?bagaimana mungkin semudah itu dapat di bunuh?lalu siapa kah yang telah berani membunuh muridmu itu wahai sobat?"

datuk tangan hitam menghela nafas panjang lalu menjawab,

"itulah yang aku herankan,maka dari itu aku butuh bantuanmu,aku ingin kau membantuku untuk mencari siapa orangnya yang telah berani membunuh muridku satu-satunya itu,",

suryo unggul kernyitkan dahinya lalu terdiam

"mayat muridku itu sangat mengerikan,tubuhnya penuh luka,seperti luka tersayat pedang,rasa-rasanya aku ingat sesuatu",

setan paku ikut berfikir,lalu seolah ingatannya pulih dia berkata,

"sobat,apa kau ingat peristiwa dua puluh lima tahun yang lalu?,dimana sahabat kita aryo seta mati ditangan kiyai telingsing dengan tubuh penuh luka?"

seperti tersentak datuk tangan hitam berpaling kembali kepada suryo unggul dengan menggertakan geraham tanda amarahnya memuncak,

"aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu,,tunggu,,apa maksudmu,,jangan-jangan yang membunuh muridku adalah kiyai keparat itu,sebab hanya dia yang mempunyai keahlian seperti itu,aku ingat sekarang"

suryo unggul gelengkan kepalanya,"bukan itu maksudku sobat,tidak mungkin kalau kiyai keparat itu yang melakukannya,sebab yang aku dengar,sudah lama dia meninggalkan dunia persilatan",

suryo unggul menepuk bahu sobatnya lalu berkata,

"begini sobat,akhir-akhir ini terdengar kabar tentang kemunculan sosok seorang pemuda sakti dari golongan putih,kabarnya dia telah mengembara kemana-mana bahkan sampai ke tanah sebrang,dan konon dia selalu membawa-bawa pedang yang gagangnya berbentuk naga melingkar berlapis emas dan bersinar ungu,setahuku dalam dunia persilatan hanya ada satu pedang seperti itu,pedang naga ungu milik kiyai telingsing,kuat dugaanku bahwa pemuda itu adalah murid kiyai telingsing dari gunung ciremai,dan bukan tidak mungkin kalau yang membunuh muridmu adalah pemuda itu",

datuk tangan hitam terdiam mendengar penuturan sobatnya itu,dalam fikirnya apa yang di katakan suryo unggul itu beralasan dan tepat,sebab kematian muridnya itu sama seperti kematian sobatnya dua puluh lima tahun silam,

"hm,,,baiklah,,kini sudah semakin jelas,sobatku suryo unggul,,sekali lagi aku minta bantuan padamu untuk mencari pemuda keparat itu,aku harus pergi sekarang untuk menyelesaikan beberapa urusan penting dulu,nanti aku segera menyusul",

suryo unggul menepuk bahu sobatnya itu sekali lagi,

"baiklah sobat,aku akan membantumu,aku akan mencari pemuda keparat itu sampai ketemu,kalau perlu aku bunuh"

datuk tangan hitam tersenyum puas mendengar penuturan suryo unggul,lalu setelah mereka saling menjura,kedua orang itu melesat meninggalkan tempat itu ke jurusan yang berbeda.



BERSAMBUNG
 
Last edited:
Dendam sang guru (bagian 3)

Hujan turun dengan lebatnya di malam itu disertai dengan kilat dan petir yang menyambar-nyambar,di sebuah gubuk tua terlihat seseorang sedang berteduh sambil mendekapkan tangannya ke depan dada tanda dia kedinginan,pakaiannya sebelah atas terlihat basah kuyup dan sebagian rambutnya yang panjang sebatas leher itu menutupi mukanya,

"masya allah,deras betul hujannya",sang pemuda yang tidak lain adalah jaka adanya berkata sambil menggigil kedinginan.

"hujan gila!",tiba-tiba terdengar suara orang memaki tepat di belakang jaka,pemuda itu lalu menoleh ke belakang,di lihatnya sosok seorang nenek,rubuhnya tinggi kerempeng,kulitnya hitam dan hanya sebagai pembalut tulang,pipi dan rongga matanya cekung hingga menggambarkan kesan angker,rambutnya yang putih jarang di hiasi lima tusuk kundai aneh,dan hebatnya tusuk kundai itu di selipkan langsung ke kulit kepala,ketika tersenyum terlihat giginya yang ompong,pakaiannya dekil tak karuan,dan tercium bau pesing pada tubuh si nenek yang sedang duduk itu,melihat dari ciri-ciri nenek tersebut jaka segera menjura hormat.

"kalau aku yang muda dan masih hijau ini tak salah melihat,bukankah aku sekarang sedang berhadapan dengan eyang shinto gendeng,nenek sakti dari puncak gunung gede yang terkenal itu?"(untuk mengetahui siapa eyang shinto gendeng,harap baca serial "WIRO SABLENG,PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212,KARYA BASTIAN TITO")

"hik,,hik,,hik,,cuihh,,,tak perlu kau pakai peradatan segala anak muda,aku bukan junjunganmu",

jaka maklum dengan sikap si nenek yang seperti itu,memang sinto gendeng bukanlah orang yang suka di hormati.

"heh,,pemuda,melihat dari pedang yang ada di punggungmu,sepertinya kau orang dari dunia persilatan?"

"benar sekali,namaku jaka dari puncak ciremai nek"

lagi-lagi jaka perhatikan si nenek,dia masih tak percaya kalau telah bertemu dengan orang yang di takuti oleh tokoh silat golongan hitam,

"heh,apa yang kau lihat anak gebleg!",sinto gendeng membentak jaka

"tidak nek",

jaka palingkan wajahnya ke lain jurusan,dia memaki panjang pendek dalam hati di maki begitu rupa,suasana hening sesaat hingga hujan agak mereda,pada saat jaka hendak bertanya sinto gendeng sudah tak ada lagi di tempatnya,hanya suara tertawanya saja yang terdengar di kejauhan,jaka hanya gelengkan kepalanya,lalu segera saja dia beranjak meninggalkan tempat itu.

******
mentari sudah meninggi,jaka berjalan dengan santainya sambil bernyanyi-nyanyi tak karuan,namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena di depannya telah menghadang seorang berbadan besar dan berpeut buncit,matanya sebelah picak,kepalanya botak licin,dan berjanggut sepanjang dada,di tangan kanannya dia memegang sebuah gada yang berdurikan paku-paku hitam kecil beracun,agaknya akan terjadi hal buruk,lalu untuk berjaga-jaga secara diam-diam jaka kerahkan tenaga dalam ke tangan kanannya.

"pemuda keparat!akhirnya kau kutemukan juga",berkata si penghadang,

jaka yang merasa heran dan merasa tidak pernah bertemu dengan orang dihadapannya menyahuti,

"maaf,barangkali kisanak salah orang,sebab rasa-rasanya kita tidak pernah bertemu ataupun punya silang sengketa",

"pemuda,kau memang tidak punya silang sengketa denganku,tapi kau punya hutang nyawa dengan sahabatku!"

jaka semakin tidak mengerti dengan ucapan orang itu,

"sahabatmu?memangnya siapa sahabatmu?"

"baiklah,akan ku beri tahu,apakah kau masih ingat dengan pandu atau yang bergelar pendekar tampan laknat?,dia adalah murid sahabatku datuk tangan hitam,dan aku diminta untuk membunuhmu"

jaka terkejut mendengar nama datuk tangan hitam,manusia sakti dari golongan hitam itu rupanya adalah guru dari pandu atau pendekar tampan laknat yang tempo hari di bunuhnya,tapi jaka tidak merasa takut lalu leletkan lidah dan mengejek,

"hahahahah,,,kau sendiri kenapa mau-mauan di suruh?apa kau kacungnya?"

marahlah si penghadang di ejek begitu rupa,

"pemuda bangsat!jangan panggil aku setan paku kalau tidak mampu membunuhmu,makan senjataku ini",

lalu si penghadang yang merupakan setan paku atau aryo culo adanya hantamkan gadanya ke arah jaka,lima buah paku beracun melesat berdesing ke arah jaka,melihat datangnya serangan jaka yang sedari tadi sudah bersikap siaga kebutkan tangan kanannya ke arah paku-paku yang melesat itu,lima buah paku berjatuhan ke tanah,sedangkan dua buah paku lainnya menancap di pepohonan,dan tak lama pohon itu pun berubah menghitam sambil mengepulkan asap,jaka menelan ludahnya melihat hal itu,tak terbayangkan olehnya seandainya paku-paku beracun itu berhasil mengenai tubuhnya tadi.




BERSAMBUNG
 
Last edited:
Dendam sang guru (bagian 4)

Jaka berhasil mengelak,sedangkan setan paku terbengong-bengong karena serangan paku mautnya berhasil dihindari dengan mudahnya,nyatalah bahwa kecepatan si pemuda begitu hebat,dia sendiripun belum tentu lebih cepat daripada jaka,namun setan paku menyembunyikan kekagumannya terhadap jaka.

"wuutt",,tanpa basa-basi lagi gada di tangan setan paku membabat ke arah jaka,namun pemuda itu dengan gesitnya berhasil mengelak dan dengan satu hantaman sikut yang mengarah ke perut,setan paku berhasil di buatnya tersurut mundur hingga lima tombak kebelakang,sedangkan jaka terlihat majukan tangan kanannya dan mengarah ke setan paku yang masih pegangi perutnya,agaknya dia hendak mengeluarkan pukulan sakti.

lalu tangan jaka sampai sebatas pergelangan tiba-tiba berubah membiru,dan seketika itu juga keluarlah selarik sinar biru menggidikkkan dan melesat ke arah setan paku,

"pukulan naga biru",setan paku tercekat mengenali pukulan yang di kerahkan jaka itu,dalam keadaan begitu rupa,sulit bagi setan paku untuk menghindar.

"argh",terdengar pekikan mengerikan dari mulut aryo culo alias setan paku,tubuhnya hangus gosong mengerikan di sambar pukulan naga biru,tapi tak berapa lama kemudian tiba-tiba dari arah belakang melesat lima larik sinar hitam menghantam jaka,karena serangan yang begitu tiba-tiba dan tidak sempat mengelak jaka terkena sambaran sinar hitam itu lalu terpental dan jatuh bergedebugan ke tanah.

jaka mencoba bangkit,dadanya sesak dan matanya berkunang-kunang,darah segar menyembur dari mulutnya,tubuhnya bergetar hebat,agaknya dia mengalami luka dalam yang sangat parah,sambil pegangi dadanya yang sakit itu matanya terpaku pada sosok yang berdiri di hadapannya,seorang kakek memakai pakaian serba hitam,yang aneh dari kakek ini adalah janggut dan kumisnya yang serba hitam,sedangkan hanya rambutnya saja yang memutih,tubuhnya yang keriput itu hanya berupa kulit pembalut tulang sehingga rupanya bagaikan jerangkong hidup,sosok itu berdiri sambil berkacak pinggang,lalu melirik ke arah dimana mayat setan paku berada,giginya bergemeretakan,mukanya merah menyala,nampaknya dia benar-benar murka,

"pemuda bangsat!kau berhutang dua nyawa kepadaku,nyawa muridku dan nywa sobatku!",

jaka terkejut mendengar bentakan orang tua itu,dia mulai menduga-duga,mungkinkah orang yang berada di hadapannya itu adalah datuk tangan hitam,lalu sosok itu hantamkan kedua telapak tangannya ke arah jaka,kali ini sepuluh larik sinar hitam menghantam ke arah jaka,sedangkan jaka yang masih terluka parah hanya bisa terdiam dan tak bergerak,dalam hati ia berkata.

"habislah riwayatku,guru,,murid pergi",

tapi jodoh,rezeki,maut,itu di tangan allah,ketika sejengkal lagi jaka akan terkena sepuluh sinar hitam itu,tiba-tiba sekelebat bayangan putih menyeret jaka,dan sepuluh larik sinar hitam itu hanya mengenai tempat kosong,melihat serangannya meleset datuk tangan hitam memaki-maki,

"bangsat penguntit!siapa berani ikut campur urusanku?",

namun tidak ada jawaban sama sekali,dan datuk tangan hitam baru menyadari bahwa jaka pun telah lenyap dari tempat itu,hanya terdengar suara tertawa mengekeh dari kejauhan,

"keparat!akan kubunuh kau jika ku temukan bangsat penguntit!",

lagi-lagi datuk tangan hitam memaki,saking kesalnya dia hantam batu besar yang ada di dekat situ sebagai pelampiasan hingga hancur berkeping-keping,lalu datuk tangan hitam pergi meninggalkan tempat itu dengan memaki-maki.


TAMAT


Bagaimana dengan nasib jaka yang selanjutnya?siapakah sosok yang telah menyelamatkan jaka?ikuti terus serial "jaka arya santanu,pendekar pedang naga ungu" selanjutnya berjudul "SEPULUH TAPAK NAGA"
 
Last edited:
Back
Top