Diabetes

Kalina

Moderator
Cegah diabetes dengan makan kenari

Makan kacang kenari dua atau tiga kali seminggu ampuh menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 24 persen, demikian menurut penelitian terbaru. Penelitian tersebut tepatnya melibatkan 140.000
wanita Amerika Serikat. Para wanita yang menikmati 28 gram kenari setidaknya dua kali dalam seminggu pun mampu menurunkan risiko diabetes dari pada mereka yang jarang memakannya. Diterbitkan dalam Journal of Nutrition, sebenarnya ini bukan penelitian pertama yang mengaitkan antara konsumsi kenari dan risiko diabetes. Namun penelitian ini pertama kalinya dilakukan dalam skala besar dan berhasil membuktikan bahwa kenari memang berkhasiat mencegah diabetes. Meskipun penelitian tersebut hanya melibatkan para perawat wanita, namun peneliti yakin kalau efeknya juga akan sama pada pria. "Hasil penelitian ini membuktikan kalau semakin
tinggi konsumsi kenari, semakin rendah risiko
seseorang terkena diabetes tipe 2," tulis peneliti
dalam jurnal, seperti yang dikutip dari Daily Mail. Kenari memang kacang yang kaya akan asam lemak
omega-3 dan terbukti mampu mengurangi inflamasi
dalam tubuh. Makan kenari juga disebutkan mampu
melindungi jantung, mencegah kanker, dan nyeri
sendi. Penelitian sebelumnya dari Louisiana State University bahkan menyatakan kalau konsumsi kacang mampu mengontrol berat badan. Jadi tidak ada salahnya jika Anda mulai sekarang ngemil kenari untuk mendapatkan semua khasiat kesehatan tersebut.

Merdeka.com
 
Kadar merkuri tinggi dalam tubuh tingkatkan risiko diabetes

Orang dewasa yang memiliki tingkat merkuri tinggi dalam tubuhnya berkemungkinan memiliki risiko diabetes hingga 65 persen lebih tinggi, ungkap sebuah penelitian. Penelitian pertama yang mengaitkan kadar merkuri dengan diabetes ini memberikan peringatan agar orang membatasi konsumsi ikan. Karena berdasarkan penelitian ikan dan makanan laut
adalah yang paling banyak mengandung merkuri, seperti dilansir oleh US News (08/04). Peneliti menemukan bahwa hampir semua ikan dan makanan laut mengandung jejak merkuri. Meski begitu, ikan dan makanan laut juga mengandung
protein dan nutrisi penting seperti magnesium dan omega-3, yang bisa menurunkan efek merkuri. Penelitian ini mengamati 3.900 pria dan wanita berusia 20 - 32 tahun yang bebas diabetes sejak 1987 sampai 2005. peneliti mengukur kadar merkuri
serta melakukan tes diabetes. Peneliti juga
menghitung risiko yang disebabkan oleh faktor lain, seperti gaya hidup dan diet. Dibandingkan dengan partisipan lain, orang yang memiliki kadar merkuri tinggi dalam tubuhnya
memiliki gaya hidup yang lebih sehat, memiliki
lingkar pinggang yang lebih kecil, dan mengonsumsi
lebih banyak ikan. Meski begitu, peneliti juga
menunjukkan tingginya kadar merkuri berujung pada peningkatan risiko diabetes. Berdasarkan hasil penelitian ini, sebaiknya orang
lebih selektif saat mengonsumsi makanan laut. Sebaiknya pilih makanan laut yang rendah merkuri seperti salmon, lele, dan udang.

Merdeka.com
 
Pasien Diabetes Perlu Waspadai Gagal Jantung

KOMPAS.com - Penderita diabetes harus mewaspadai kemungkinan mengalami gagal jantung. Gula darah yang darah terlalu tinggi dapat
menyebabkan aliran darah tidak lancar. Akibatnya, otot jantung mengalami kekurangan asupan nutrisi dan oksigen, yang menghambat kerja jantung dalam memompa darah. Kondisi ini akan merusak saraf dan pembuluh
darah, yang kemudian menyebabkan komplikasi
seperti penyakit jantung dan stroke. Kedua
penyakit ini menjadi penyebab kematian utama pada penderita diabetes. "Orang dengan diabetes lebih berisiko menderita penyakit gagal jantung. Kapan serangan datang
ditentukan tinggi kandungan gula dalam darah dan berat badan, yang berbeda pada setiap orang," kata internis yang juga konsultan endokrin, DR dr
Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD, KEMD pada Pekan Ilmiah Dokter 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) di
Jakarta,Minggu (7/4/2013) lalu. Mardi menambahkan, penderita diabetes juga
berpotensi terkena gagal jantung dan stroke di usia lebih muda dibanding mereka yang tidak diabetes. Penderita diabetes tipe 2 berpotensi mengalami
gagal jantung, sama dengan orang tanpa diabetes yang pernah mendapat serangan jantung satu kali. Penderita diabetes yang pernah mendapat
serangan jantung, juga berisiko menderita gagal
jantung kedua kalinya. Serangan jantung pada
penderita diabetes juga lebih berisiko kematian,
dibandingkan yang tanpa diabetes. Hal ini
disebabkan tumpukan gula darah yang semakin tinggi dan tidak terkontrol, membuka kesempatan terjadinya penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).
Gagal jantung dan stroke merupakan risiko bagi
pasien diabetes yang mengalami penyumbatan di saluran pembuluh darah besar (macroangeopathy). Bila penyumbatan terjadi di
saluran darah kecil (microangeopathy), maka penderita akan mengalami rasa pegal dan kesemutan di anggota gerak tubuh.
 
Bisa dicegah

Penyakit diabetes tentunya tidak datang begitu saja. "Butuh waktu lima sampai 10 tahun
penumpukan gula darah menjadi diabetes. Selama jangka waktu itu tentu tubuh sudah mengirim sinyal," kata Mardi. Sayangnya, gejala diabetes seperti kerap merasa lelah, sering buang air kecil, cepat merasa lapar dan haus lebih sering diabaikan. Turunnya berat badan secara drastis, misal 12 kilogram dalam satu
sampai 3 bulan, juga tidak dipedulikan. Padahal, bila tanggap dan segera memperbaiki
pola makan, istirahat, dan olahraga, penyakit diabetes bukannya tidak bisa dihindari. "Gaya hidup sehat menjadi kunci utama menghindari diabetes. Bagi yang sudah menderita diabetes sebaiknya segera patuhi diet yang disarankan, dan rutin konsultasi," kata Mardi.

Kompas
 
Back
Top