gupy15
Mod
Sabtu, 03 Februari 2007 NASIONAL
Diduga Stres, Bunuh Tiga Anggota Keluarga
SLEMAN - Diduga stres, Wardoyo (30) warga Dusun Pondok, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, tega menghabisi tiga nyawa anggota keluarganya, kemarin. Penyebabnya sepele, hanya karena mendengar bunyi ketukan dari penjual siomay dia merasa terganggu dan mengamuk.
Saat itu keponakannya, Bagus (5) sedang membeli siomay di jalan depan rumah. Spontan dia menyeret Bagus ke dalam rumah. Dengan balok kayu dia menghajar keponakannya hingga tewas. Luka paling parah diderita anak itu pada bagian kening dan perut.
Sesaat setelah itu ibu kandung Wardoyo, Theresia Darminto (70) datang menghampiri. Kaget dengan kedatangan ibunya, pelaku semakin kalap. Dia menghabisi nyawa ibunya sendiri dengan kayu yang sama.
Bagaikan banteng ketaton dia semakin beringas, menendang pintu dan menghancurkan barang di sekelilingnya. Paman pelaku Notodiharjo (80) yang hendak menenangkannya juga menjadi sasaran berikutnya.
Dipukul
Kakak kandung Theresia itu dipukul dengan balok serupa hingga tewas. Baik paman dan ibu kandungnya mengalami luka yang hampir sama. Berdarah pada bagian punggung dan kepalanya.
Menurut saksi yang juga tetangga pelaku, Suparti (66), Wardoyo sering ngamuk, tapi tidak sesadis kali ini. ?Dia memang sakit jiwa. Biasanya kalau baru kumat marah-marah dan ngamuk,??katanya.
Menurutnya, Wardoyo masih menjalani terapi kejiwaan di RS Jiwa Grasia, Pakem, Sleman. Sudah beberapa tahun terakhir setiap tiga bulan sekali menjalani pemeriksaan di sana.
Melihat peristiwa tragis itu para tetangga tak berani mendekat karena takut menjadi sasaran berikutnya. Di antara warga itu ada yang melapor ke Polsek Kalasan. Tak lama kemudian polisi datang. Pelaku masih di depan rumah, polisi sempat memberikan tembakan peringatan tiga kali hingga membuat pelaku ketakutan.
Ketika menggigil ketakutan Wardoyo membuang balok kayu saat itu juga polisi dibantu warga meringkusnya. Polisi membawa dia ke Mapolsek Kalasan.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Pitoyo Agung Yuwono mengatakan, dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa yang sudah lama dideritanya.
Hal itu juga dikuatkan saksi, selama ini Wardoyo hidup sendirian denga gangguan jiwa berat.??Pada saat kejadian itu, pelaku mungkin sedang kumat,??katanya. (H33-64)
Diduga Stres, Bunuh Tiga Anggota Keluarga
SLEMAN - Diduga stres, Wardoyo (30) warga Dusun Pondok, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, tega menghabisi tiga nyawa anggota keluarganya, kemarin. Penyebabnya sepele, hanya karena mendengar bunyi ketukan dari penjual siomay dia merasa terganggu dan mengamuk.
Saat itu keponakannya, Bagus (5) sedang membeli siomay di jalan depan rumah. Spontan dia menyeret Bagus ke dalam rumah. Dengan balok kayu dia menghajar keponakannya hingga tewas. Luka paling parah diderita anak itu pada bagian kening dan perut.
Sesaat setelah itu ibu kandung Wardoyo, Theresia Darminto (70) datang menghampiri. Kaget dengan kedatangan ibunya, pelaku semakin kalap. Dia menghabisi nyawa ibunya sendiri dengan kayu yang sama.
Bagaikan banteng ketaton dia semakin beringas, menendang pintu dan menghancurkan barang di sekelilingnya. Paman pelaku Notodiharjo (80) yang hendak menenangkannya juga menjadi sasaran berikutnya.
Dipukul
Kakak kandung Theresia itu dipukul dengan balok serupa hingga tewas. Baik paman dan ibu kandungnya mengalami luka yang hampir sama. Berdarah pada bagian punggung dan kepalanya.
Menurut saksi yang juga tetangga pelaku, Suparti (66), Wardoyo sering ngamuk, tapi tidak sesadis kali ini. ?Dia memang sakit jiwa. Biasanya kalau baru kumat marah-marah dan ngamuk,??katanya.
Menurutnya, Wardoyo masih menjalani terapi kejiwaan di RS Jiwa Grasia, Pakem, Sleman. Sudah beberapa tahun terakhir setiap tiga bulan sekali menjalani pemeriksaan di sana.
Melihat peristiwa tragis itu para tetangga tak berani mendekat karena takut menjadi sasaran berikutnya. Di antara warga itu ada yang melapor ke Polsek Kalasan. Tak lama kemudian polisi datang. Pelaku masih di depan rumah, polisi sempat memberikan tembakan peringatan tiga kali hingga membuat pelaku ketakutan.
Ketika menggigil ketakutan Wardoyo membuang balok kayu saat itu juga polisi dibantu warga meringkusnya. Polisi membawa dia ke Mapolsek Kalasan.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Pitoyo Agung Yuwono mengatakan, dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa yang sudah lama dideritanya.
Hal itu juga dikuatkan saksi, selama ini Wardoyo hidup sendirian denga gangguan jiwa berat.??Pada saat kejadian itu, pelaku mungkin sedang kumat,??katanya. (H33-64)