Diffuser Supersonik
Kompresor pasif ataupun saluran tertentu, untuk memperlambat arus gas berkecepatan supersonik sehingga mencapai kecepatan sonik pada penampang terkecil (leher diffuser). Diikhtiarkan agar diffusi supersonik ini berupa kompresi isentropik, untuk mana perlu dicegah atau dikurangi efek-efek viskositas, interaksi lapian-perbatasan-kejut, pembatasan pada lubang masuk, pembatasan kompresi oleh struktur kejut, dan sebagainya. Transisi dan aliran supersonik menjadi subsonik akan melalui suatu kejutan normal, dengan kerugian energi yang cepat bertambah dengan meningkatnya angka Mach. Kerugian mi sangat besar kalau kecepatan lebih dan Mach 1,5 sehingga diperlukan sistem kompresi yang lebih rumit untuk mengurangi kerugian itu. Pada dasarnya ada 3 jenis diffuser supersonik:
pertama kompresi eksternal, di mana diffusi supersonik terjadi sebelum arusnya melewati bibir di lobang masuk; ke-2, kompresi internal, di mana diffusi terjadi sesudah melewati bibir di dalam saluran yang konvergen secara sedikit demi sedikit; ke-3, kombinasi kompresi eksternal dan internal. Baik sistem eksternal maupun sistem internal mempunyai keuntungan dan kesulitannya sendiri, dan sistem kombinasi itulah merupakan kompromi yang cukup efektif; tekanan total yang dapat diselamatkan (Ing.: recovery) cukup tinggi dengan mengurangi kesulitan-kesulitan. Masalah lain yang timbul pada penerapan diffuser supersonik untuk motor jet ialah drag-external yang harus serendah mungkin. Berdasarkan atas pertimbangan menambah jarak jangkau atau penetapan pesawat udara, lazimnya perlu dikompromikan antara recovery tekanan total dan penekanan drag. Untuk kecepatan di bawah Mach 3,5 biasanya diutamakan recovery, sedang di atas Mach 3,5 dimenangkan penekanan drag. Lubang masuk (Ing.: inlet) diffuser supersonik paling efisien untuk kecepatan-jajahan-disain, yang berarti bahwa lubang masuk itu tidak efisien untuk kecepatankecepatan yang lebih kecil; maka diperlukan tindakan khusus untuk mengatasi kelemahan ini.
Last edited: