Disfungsi Seksual pada Perempuan

Gia_Viana

New member
Disfungsi Seksual pada Perempuan



111209_sex_disfungsi1.jpg



Tahukah anda bahwa kaum perempuan yang sering mengalami keluhan fisik, seperti sakit kepala, lemas, dan pegal atau merasa mudah tersinggung sebaiknya jangan menganggap enteng. Sebab, bisa jadi hal itu merupakan tanda awal terkena disfungsi seksual.

Sebab, masalah disfungsi seksual bukan cuma milik kaum adam, tetapi juga perempuan di dunia. Survei di Amerika Serikat menunjukkan disfungsi seksual memengaruhi 43% perempuan usia di bawah 60 tahun.

Di Indonesia yang tabu membicarakan seks, masalah ini tidak terungkap. Tapi biasanya muncul dalam bentuk keluhan fisik tadi, seperti sakit kepala, lemas, pegal, dan mudah tersinggung, ungkap dr Jusni Ichsan Solichin, ahli psikoterapi seksual, dalam sebuah seminar Disfungsi Seksual pada Wanita dan Solusinya.

Jusni menyatakan disfungsi seksual pada wanita terjadi akibat fisik dan psikis. Secara fisik lebih sering terjadi setelah menopause akibat penurunan produksi hormon estrogen. Diperkirakan separuh wanita yang sudah menopause mengalaminya.

Namun faktor sebelum masa menopause pun tidak sedikit kaum perempuan mengalami disfungsi seksual, terutama disebabkan faktor psikis. Bagi perempuan, lanjutnya, faktor psikis yang bisa memengaruhi gairah seksual, antara lain bermasalah dengan pasangan, kesulitan ekonomi, trauma, seperti pemerkosaan, mitos dan lain-lain.

Faktor penyakit, seperti diabetes, jantung, infeksi jamur dan penggunaan alkohol juga bisa membuat disfungsi seksual perempuan. Jusni mencontohkan perempuan dikatakan mengalami gangguan gairah seksual apabila tidak mampu mempertahankan gairahnya walau memiliki keinginan seks.

Secara fisik, penyebabnya bisa gangguan anatomi seksual. Bisa juga penyebabnya secara psikis yaitu perasaan bersalah atau takut terhadap hubungan seks.

Sementara itu, di tempat yang sama dr Bambang Soekamto mengatakan ketidaknyamanan perempuan terhadap pasangannya juga bisa menciptakan disfungsi seksual. Bambang mengatakan, perempuan yang menyatakan puas ketika berhubungan seks dengan pasangannya hanya 25%.

111209_sex_disfungsi2.jpg



"Meskipun menikah atas nama cinta, belum tentu langgeng bila tidak memiliki pengetahuan memadai tentang seks dan tekniknya," ujar seksolog itu lagi. Untuk mengatasinya, lanjutnya, diperlukan keterbukaan dan komunikasi antarpasangan.

"Bila perlu bawa pasangan berkonsultasi. Namun sering terjadi karena malu dan gengsi, penderita disfungsi seksual mencari pengobatan sendiri, bukan ke ahlinya," tegas Bambang.

Mengenai penyembuhan disfungsi seksual pada perempuan, Bambang menyarankan penderita tidak terlalu bergantung pada obat perangsang. Menurutnya, obat perangsang harus digunakan secara proporsional.

Obat perangsang hanyalah alat bantu yang digunakan sewaktu-waktu. Yang harus diselesaikan adalah masalah utamanya, baik fisik maupun psikis.



Sumber : Perempuan
 
Bls: Disfungsi Seksual pada Perempuan

disfungsi seksual yang banyak dialami oleh wanita di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh faktor psikis...
 
Bls: Disfungsi Seksual pada Perempuan

kalo yang kecapekan gara2 ngurus anaknya yang do-re-mi (setiap tahun lahir satu),gimana bro Red?
 
Bls: Disfungsi Seksual pada Perempuan

wehh... itu mah napsu namanya.. bercocok tanem teruuuusss...

coba ntar kalo udah nikah atw tanya sama yang udah nikah,kalo kecapekan berpengaruh gak sama seks. :)
kalau cewek mah (gak tau bener gak,ya...) gak lagi horny juga bisa begituan.
nb: maap kalo saya salah... :p
 
Bls: Disfungsi Seksual pada Perempuan

ya...


perempuan akan lebih mudah orgasme kalo
secara psikis dia mampu membuat dirinya tenang dan terbawa emosi
di saat "bercinta".. :p


[keliatan yakin banget ya gw?]
 
Back
Top