Jeki masuk ke toko obat dan membeli sebiji kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan malam di rumah pacarnya. "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya", tambah Jeki sambil menyeringai. Kondom pun berpindah tangan.
Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya minta satu lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula.
Saya rasa dia juga naksir
saya. Siapa tahu malam ini saya mujur...". Kondom kedua berpindah tangan.
Jeki kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi. "Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati...".
Dengan berbekal tiga kondom, Jeki datang ke rumah pacarnya sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar Jeki, adik dan ibunya sudah menunggu. Jeki pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.
Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Jeki langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala.
Satu menit berlalu. Jeki makin khusuk berdoa. Dua menit. Jeki terus komat-kamit ?"- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.
Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius".
Sambil terus menunduk, Jeki menjawab dengan suara hampir menangis:
"Saya juga baru tahu kalo ayah kamu punya toko obat...."
Haaaa...................
Haaaa
Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya minta satu lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula.
Saya rasa dia juga naksir
saya. Siapa tahu malam ini saya mujur...". Kondom kedua berpindah tangan.
Jeki kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi. "Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati...".
Dengan berbekal tiga kondom, Jeki datang ke rumah pacarnya sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar Jeki, adik dan ibunya sudah menunggu. Jeki pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.
Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Jeki langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala.
Satu menit berlalu. Jeki makin khusuk berdoa. Dua menit. Jeki terus komat-kamit ?"- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.
Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius".
Sambil terus menunduk, Jeki menjawab dengan suara hampir menangis:
"Saya juga baru tahu kalo ayah kamu punya toko obat...."
Haaaa...................
Haaaa