Dominasi Dolar AS Luntur 5-10 Tahun Mendatang

joskaren

New member
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ekonomi Bank ABN AMRO, Han de Jong, memprediksi bahwa dominasi dolar AS di pasar dunia akan luntur dan tergeser oleh mata uang Eropa euro dalam 5-10 tahun mendatang.

Dalam Media Breifing di Jakarta, Selasa, Han de Jong, juga mengungkapkan tiga skenario perkembangan ekonomi dunia mendatang yang dapat mempengaruhi dominasi peran dolar AS di pasar global.

Menurut Han, tiga skenario itu adalah pertama, euro secara umum akan menggantikan dolar AS dalam denominasi cadangan devisa, kedua, dolar AS tetap merajai pasar valas apabila perekonomian Eropa tetap berjalan lamban dan pertumbuhan cepat ekonomi Cina hanya sampai Olimpiade 2008.

Tetapi sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi Cina yang cepat tetap berlanjut, maka kemungkinan mata uang remibi (RMB) menjadi mata uang ketiga dunia bisa terjadi.

Sedangkan skenario ketiga, adanya pelepasan dolar AS oleh pelaku ekonomi dunia, meski Han tidak yakin skenario ini bisa terjadi.

Menurut Han, skenario yang mungkin terjadi dan dapat mereduksi peran dolar AS di masa mendatang adalah ketika ekonomi Eropa tumbuh dengan cepat dan dominasi Eropa akan membuat euro menggeser peran dolar AS sebagai alat transaksi global.

Skenario ini bisa terjadi karena telah muncul kekecewaan para pelaku ekonomi dunia terhadap double standard (standar ganda) yang diberlakukan AS.

"Di satu sisi mereka (AS) menganjurkan untuk menerapkan pasar bebas terhadap negara lain, namun dia (AS sendiri) memproteksi diri. Sebagai contoh perusahaan Arab Cina yang akan membeli perusahaan strategis di AS tidak diperbolehkan," tambahnya.

Selain itu, perekonomian AS yang tengah mengalami perlambatan akan memberikan efek positif, bukan efek negatif seperti resesi yang sempat terjadi pada 1930-1940.

Perlambatan ekonomi di AS yang salah satunya ditandai dengan turunnya harga perumahan, justru akan menurunkan inflasi, yang akhirnya akan menurunkan suku bunga.

Beberapa perusahaan di AS juga melaporkan adanya kemunduran dalam kondisi keuangannya. Perlambatan ini akan direspon oleh The Fed untuk menurunkan suku bunganya.

Han memprediksi The Fed rate akan turun 50 basis poin menjadi 4,75 persen tahun ini, walaupun pelaku pasar banyak yang mengharapkan tetap pada 5,25 persen.(*)
13 Februari 2007 14:54
ANTARA
 
Back
Top