nurcahyo
New member
Oleh Dr Samsuridjal Djauzi
Dosis Obat Berlebih
ISTRI saya enam bulan lalu didiagnosis dokter menderita penyakit kencing manis. Memang sudah setahun ini berat badannya turun dan sering kencing malam hari. Mertua laki-laki saya memang penderita kencing manis.
Tampaknya istri saya belum siap menerima kenyataan ini. Dia amat khawatir dan memeriksakan kadar gulanya lebih sering daripada yang dianjurkan dokter.
Seminggu lalu dia merasa sering kencing dan memeriksakan gula darahnya ke laboratorium. Ternyata gula darah 2 jam sehabis makan mencapai 190 mg. Dia merasa gelisah karena kadar gula tersebut lebih tinggi daripada kadar yang diharapkan.
Tanpa berkonsultasi dengan dokter yang mengobati, dia memakan obat Daonil yang seharusnya hanya sekali sehari menjadi dua kali sehari. Akibatnya dia semakin lemah dan gelisah. Seluruh tubuhnya diliputi keringat dingin. Saya waktu itu sedang berada di kantor sehingga istri saya dibawa oleh adik saya yang tinggal serumah ke rumah sakit terdekat.
Di ruang gawat darurat ia diperiksa gula darahnya. Ternyata hanya 60 mg. Kata dokter istri saya menderita hipoglikemi akibat dosis obat kencing manis berlebih. Dia segera disuntik glukosa dan kemudian diinfus. Untuk pengamatan selanjutnya dia perlu dirawat dan baru tiga hari kemudian diizinkan pulang.
Saya baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini. Pertanyaan saya apakah hipoglikemi berbahaya? Bagaimana mencegahnya dan memberi pertolongan pertama agar tak perlu dirawat di rumah sakit?
Maklumlah saya hanya pegawai rendah di sebuah perusahaan swasta. Penggantian biaya berobat amat terbatas. Terima kasih atas penjelasan dokter.
Sumantri, Bogor
PENGOBATAN kencing manis mencakup pengaturan pola makan, olahraga, dan obat. Jika perlu pengobatan untuk menurunkan gula darah maka obat tersebut diberikan dalam indikasi dan dosis yang tepat. Titik tangkap obat kencing manis dalam menurunkan gula darah berbeda-beda sehingga perlu indikasi yang tepat untuk penggunaannya.
Daonil (glibenklamid) merupakan obat kencing manis golongan sulfonilurea. Obat ini biasanya diberikan pada penderita kencing manis tipe 2 dengan berat badan normal atau lebih.
Daonil mempunyai pengaruh hipoglikemi cukup kuat sehingga penderita yang menggunakan obat ini perlu mengatur jadwal makan secara ketat. Dosis Daonil yang biasanya diberikan pada permulaan hanya 2,5 sampai 5 mg. Obat ini bekerja di tubuh selama 12 sampai 24 jam. Jadi pemberian obat memang biasanya dimulai sekali sehari namun dapat dinaikkan menjadi 2 kali sehari bila diperlukan.
Komunikasi dokter dan penderita pada penyakit kencing manis memang amat perlu. Penderita perlu memahami rencana pengobatan yang akan dilakukan serta penyulit yang mungkin timbul.
Pengendalian gula darah memang salah satu sasaran pengobatan kencing manis karena jika kendali tersebut dapat dicapai maka risiko komplikasi dapat diturunkan. Kadar gula darah yang diharapkan dapat dicapai adalah pada keadaan puasa 80-120 mg/dl dan 2 jam sesudah makan 120 sampai 160 mg/dl.
Namun demikian, penurunan gula darah tersebut diharapkan dicapai secara bertahap, jadi tidak harus segera turun. Penurunan gula darah yang cepat dapat menimbulkan reaksi hipoglikemi. Jadi sebenarnya istri Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan kadar gula darah 190 mg. Dia dapat menunggu sambil berkonsultasi dengan dokter sebelum menaikkan dosis obat. Bahkan acapkali penurunan gula darah tidak memerlukan peningkatan dosis obat kencing manis tapi cukup dengan modifikasi makanan dan olahraga.
Gejala hipoglikemi biasanya mulai timbul bila gula darah di bawah 50 mg. Namun, reaksi hipoglikemi dapat terjadi pada nilai gula darah yang lebih tinggi. Gejala hipoglikemi biasanya adalah rasa lapar, lesu, sulit berkonsentrasi, keringat dingin dan pada stadium yang lebih lanjut dapat terjadi penurunan kesadaran (koma). Keadaan hipoglikemi ini dapat terjadi pada penggunaan obat kencing manis oral maupun suntikan insulin.
Pencegahan hipoglikemi adalah dengan mematuhi jadwal makan dan menggunakan obat dengan dosis yang tepat. Jika nafsu makan berkurang karena sesuatu hal konsultasikanlah dengan dokter untuk juga mengurangi dosis obat kencing manis.
Pertolongan pertama pada hipoglikemi adalah pemberian gula murni lebih kurang 2 sendok makan (30 gram), sirop, permen, atau makanan yang mengandung hidrat arang untuk meningkatkan gula darah. Pertolongan ini hanya dapat dilakukan pada stadium awal, pada keadaan kesadaran penderita masih baik.
Jika kesadaran penderita mulai menurun maka harus cepat diberikan suntikan larutan glukosa 40 persen melalui pembuluh darah vena 10 sampai 20 menit hingga pasien sadar disertai pemberian infus cairan dekstrosa 10 persen untuk mempertahankan kadar gula darah.
Patut diingat setelah pemberian gula murni kadar gula dapat menurun kembali jika obat masih bekerja aktif dalam tubuh. Karena itu sebaiknya setelah hipoglikemi, jika fasilitas ada, kadar gula darah perlu dipantau secara berkala.
Penderita hipoglikemi harus mendapat pertolongan segera. Kadar gula yang rendah dapat merusak sel-sel otak. Jika keadaan gula rendah ini terjadi lebih dari 6 jam mungkin terjadi kerusakan yang menetap. Selain karena akibat obat kencing manis hipoglikemi juga dapat terjadi karena makan yang kurang atau olahraga yang berlebihan.
Nah, mudah-mudahan pengalaman ini menjadi cambuk bagi kita untuk memahami penyakit kencing manis secara lebih rinci dan membina hubungan yang akrab dengan dokter yang mengobati. *
Dosis Obat Berlebih
ISTRI saya enam bulan lalu didiagnosis dokter menderita penyakit kencing manis. Memang sudah setahun ini berat badannya turun dan sering kencing malam hari. Mertua laki-laki saya memang penderita kencing manis.
Tampaknya istri saya belum siap menerima kenyataan ini. Dia amat khawatir dan memeriksakan kadar gulanya lebih sering daripada yang dianjurkan dokter.
Seminggu lalu dia merasa sering kencing dan memeriksakan gula darahnya ke laboratorium. Ternyata gula darah 2 jam sehabis makan mencapai 190 mg. Dia merasa gelisah karena kadar gula tersebut lebih tinggi daripada kadar yang diharapkan.
Tanpa berkonsultasi dengan dokter yang mengobati, dia memakan obat Daonil yang seharusnya hanya sekali sehari menjadi dua kali sehari. Akibatnya dia semakin lemah dan gelisah. Seluruh tubuhnya diliputi keringat dingin. Saya waktu itu sedang berada di kantor sehingga istri saya dibawa oleh adik saya yang tinggal serumah ke rumah sakit terdekat.
Di ruang gawat darurat ia diperiksa gula darahnya. Ternyata hanya 60 mg. Kata dokter istri saya menderita hipoglikemi akibat dosis obat kencing manis berlebih. Dia segera disuntik glukosa dan kemudian diinfus. Untuk pengamatan selanjutnya dia perlu dirawat dan baru tiga hari kemudian diizinkan pulang.
Saya baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini. Pertanyaan saya apakah hipoglikemi berbahaya? Bagaimana mencegahnya dan memberi pertolongan pertama agar tak perlu dirawat di rumah sakit?
Maklumlah saya hanya pegawai rendah di sebuah perusahaan swasta. Penggantian biaya berobat amat terbatas. Terima kasih atas penjelasan dokter.
Sumantri, Bogor
PENGOBATAN kencing manis mencakup pengaturan pola makan, olahraga, dan obat. Jika perlu pengobatan untuk menurunkan gula darah maka obat tersebut diberikan dalam indikasi dan dosis yang tepat. Titik tangkap obat kencing manis dalam menurunkan gula darah berbeda-beda sehingga perlu indikasi yang tepat untuk penggunaannya.
Daonil (glibenklamid) merupakan obat kencing manis golongan sulfonilurea. Obat ini biasanya diberikan pada penderita kencing manis tipe 2 dengan berat badan normal atau lebih.
Daonil mempunyai pengaruh hipoglikemi cukup kuat sehingga penderita yang menggunakan obat ini perlu mengatur jadwal makan secara ketat. Dosis Daonil yang biasanya diberikan pada permulaan hanya 2,5 sampai 5 mg. Obat ini bekerja di tubuh selama 12 sampai 24 jam. Jadi pemberian obat memang biasanya dimulai sekali sehari namun dapat dinaikkan menjadi 2 kali sehari bila diperlukan.
Komunikasi dokter dan penderita pada penyakit kencing manis memang amat perlu. Penderita perlu memahami rencana pengobatan yang akan dilakukan serta penyulit yang mungkin timbul.
Pengendalian gula darah memang salah satu sasaran pengobatan kencing manis karena jika kendali tersebut dapat dicapai maka risiko komplikasi dapat diturunkan. Kadar gula darah yang diharapkan dapat dicapai adalah pada keadaan puasa 80-120 mg/dl dan 2 jam sesudah makan 120 sampai 160 mg/dl.
Namun demikian, penurunan gula darah tersebut diharapkan dicapai secara bertahap, jadi tidak harus segera turun. Penurunan gula darah yang cepat dapat menimbulkan reaksi hipoglikemi. Jadi sebenarnya istri Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan kadar gula darah 190 mg. Dia dapat menunggu sambil berkonsultasi dengan dokter sebelum menaikkan dosis obat. Bahkan acapkali penurunan gula darah tidak memerlukan peningkatan dosis obat kencing manis tapi cukup dengan modifikasi makanan dan olahraga.
Gejala hipoglikemi biasanya mulai timbul bila gula darah di bawah 50 mg. Namun, reaksi hipoglikemi dapat terjadi pada nilai gula darah yang lebih tinggi. Gejala hipoglikemi biasanya adalah rasa lapar, lesu, sulit berkonsentrasi, keringat dingin dan pada stadium yang lebih lanjut dapat terjadi penurunan kesadaran (koma). Keadaan hipoglikemi ini dapat terjadi pada penggunaan obat kencing manis oral maupun suntikan insulin.
Pencegahan hipoglikemi adalah dengan mematuhi jadwal makan dan menggunakan obat dengan dosis yang tepat. Jika nafsu makan berkurang karena sesuatu hal konsultasikanlah dengan dokter untuk juga mengurangi dosis obat kencing manis.
Pertolongan pertama pada hipoglikemi adalah pemberian gula murni lebih kurang 2 sendok makan (30 gram), sirop, permen, atau makanan yang mengandung hidrat arang untuk meningkatkan gula darah. Pertolongan ini hanya dapat dilakukan pada stadium awal, pada keadaan kesadaran penderita masih baik.
Jika kesadaran penderita mulai menurun maka harus cepat diberikan suntikan larutan glukosa 40 persen melalui pembuluh darah vena 10 sampai 20 menit hingga pasien sadar disertai pemberian infus cairan dekstrosa 10 persen untuk mempertahankan kadar gula darah.
Patut diingat setelah pemberian gula murni kadar gula dapat menurun kembali jika obat masih bekerja aktif dalam tubuh. Karena itu sebaiknya setelah hipoglikemi, jika fasilitas ada, kadar gula darah perlu dipantau secara berkala.
Penderita hipoglikemi harus mendapat pertolongan segera. Kadar gula yang rendah dapat merusak sel-sel otak. Jika keadaan gula rendah ini terjadi lebih dari 6 jam mungkin terjadi kerusakan yang menetap. Selain karena akibat obat kencing manis hipoglikemi juga dapat terjadi karena makan yang kurang atau olahraga yang berlebihan.
Nah, mudah-mudahan pengalaman ini menjadi cambuk bagi kita untuk memahami penyakit kencing manis secara lebih rinci dan membina hubungan yang akrab dengan dokter yang mengobati. *