Kalina
Moderator
Sering makan ikan asin bisa mengaktifkan virus, yang menjadi penyebab utama dari kanker. Ikan asin
mengandung nitrosamin yang dapat mengaktifkan
virus Epstein-Barr - yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan). Ikan asin mengandung nitrosamin yang bersifat
karsinogenik (zat pemicu kanker). Hal ini terjadi saat
ikan melalui proses pengasinan dan penjemuran.
Selama proses berlangsung, sinar matahari bereaksi
dengan nitrit (perombakan protein) pada daging ikan,
sehingga membentuk senyawa nitrosamin. Nitrosamin adalah pemicu utama dari kanker
nasofaring atau tenggorokan, yang tidak hanya
ditemukan pada ikan, tetapi juga produk makanan
diawetkan dengan cara pengasinan. Kanker
nasofaring ditandai dengan gejala yang telinga sering berdengung dan terasa penuh di satu sisi tanpa adanya rasa sakit, sehingga pendengaran jadi
berkurang. Kanker tenggorokan juga diklaim sebagai salah satu kanker paling berbahaya di peringkat keempat setelah kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker kulit.
Berikut adalah faktor-faktor pemicu yang dapat
mengaktifkan virus Epstein-Barr, seperti dilansir
Healthypro.org.
1. Genetik
Ras Mongoloid menjadi kelompok yang paling sering
terkena kanker nasofaring karena memiliki gen
tertentu.
2. Gaya hidup sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti sering terkena polusi,
merokok, dan minum alkohol, dapat meningkatkan
risiko kanker tenggorokan.
3. Cara makan
Kebiasaan buruk seperti sering makanan yang
diasinkan, difermentasi, dan diawetkan, dapat
mengaktifkan virus Epstein-Barr, yang pada akhirnya
mengakibatkan kanker tenggorokan.
Sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan. Jadi, makanlah dengan
seimbang dan tidak berlebihan.
Merdeka.com
mengandung nitrosamin yang dapat mengaktifkan
virus Epstein-Barr - yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan). Ikan asin mengandung nitrosamin yang bersifat
karsinogenik (zat pemicu kanker). Hal ini terjadi saat
ikan melalui proses pengasinan dan penjemuran.
Selama proses berlangsung, sinar matahari bereaksi
dengan nitrit (perombakan protein) pada daging ikan,
sehingga membentuk senyawa nitrosamin. Nitrosamin adalah pemicu utama dari kanker
nasofaring atau tenggorokan, yang tidak hanya
ditemukan pada ikan, tetapi juga produk makanan
diawetkan dengan cara pengasinan. Kanker
nasofaring ditandai dengan gejala yang telinga sering berdengung dan terasa penuh di satu sisi tanpa adanya rasa sakit, sehingga pendengaran jadi
berkurang. Kanker tenggorokan juga diklaim sebagai salah satu kanker paling berbahaya di peringkat keempat setelah kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker kulit.
Berikut adalah faktor-faktor pemicu yang dapat
mengaktifkan virus Epstein-Barr, seperti dilansir
Healthypro.org.
1. Genetik
Ras Mongoloid menjadi kelompok yang paling sering
terkena kanker nasofaring karena memiliki gen
tertentu.
2. Gaya hidup sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti sering terkena polusi,
merokok, dan minum alkohol, dapat meningkatkan
risiko kanker tenggorokan.
3. Cara makan
Kebiasaan buruk seperti sering makanan yang
diasinkan, difermentasi, dan diawetkan, dapat
mengaktifkan virus Epstein-Barr, yang pada akhirnya
mengakibatkan kanker tenggorokan.
Sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan. Jadi, makanlah dengan
seimbang dan tidak berlebihan.
Merdeka.com