maksumtoha
New member
gimana ini pak nasib para TKI
makanya jangan sibuk bikinh buku dong
rakyatmu itu juga ada yg di luar negeri
http://www.lensaindonesia.com/2013/11/13/dpr-presiden-harus-perjuangan-nasib-7-ribu-tki-terancam-diusir.html
inget pak para TKI ini juga ikut nyumbang pendapatan negara loh
jadi jgn dianggap nsebelah mata
makanya jangan sibuk bikinh buku dong
rakyatmu itu juga ada yg di luar negeri
LENSAINDONESIA.COM: Dipulangkannya 484 TKI dari Saudi Arabia karena berstatus overstay, mengundang sorotan keras dari kalangan DPR RI.Pasalnya, masih 7000 lebih TKI yang terancam dideportasi dari Arab Saudi.
Ketua komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) mestinya tidak membiarkan warga Indonesia dipulangkan seperti itu. Selain mempermalukan Indonesia, hal ini juga menyangkut nasib TKI.
“Ya, kan berkali-kali saya tekankan, pemimpin kita itu pemimpin atau pemimpi. Kalau pemimpin, pasti akan memperjuangkan nasib TKI yang overstay di Arab saudi. Jangan hanya bermimpi-mimpi dan gembar-gembor TKI pahlwan devisa,” kata Ribka Tjiptaning, emosi, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2013)
Menurut kader PDIP ini, harusnya Presiden SBY melakukan langkah diplomasi terhadap pemerintahan Arab Saudi. Ini pernah dilakukan Presiden Gus dur. Meski pun dulu cuma satu TKI, namun Gusdur punya etikad memperjuangkannya.
“Nah, sekarang kan ribuan nasib TKI d isana yang overstay. Mereka terancam dipulangkan semua,” tandasnya.
Adanya rapat-rapat masalah TKI, menurut Tjiptaning, juga adanya Timwas (Tim pengawasan) TKI untuk memperjuangkan nasib TKI di sana, semua sia-sia karena Presiden SBY tidak melakukan langkah diplomasi menyelamatkan nasib TKI.
“Kita ini kan bagaimana pemimpinnya. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan nasib TKI di sana. Penyelesaiannya terakhir ada di Presiden,” ungkap politisi yang komisinya membidangi tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan dan kesehatan ini.
Seperti diketahui, Sebanyak 484 Tenaga Kerja Indonesia overstay atau melebihi waktu tinggal di Arab Saudi, sudah tiba di Tanah Air, Minggu lalu. Sementara itu, sekitar 7.800 lainnya masih berada di Arab Saudi menunggu deportasi.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Terminal 2 TKI Lounge Bandara Soekarno Hatta, Minggu malam (10/11/13), menjelaskan,
data terakhir ada 7.885 orang. Tapi ini berkembang terus. Ada yang masuk ada yang pulang. Ada pula yang dipulangkan secara regular oleh pemerintah Arab Saudi.
“Nah, yang ini atas biaya pemerintah Indonesia. Jadi setelah bisa memenuhi 1 pesawat langsung diberangkatkan. Sejauh ini tidak ada masalah, meski ada tersendat di pemerintah Arab Saudinya, karena mungkin begitu banyak tenaga kerja yang overstay,” jelas Jumhur.
Jumhur membantah adanya pemberitaan soal para TKI kelaparan di tempat penampungan. Jumhur memastikan pemerintah Indonesia bekerja semaksimal mungkin membantu pemulangan para TKI overstayer ke Indonesia sampai mereka tiba di rumah masing-masing.
Sementara itu, juru bicara Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah, mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan kepada jajaran terkait agar memfasilitasi para TKI baik yang overstayer maupun yang masih bekerja di Arab Saudi.
“Presiden menggarisbawahi bahwa dari sisi perlindungan keberpihakan terus kita fasilitasi. Namun, dari sisi pemulangan kan tidak semua otomatis dipulangkan. Mereka yang masih diizinkan tinggal adalah mereka yang masih dalam proses alih status dan lain-lain. Mereka masih dimungkinkan
untuk bekerja di sana.”
Siti, salah seorang TKI asal Indramayu mengaku, senang pulang kembali ke Indonesia. Siti yang sudah 6 tahun lebih meninggalkan 2 orang putranya ini memastikan tidak akan kembali ke Arab Saudi untuk bekerja mengingat usianya yang semakin lanjut.
“Dulu berangkat dari Jakarta dari perusahaan jasa. Saya tidak keluar uang saat kemberangkatan. Tapi selama 8 bulan awal kerja, saya tidak dibayar. Saya dipulangkan karena majikan tidak mempekerjakan saya lagi. Insya’Allah saya tidak akan kembali kesana, capek Pak,” keluh Siti.
Dari 484 TKI overstayer yang sudah dipulangkan di Indonesia, sebagian besar perempuan, 80 diantaranya, bayi dan anak-anak usia balita. Pesawat Garuda Indonesia pengangkut para TKI ini, sempat mengalami kerusakan saat berada di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah.
Akibatnya, pemulangan para TKI itu mengalami keterlambatan hingga 5 jam lebih.
http://www.lensaindonesia.com/2013/11/13/dpr-presiden-harus-perjuangan-nasib-7-ribu-tki-terancam-diusir.html
inget pak para TKI ini juga ikut nyumbang pendapatan negara loh
jadi jgn dianggap nsebelah mata