DPRD Karawang Minta Film "Arwah Goyang Karawang" Dihentikan

Dipi76

New member
DPRD Minta Film "Arwah Goyang Karawang" Dihentikan
Kamis, 17 Februari 2011 06:04 WIB |

Karawang (ANTARA News) - Peredaran film "Arwah Goyang Karawang" harus dihentikan, karena jika dibiarkan tayang di seluruh Indonesia akan membangun citra negatif terhadap daerah Karawang, kata Wakil Ketua III DPRD setempat, Budiwanto.

"Apapun alasannya, film itu tidak boleh tayang, karena telah meresahkan masyarakat Karawang secara umum," kata Budiwanto, kepada ANTARA, di Karawang, Jawa Barat, kemarin.

Dikatakannya, hadirnya film yang dibintangi Dewi Perssik dan Julia Perez itu kini sudah meresahkan masyarakat Karawang.

Hal itu ditandai dengan adanya penolakan peredaran film tersebut dari berbagai pihak, dari berbagai organisasi perempuan, LSM, ormas, seniman jaipong, dan lain-lain.

Bahkan, kata dia, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang juga menyampaikan secara terbuka penolakan film itu.

Atas hal tersebut, ia menyarankan agar produser atau pihak yang berwenang menghentikan peredaran film itu. Sehingga tidak tayang di seluruh bioskop seluruh Indonesia.

Politisi dari PKS tersebut mengaku mendukung aksi penolakan berbagai pihak mengenai peredaran film "Arwah Goyang Karawang", karena sudah dinilai berbagai pihak "mencatut" nama Karawang dan tari jaipong.

"Dalam film itu bukan menonjolkan tari jaipong sebagai seni dan budaya lokal," kata Budiwanto.

Ia menyarankan agar pejabat terkait di Pemkab Karawang menggali arsip kembali, sebab dikhawatirkan penggunaan nama "Karawang" pada judul film tersebut dilakukan atas izin pejabat di lingkungan Pemkab Karawang sebelumnya.

Sementara itu, sebagai bentuk penolakan terhadap peredaran film tersebut, ribuan masyarakat Karawang yang tergabung dalam LSM Lodaya Karawang berencana berunjuk rasa ke kantor bupati setempat, Kamis (17/2).

"Unjuk rasa kami lakukan agar pemda tegas menolak peredaran film itu, sehingga bisa dikoordinasikan ke pemerintah pusat mengenai penolakan film tersebut," kata Ketua LSM Lodaya Karawang, Nace Permana.(*)



Sumber: Antara


-dipi-
 
gue juga setuju walaupun gue bukan orang karawang

karena ini film ini telah memberikan citra negatif terhadap tarian dan nama sebuah kota

bahkan para penduduk nya terutama kaum wanita nya tentu pasti akan di cap negatif
 
Gubernur Jabar Akan Surati LSF Tolak Film Arwah Goyang Karawang

Gubernur Jabar Akan Surati LSF Tolak Film Arwah Goyang Karawang

Arwah-Goyang-Karawang.jpg


Bandung - Polemik Film 'Arwah Goyang Karawang' di masyarakat disikapi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dengan mengundang akademisi dan pelaku seni di Jabar. Akhirnya gubernur pun mengambil sikap mendukung penolakan warga Karawang terhadap film yang dibintangi Dewi Persik dan Julia Perez tersebut. Gubernur akan menyurati Lembaga Sensor Film (LSF).

Usai pertemuan di ruang kerja gubernur, di Gedung Sate, Jumat (18/2/2011), Staf Ahli Gubernur Jabar Dede Mariana menyatakan gubernur tidak akan melakukan tindakan yang akan menimbulkan polemik nantinya, seperti meminta LSF menyetop peredaran film tersebut.

"Bagaimana pun film itu sudah lulus sengsor, lagipula bukan kompetisi gubernur untuk meminta film itu disetop," ujar Dede.

Karena itu setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, menurut Dede gubernur akan menyurati LSF yang isinya mendukung penolakan warga Karawang terhadap film tersebut.

"Menindaklanjuti surat dari bupati Karawang yang intinya meminta gubernur memberikan dukungan terhadap Film Arwah Goyang Karawang yang dinilai mengagangu warga Karawang, gubernur akan ikut menyurati LSF yang isinya mendukung surat penolakan yang sebelumnya dilayangkan warga Karawang," ujar Dede.

Dalam pertemuan dengan gubernur itu, hadir di antaranya Ketua Forum Film Bandung Edi D Iskandar, akademisi dari Unpad yang meneliti tari ronggeng Bucky Wikagoe, serta Kepala Disparbud Jabar Herdiwan.

Sememtara itu Ketua Forum Film Bandung Edi D Iskandar mengatakan hal yang wajr masyarakat Karawang keberatan dengan judul film yang bisa merusak citra daerahnya. "Langkahnya sudah benar memprotesnya dengan menyalurkan ke LSF. Jangan sampai protes di berbagai media, malah nanti menguntungkan produser," kata Edi.


Sumber : bandung.detik
 
Back
Top