Dipi76
New member
Dua kubu mantan GAM bersaing di Pilkada Aceh
Terbaru 15 Juni 2011 - 21:07 WIB
Lima tahun setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) pasca konflik di Aceh berlangsung yang memenangkan para bekas pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pilkada yang akan berlangsung bulan November mendatang memicu persaingan kuat antara dua kubu bekas GAM.
Penelitian dari organisasi kajian krisis International Crisis Group (ICG) menyimpulkan, dalam pemilihan yang akan datang ini secara umum merupakan persaingan "GAM vs GAM".
Kubu bekas pejuang GAM Gubernur Irwandi Yusuf, yang mencalonkan diri untuk masa kedua sebagai calon independen, berhadapan dengan calon gubernur dari Partai Aceh, Zaini Abdullah.
Irwandi Yusuf adalah mantan juru bicara GAM, sedangkan Zaini Abdullah, yang pindah kembali ke Aceh setelah 25 tahun tinggal di pengasingan di Swedia, pernah menjabat Menteri Luar Negeri GAM di pengasingan.
Partai Aceh yang didirikan oleh para bekas pejuang GAM sekarang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri GAM, Malik Mahmud.
"Kompetisi di dalam tubuh GAM pada akhirnya akan baik bagi demokrasi di Aceh, terutama karena Partai Aceh selama ini menunjukkan kecenderungan yang agak otoriter," kata Sydney Jones, penasihat senior ICG, dalam rilis laporan penelitian itu kepada wartawan.
"Triknya adalah, untuk memastikan bahwa gesekan itu tetap damai."
Pertarungan sangat ini, menurut ICG, berfokus pada apakah kandidat independen akan dibolehkan mencalonkan diri. Kalau dibolehkan, Irwandi Yusuf memiliki peluang cukup baik untuk menang.
Kalau tidak dibolehkan, mesin politik Partai Aceh yang kuat tidak akan memiliki penantang serius
Sumber: BBC
-dipi-
Terbaru 15 Juni 2011 - 21:07 WIB
Lima tahun setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) pasca konflik di Aceh berlangsung yang memenangkan para bekas pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pilkada yang akan berlangsung bulan November mendatang memicu persaingan kuat antara dua kubu bekas GAM.
Penelitian dari organisasi kajian krisis International Crisis Group (ICG) menyimpulkan, dalam pemilihan yang akan datang ini secara umum merupakan persaingan "GAM vs GAM".
Kubu bekas pejuang GAM Gubernur Irwandi Yusuf, yang mencalonkan diri untuk masa kedua sebagai calon independen, berhadapan dengan calon gubernur dari Partai Aceh, Zaini Abdullah.
Irwandi Yusuf adalah mantan juru bicara GAM, sedangkan Zaini Abdullah, yang pindah kembali ke Aceh setelah 25 tahun tinggal di pengasingan di Swedia, pernah menjabat Menteri Luar Negeri GAM di pengasingan.
Partai Aceh yang didirikan oleh para bekas pejuang GAM sekarang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri GAM, Malik Mahmud.
"Kompetisi di dalam tubuh GAM pada akhirnya akan baik bagi demokrasi di Aceh, terutama karena Partai Aceh selama ini menunjukkan kecenderungan yang agak otoriter," kata Sydney Jones, penasihat senior ICG, dalam rilis laporan penelitian itu kepada wartawan.
"Triknya adalah, untuk memastikan bahwa gesekan itu tetap damai."
Pertarungan sangat ini, menurut ICG, berfokus pada apakah kandidat independen akan dibolehkan mencalonkan diri. Kalau dibolehkan, Irwandi Yusuf memiliki peluang cukup baik untuk menang.
Kalau tidak dibolehkan, mesin politik Partai Aceh yang kuat tidak akan memiliki penantang serius
Sumber: BBC
-dipi-